- Source: Bhawawarman I
Bhawawarman I (bahasa Khmer: ភវវរ្ម័នទី១) atau Phraya Kalawarnadishraj adalah salah satu raja Chenla. Meskipun tanggal penuh masa pemerintahannya tidak diketahui secara pasti, kemungkinan dia memerintah sekitar tahun 550.
Berdasarkan isi prasasti yang ditemukan di Ta Prohm, George Coedès memahami bahwa seorang putri bernama Kambujarajalakshmi merupakan permaisuri dari Bhawawarman, dan bahwa melalui dialah, Bhawawarman mengaku mewarisi garis keturunan kerajaan Funan, sehingga Coedès mengira bahwa Kambujarajalakshmi kemungkinan merupakan cucu dari raja Funan, kerajaan tetangga yang lebih tua dan kuat.:66–67 Namun, penelitian selanjutnya oleh ahli epigrafi Claude Jacques mengungkapkan bahwa Kambuja-raja-lakshmi adalah ratu dari kerajaan lain. raja Harsyawarman I, yang memerintah pada tahun 910–923 M, lama setelah era kekuasaan Funan sehingga dia tidak dapat mewariskan garis keturunan kerajaan kepada Bhawawarman.
Menurut Coedès, pencapaian utama pemerintahan Bhawawarman adalah perluasan Chenlake lembah sungai Mekong, menyerang Funan.:68 Alasan serangan ini tidak jelas, tetapi kemungkinan besar berkisar pada pencapaian Rudrawarman ke takhta Funan; Rudravarman membunuh pewaris sah takhta, dan Bhawawarman mungkin telah melihat dirinya sebagai anggota sah dari garis keturunan itu. Namun, tidak jelas apakah dia ingin mengklaim takhta Funan untuk dirinya sendiri, atau hanya untuk melihat Rudrawarman digulingkan sehingga pewaris sah berikutnya dapat merebutnya.
Dia digantikan oleh saudaranya, Citrasena, yang mengambil nama pemerintahan Mahendrawarman.:68–69:294
Catatan Tiongkok Kuno pada waktu itu menunjukkan bahwa Citrasena bertanggung jawab atas penaklukan Funan. Catatan Tiongkok juga menunjukkan bahwa, sekitar waktu tersebut, raja Funan diganti, dan raja baru itu adalah 'raja jahat' yang tidak mendukung perkembangan agama Buddha. Bhawawarman termasuk golongan Saiwa.:65,67–68
Referensi
= Catatan kaki
== Daftar pustaka
=George Coedès, "The Making of South-east Asia." London: Cox & Wyman Ltd, 1962.
George Coedès, "La Stèle de Ta-Prohm", Bulletin de l'École française d'Extrême-Orient (BEFEO), Hanoi, VI, 1906, hlm. 44–81.
Claude Jacques, “'Funan', 'Zhenla'. The reality concealed by these Chinese views of Indochina”, in R. B. Smith and W. Watson (eds.), Early South East Asia: Essays in Archaeology, History, and Historical Geography, New York, Oxford University Press, 1979, hlm. 371–9, hlm. 373.
Ha Van Tan, "Óc Eo: Endogenous and Exogenous Elements", Viet Nam Social Sciences, 1-2 (7-8), 1986, hlm. 91–101, hlm. 91–92.