Batik Nusa Tenggara juga berkembang di Wilayah
Nusa Tenggara, di
Nusa Tenggara Barat (NTB) ada jenis
Batik Sasambo. Nama ini merupakan gabungan tiga suku yang mendiami NTB, yaitu Sasak (Lombok), Samawa (Sumbawa), dan Mbojo (Bima). Ketiga suku ini bersatu dalam membangun tradisi membatik di
Nusa Tenggara Barat.
Batik Sasambo dikerjakan dengan menggunakan teknik menempelkan potongan besi panas pada kain untuk melepas bahan lilin yang telah menempel pada kain terlebih dahulu. Motif
Batik Sasambo yang terkesan abstrak justru menarik, terlihat unik menciptakan estetikanya sendiri yang berbeda dengan
Batik pada umumnya. Selain
Batik dengan teknik tersebut di atas, di
Nusa Tenggara Barat juga berkembang
Batik seperti pada umumnya yaitu dengan teknik pelekatan penorehan lilin menggunakan alat canting.
Batik Uma Lengge merupakan kreasi
Batik khas Bima yang terinspirasi dari bangunan lumbung padi adat Bima. Motif
Batik Uma Lengge terdiri dari motif pokok Uma Lengge, motif pengisi berupa untaian padi dan aktivitas/tari tradisional. Motif ini mempunyai makna dengan solidaritas masyarakat yang tinggi maka akan lebih mudah menggapai kehidupan yang baik yaitu mapan, makmur, mulia dan sejahtera sehingga bahagia lahir dan batin.
Batik yang berkembang di
Nusa Tenggara Timur (NTT), berpusat di Kupang.
Batik Kupang merupakan diversifikasi produk tekstil dari tradisi tenun yang sudah berkembang lebih dahulu. Teknik
Batik yang digunakan menggunakan teknik
Batik pada umumnya yaitu dengan teknik pelekatan penorehan lilin menggunakan alat canting, baik canting tulis, maupun canting cap serta kombinasinya.
Batik Kupang yang motifnya mengandung nilai-nilai solidaritas adalah motif Rukun Kupang, Teguh Bersatu, Kuda Sepasang, Kuda Kupang, dan lain sebagainya. Motif-motif
Batik ini umumnya dikembangkan dari motif geometris dari tenun ikat Kupang. Motif Rukun Kupang menggambarkan kebersamaan dan kegotongroyongan yang menyatukan golongan masyarakat atas dengan masyarakat bawah yang saling menghormati, rukun, bekerjasa sama, saling terkait, saling menopang, saling membantu, saling
menolong, dan saling berkontribusi dalam suatu sistem kemasyarakatan. Motif Teguh Bersatu menyimbolkan kekuatan masyarakat karena rasa persatuan adat dan budaya, namun tetap terbuka pada kebaruan yang baik serta menghormati dan toleransi terhadap adat dan budaya yang berbeda. Motif Kuda Sepasang menggambarkan saling mencintai untuk bersama-sama sekuat tenaga membina rumah tangga yang bahagia, dalam masyarakat yang rukun dan bersatu, saling asah asih dan asuh antara suami dan istri, karena rumah tangga yang rukun merupakan pondasi awal solidaritas dan persatuan warga masyarakat. Motif Kuda Kupang melambangkan kebersamaan masyarakat Kupang dalam nuansa kerukunan dan kekeluargaan untuk melestarikan budaya yang membanggakan dengan memanfaatkannya untuk kemakmuran masyarakat dan kejayaan daerah,
bangsa, dan negara.
Lihat Juga
Batik
Batik Kalimantan
Batik Papua
Batik Maluku
Batik Nusa Tenggara
Batik Sumatra
Batik Bali
Batik Cianjur
Tautan Referensi