Suku Boang (Bahasa Batak Pakpak: Suak
Boang; disebut juga sebagai Pakpak
Boang) adalah sub-
Suku Pakpak yang mendiami wilayah sepanjang aliran sungai Simpangkanan dan Simpangkiri yang secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam di Provinsi Aceh. Terkadang
Suku ini dianggap tidak berbeda dengan
Suku Singkil didekatnya, namun kedua masyarakat
Suku tersebut tidak menanggap mereka sebagai satu entitas yang sama. Persamaan mereka biasanya didasarkan oleh kesamaan agama dan kemiripan budayanya.
Etimologi
Penamaan "
Boang" berasal dari bahasa Melayu buang yang berarti 'membuang'. Mereka memilih nama ini karena merasa dibuang oleh anggota sub-
Suku Pakpak lainnya (Suak Silima) ketika mereka memutuskan untuk meninggalkan Kekristenan dan memilih untuk menganut Islam.
Sejarah
Menurut cerita rakyat, orang-orang Simbelo, Simbacang, Siratak, dan Purbaji dianggap telah mendiami wilayah Pakpak sebelum kedatangan orang-orang Pakpak saat ini. Penduduk awal Pakpak adalah orang-orang Simargaru, Simorgarorgar, Sirumumpur, Silimbiu, Similang-ilang, dan Purbaji. Dalam lapiken atau laklak (buku berbahan dasar kulit kayu), disebutkan bahwa penduduk awal wilayah Pakpak adalah pendatang dari India Selatan yang mengarungi lautan dengan menggunakan rakit kayu besar yang kemudian terdampar di pesisir pantai Barus. Persebaran awalnya meliputi orang-orang Pakpak
Boang dari wilayah Aceh Singkil saat ini, hingga kemudian menyebar ke wilayah Simsim, Keppas, dan Pegagan.
Masyarakat
Populasi mereka berjumlah sekitar 18.000 hingga 21.000 orang yang sebagian besar wilayah mendiami Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam. Mayoritas masyarakat Pakpak
Boang menganut agama Islam dengan pengaruh sinkretisme lokal. Terdapat juga beberapa penganut Kekristenan diantara mereka, tetapi tidak ada gereja adat. Menurut data yang diperoleh dari Joshua Project, sekitar 99,49% masyarakat Pakpak
Boang beragama Islam, sedangkan 0,51% diantaranya beragama Kristen.
Sama seperti sub-
Suku Pakpak lainnya, terdapat juga sistem pemberian marga dalam nama masyarakat
Suku Boang. Beberapa diantaranya adalah marga Sambo, Penarik, Boangmanalu, dan Saraan. Masyarakat Pakpak
Boang umumnya bertutur menggunakan bahasa Pakpak dialek
Boang dan bahasa Indonesia sebagai lingua franca.
Lihat juga
Suku Pakpak
Suku Singkil
Referensi
Pranala luar
Manalu, D.D.; Abidin, S. (2023). "Cross-Cultural Communication Between Pakpak Simsim and Pakpak
Boang". Journal of Humanities and Social Studies (dalam bahasa Inggris). 7 (1). Bogor, Indonesia: Universitas Pakuan.