Batu kaca atau dalam bahasa Inggris di sebut Glass Block.
Batu kaca merupakan material yang terbuat dari
kaca tebal yang kuat.
Batu kaca digunakan untuk menggantikan jendela karena bisa menciptakan cahaya alami di dalam ruangan.
Batu kaca umumnya dipasang di kamar mandi atau ruangan lain yang tidak mendapatkan cahaya matahari.
Batu kaca juga bisa dipakai sebagai partisi antar ruang dan menjadi bagian dekorasi rumah.
Jenis tekstur
Batu kaca ada bermacam-macam, yaitu:
Batu kaca gelombang, pola
Batu kaca berbentuk seperti gelombang. Efek ini membuat cahaya matahari masuk dengan maksimal, tetapi tetap menjaga privasi.
Batu kaca jernih, model ini seperti jendela biasa. Bisa meneruskan cahaya dengan baik tetapi tidak memberikan privasi. Jenis ini cocok untuk jendela dapur.
Batu kaca es, tekturnya bergelombang seperti es
Batu sehingga bisa memberikan cahaya masuk dengan intensitas sedang dan bisa menjaga privasi karena hanya bisa melihat bayangan objek dibalik
Batu kaca.
Batu kaca berlian, teksturnya yang menyerupai berlian dapat memberikan privasi yang baik, tetapi cahaya yang masuk sedikit.
Memasang
Batu kaca tidak membutuhkan kusen. Untuk merekatkan
Batu kaca cukup menggunakan campuran air dan semen, perbandingan 1:3. Aplikasikan campuran pada bagian bawah dan pasang
Batu kaca. Bersihkan sisa semen pada permukaan
Batu kaca. Pada bagian sela antar
Batu kaca diberi lapisan sealant.
Kelebihan
Batu kaca pada bangunan:
Pemasangan mudah dibanding material
kaca lainnya.
Tidak membutuhkan kusen kayu atau alumunium.
Menghemat pemakaian listrik.
Tebal dan memiliki daya tahan yang baik.
Motif dan warnanya banyak.
Mudah dibersihkan.
Dapat menjaga privasi.
Perawatan
Batu kaca sangat mudah. Untuk membersihkan permukaan
Batu kaca bisa menggunakan lap. Untuk permukaan
Batu kaca yang kotor dapat dibersihkan dengan lap basah.
Batu kaca berongga dipatenkan oleh Gustave Falconnier, seorang insinyur, arsitek, dan anggota dewan kota dari Swiss pada tahun 1886. Gustave adalah lulusan Ecole des Beaux-Arts Paris.
Batu kaca atau “briques de verre” dibuat dengan cara ditiup ke dalam cetakan. Bagian tengah
Batu kaca memiliki rongga dengan lubang di ujungnya. Lubang akan diisi dan disumbat. Penemuan tersebut telah dipatenkan.
Di masa awal pembuatan
Batu kaca, kekuatan dan daya tahannya masih terbatas. Pada 1907, Deutsche Luxfer-Prismen-Gesellschaft, perusahaan dari Jerman berhasil menggabungkan dua potongan
kaca yang bagian dalamnya berlubang. Ruang hampa itu dapat meningkatkan kualitas isolasi
kaca. Perusahaan itu mematenkan proses penguatan material yang digunakan dalam pembuatan
Batu kaca.
Ruang hampa pada
Batu kaca memungkinkan
Batu kaca dapat meredam suara, mengisolasi cahaya, dan tahan api.
Batu kaca pertama kali diperkenalkan ke pasar oleh perusahaan Owens-Illinois Glass Company pertama kali memperkenalkan blok
kaca kepada masyarakat Amerika pada tahun 1933 di Pameran Chicago Century of Progress.
Batu kaca disusun menjadi sebuah bangunan yang dipakai untuk pameran hortikultura. Jumlah
Batu kaca yang dipakai mencapai – hampir 25.000 buah.
Batu kaca banyak digunakan pada tahun 1930-1940. Umumnya
Batu kaca digunakan pada bangunan bergaya Streamline Moderne atau Art Deco. Pada tahun 2000 pemakaian
Batu kaca berkurang.
Batu kaca kembali digunakan pada awal abad 21.
Batu kaca yang dibuat dan dipasarkan mengalami perubahan bentuk, warna, tekstur, pola, ukuran, dan tingkat transparansinya. Pemakaian
Batu kaca semakin meluas, bisa untuk tembok, jendela, fasad bangunan, desain bergaya kuno atau modern, dan partisi ruangan.
Referensi