Batalaiworu adalah sebuah kecamatan di Kota Raha, Kabupaten
Muna, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kecamatan Batalaiworu merupakan pemekaran dari Kecamatan Katobu. Berdasarkan Perda No 27 Thn 2002 tentang pembentukan kecamatan Duruka, Batalaiworu, Lasalepa, Bone,Tiworo Tengah,Watopute, Barangka, Pasir Putih dan Kecamatan Kambowa dalam Lingkup Kabupaten
Muna Kecamatan Batalaiworu terdiri dari 2 Desa dan 2 Kelurahan yaitu
Kelurahan Laiworu
Kelurahan Sidodadi
Desa Wawesa
Desa Wakorambu
yang meliputi 11 Lingkungan dan 22 RT, dengan jumlah penduduk 9.069 jiwa / 1.755 Kepala Keluarga (KK)(1), Luas Wilayah 22.71 Km2[]
Geografis
Secara astronomis, Kecamatan Batalaiworu terletak di bagian timur Pulau
Muna. Secara geografis, Batalaiworu terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di kira-kira 4°47’ LS - 4°49’ LS dan membentang dari Barat ke Timur diantara 122°40’- 122°44’ BT BT
Batas wilayah administrasi Kecamatan Batalaiworu sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Lasalepa
Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Buton
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Katobu
Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Watuputih
Luas daratan Kecamatan Batalaiworu yaitu sekitar 22,71 Km2 yang terletak di bagian Timur Pulau
Muna. Kecamatan Batalaiworu terdiri atas 2 desa dan 2 kelurahan yaitu Wawesa, Laiworu, Wakorambu, dan Sidodadi.
Iklim
Kecamatan Batalaiworu pada umumnya beriklim tropis dengan suhu rata-rata antara 25 °C – 27 °C. Seperti halnya daerah lain di Kabupaten
Muna, pada bulan November sampai Juni angin bertiup dari benua asia dan samudera pasifik mengandung banyak uap air yang menyebabkan terjadinya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Kecamatan Batalaiworu. Sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan Juli dan Oktober, dimana pada bulan ini angin bertiup dari benua Australia yang sifatnya kering dan sedikit mengandung uap air. Seperti halnya daerah Sulawesi Tenggara pada umumnya, di Kecamatan Batalaiworu angin bertiup dengan arah yang tidak menentu, yang mengakibatkan curah hujan yang tidak menentu pula, dan keadaan ini dikenal sebagai musim pancaroba.
Kecamatan Batalaiworu dengan luas 22,71 Km² terdiri atas 2 desa dan 2 kelurahan yaitu Wawesa, Laiworu, Wakorambu, dan Sidodadi. Pada umumnya musim hujan terjadi pada
bulan Desember sampai dengan Juni. Secara rata-rata, banyaknya hari hujan tiap bulan pada tahun 2016 adalah 16 hari dengan rata-rata curah hujan 172,00 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 432,50 mm dengan jumlah hari hujan sebesar 21 hari hujan
Pemerintahan
Kecamatan Batalaiworu merupakan kecamatan yang berada di bawah administrasi pemerintahan Kabupaten
Muna. Ibu kota Kecamatan Batalaiworu adalah Kelurahan Laiworu. Kecamatan Batalaiworu terdiri dari 4 Desa/Kelurahan yaitu Kelurahan Laiworu dan Sidodadi. 2 desa yaitu desa Wawesa dan Desa Wakorambu.
Pejabat Pemerintah Kecamatan Batalaiworu.
Tahun 2002 sd 2004 Samurabi, SH
Tahun 2004 sd 2006 Muh. Pahri, S.Sos
Tahun 2006 sd 2008 LD, Muchlimin, SE
Tahun 2008 sd 2010 Herman Harun, Spd
Tahun 2010 sd Sekarang Waode Hartaty Sukarsih, S,STP
Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Penduduk Kecamatan Batalaiworu berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2016 sebanyak13.855 jiwa yang terdiri atas 6.674 jiwa penduduk laki-laki dan 7.181 jiwa penduduk perempuan dengan jumlah rumah tangga sebanyak 2.976 rumah tangga. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2016 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 93,06.
Kepadatan penduduk di Kecamatan Batalaiworu tahun 2016 mencapai 610 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga adalah 5 orang. Kepadatan Penduduk di 4 kelurahan/desa cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di Kelurahan Laiworu dengan kepadatan sebesar 2.087 jiwa/km2 dan terendah di Desa Wawesa sebesar 235 jiwa/km2
Sosial
= Pendidikan
=
Pelaksanaan pembangunan pendidikan di Kecamatan Batalaiworu selama ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Indikator yang dapat mengukur tingkat perkembangan pembangunan pendidikan di Kecamatan Batalaiworu seperti banyaknya sekolah, guru dan murid disajikan pada Tabel 2
= Kesehatan
=
Untuk mencapai sasaran pembangunan di bidang kesehatan maupun di bidang program keluarga berencana,pemerintah telah menggiatkan pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana kesehatan dan keluarga berencana sampai ke pelosok pedesaan.
Jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Batalaiworu pada tahun 2016 disajikan pada Tabel 3. yaitu 8 buah, yang terdiri dari, 1 puskesmas, 5 toko obat dan 2 Balai Pengobatan /UKBM
= Agama
=
Kegiatan pembangunan di bidang agama seperti pembangunan sarana peribadatan di Kecamatan Batalaiworu disajikan pada Tabel 4. Pada tahun 2016 jumlah tempat peribadatan di Kecamatan Batalaiworu berjumlah 16 unit, terdiri dari mesjid 14 unit dan gereja 2 unit
Pertanian
= Peternakan
=
Jumlah sapi di Kecamatan Batalaiworu pada tahun 2016 sebanyak 826 ekor, kambing sebanyak 343 ekor, ayam kampung sebanyak 74.641 ekor, ayam ras pedaging sebanyak 11.834 ekor, ayam ras petelur 3.506 ekor dan itik sebanyak 962 ekor.
= Perikanan
=
Banyaknya produksi perikanan menurut jenis komoditas perikanan tahun 2014 yaitu ikan tangkap 1,94 dan ikan budidaya 3,29
Industri,Pertambangan,Energi dan Konstruksi
= Industri
=
Pembangunan dibidang industry ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja, meratakan kesempatan berusaha, meningkatkan ekspor, menunjang
pembangunan daerah, serta memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Di Kecamatan Batalaiworu tahun 2016 sebagaimana disajikan pada Tabel 5 tercatat ada 2 dan menyerap tenaga kerja sebanyak . Jumlah industry terbanyak terdapat di Kelurahan Laiworu berjumlah 140 industri .
= Energi
=
Pertambangan adalah suatu kegiatan pengambilan endapan bahan galian berharga dan bernilai ekonomis dari dalam kulit bumi, di bawah permukaan bumi dan di bawah permukaan air.
Di Kecamatan Batalaiworu sampai dengan tahun 2016 belum ada perusahaan pertambangan, yang ada adalah usaha penggalian golongan C yang diusahakan oleh masyarakat. usaha penggalian terdapat di kelurahan laiworu sebanyak 3 unit dengan tenaga kerja sebanyak 6 orang dan produksi galian sebesar 174 m3
= Listrik
=
Di Kecamatan Batalaiworu, kebutuhan masyarakat akan tenaga listrik sebagian besar diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Raha, yang sebelumnya merupakan ranting dari PLN Cabang Bau-Bau, sedangkan bagi masyarakat yang tidak terjangkau dengan jaringan listrik dari PLN biasanya menggunakan lampu minyak tanah dan tenaga listrik non PLN sebagai alat penerangan. Tabel 7 menggambarkan jumlah rumah tangga pengguna listrik di Kecamatan Batalaiworu tahun 2016 yaitu sebanyak 2.763 rumah tangga.
= Air Minum
=
Pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan air bersih di Kecamatan Batalaiworu sebagian besar masih menggunakan air sumur. Pada tahun 2016 pelanggan PDAM baik menggunakan meteran maupun non meteran sebanyak 825 pelanggan.
Perdagangan
Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor yang mampu menggerakkan perekonomian suatu wilayah. Di Kecamatan Batalaiworu terdapat pasar Laino. Selain itu banyaknya toko, kios, dan warung makan menurut Desa/ Kelurahan di Kecamatan Batalaiworu pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 8
Transportasi
Sarana angkutan dan komunikasi merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan masyarakat yang dapat mendukung terciptanya kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat. Angkutan darat terdiri dari kendaraan bermotor dan tidak bermotor. Jumlah kendaraan bermotor di Kecamatan Batalaiworu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Peningkatan ini dikarenakan masyarakat semakin membutuhkan kendaraan untuk memperlancar kegiatan sehari-hari mereka. Banyaknya angkutan darat menurut Desa/Kelurahan dan jenisnya di Kecamatan Batalaiworu dapat dilihat
pada Tabel 9
Keuangan Daerah dan Harga
Kegiatan pencatatan harga pada kurun waktu tertentu merupakan aktivitas yang sangat penting dalam memantau kegiatan perekonomian, karena harga merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat stabilitas ekonomi atau keseimbangan antara penawaran dan permintaan akan barang dan jasa.
Adapun harga yang disajikan meliputi harga 9 bahan pokok di Kecamatan Batalaiworu pada tahun 2016 adalah Beras Rp.10.696/Kg, Ikan Teri diawetkan Rp. 87.799/Kg, Minyak kelapa Rp. 11.917/botol, Gula Pasir Rp. 15.083/Kg, Garam Hancur Rp.4.000/Kg, Minyak Tanah Rp. 7.939/Liter, Sabun Cuci Rp. 3.000/batang, Tekstil teteron Rp. 25.000/meter, Batik Sedang Rp.35.000/meter
Referensi
Pranala luar