Budaya populer
Jepang adalah sebuah
Budaya yang berasal dari
Jepang yang diakui, dinikmati, disebarluaskan dan merupakan jalan hidup mayoritas
masyarakat Jepang secara umum.
Budaya populer
Jepang seperti fashion dan drama TV kini telah memasuki kawasan Asia secara mendalam. Dimulai dari animasi hingga idola,
Budaya muda
Jepang telah menciptakan sekelompok orang yang lebih sering disebut sebagai penggemar di dalam kawasan Asia. Manga yang juga merupakan bagian dari
Budaya populer
Jepang seperti animasi, karakter, permainan komputer, fashion, musik pop, dan drama TV merupakan berbagai variasi dari
Budaya populer
Jepang yang telah diterima dengan baik di bagian timur dan tenggara Asia. Namun semua itu tidak seperti apa yang telah diulas dalam media.
Hal ini bukan untuk mengatakan bahwa ekspor dari
Budaya populer
Jepang merupakan suatu fenomena yang baru.
Budaya itu sendiri telah lama berkembang di luar
Jepang dan terutama di bagian timur dan tenggara Asia setidaknya sejak akhir tahun 1970-an. Animasi dan komik
Jepang seperti Doraemon, sebuah cerita fantasi yang memperkenalkan robot berbentuk seperti kucing yang dapat membuat keinginan dari anak-anak menjadi kenyataan, hal ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi anak-anak hampir di seluruh bagian dari Asia.
Bagaimanapun juga akhir-akhir ini, penyebarluasan
Budaya populer
Jepang di bagian timur dan tenggara Asia telah maju ke tahap yang lebih lanjut. Industri media
Jepang dan industri media Asia lainnya secara sistematis dan kolaboratif mempromosikan
Budaya populer
Jepang sebagai sebuah konsumsi yang rutin bagi kalangan muda secara luas di berbagai macam pasar di bagian timur dan tenggara Asia. Banyak kalangan muda yang merasakan simpati yang lebih intensif terhadap roman yang diceritakan dalam drama TV
Jepang, atau dengan fashion terbaru, gaya musik populer yang trendi, atau dengan gosip mengenai bintang idola
Jepang daripada yang mereka rasakan terhadap bagian dari
Budaya populer Amerika yang telah lama mendominasi dunia
Budaya kalangan muda.
Manga
Manga atau yang lebih dikenal dengan komik dalam bahasa Indonesia merupakan suatu media yang di dalamnya terdapat sekumpulan gambar yang mengandung cerita yang bermacam-macam variasinya. Pada umumnya manga dicetak dalam warna hitam-putih dan terkadang ada beberapa bagian yang dicetak berwarna. Di
Jepang, manga pada umumnya dicetak dalam majalah yang berukuran sebesar buku telepon dan sering terdiri dari berbagai cerita yang bersambung pada episode berikutnya.
Anime
Anime (アニメ) adalah produksi animasi
Jepang yang menampilkan hasil gambar animasi melalui tangan maupun komputer. Istilah anime merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris “animation”. Dalam bahasa Inggris, istilah ini didefinisikan sebagai penyebarluasan gaya animasi
Jepang yang pada umumnya dicirikan dengan grafis yang warna-warni, karakter yang bersemangat dan tema yang terkadang tidak masuk akal. Terkadang arti yang diinginkan dari istilah ini bervariasi tergantung dari konteks yang dibahas.
Secara umum anime pada awalnya dikenal sejak tahun 1917, dan banyak animasi asli
Jepang yang diproduksi pada dekade-dekade setelahnya namun karakteristik gaya anime mulai dikembangkan pada tahun 1960–yang ditandai dengan karya Osamu Tezuka–dan mulai dikenal di luar
Jepang pada tahun 1980-an. Seperti halnya manga, anime juga memiliki audiens yang besar di
Jepang dan juga diakui di seluruh dunia. Distributor dapat menayangkan anime melalui siaran TV, secara langsung ke video ataupun dengan teater maupun secara online. Baik dengan gambar tangan ataupun animasi komputer, keduanya digunakan dalam serial TV, film, video, video games, iklan, dan internet rilis. Seiring dengan meningkatnya pasar anime di
Jepang, anime juga mendapatkan popularitas di timur dan tenggara Asia. Saat ini anime populer di berbagai daerah di seluruh dunia.
Cosplay
Cosplay (コスプレ Kosupure) adalah kata-kata bahasa
Jepang yang dibuat dari menggabungkan dua kata dari bahasa inggris (wasei-eigo) "costume" dan "play". Cosplay merupakan sebuah pertunjukan seni para pesertanya menggunakan kostum dan aksesori yang menunjukkan secara spesifik suatu karakter atau ide. Pada umumnya cosplay mengacu pada manga dan anime, komik, manhwa, video games, penyanyi dan musisi, serta film.
Istilah cosplay diciptakan oleh Nov Takahashi pada tahun 1984 ketika menghadiri sebuah konvensi sci-fi di Los Angeles. Takahashi terinspirasi dari costume masquerade dan menulisnya dalam majalah sci-fi
Jepang yang kemudian menyebar dengan cepat di
Jepang sebagai sebuah pertunjukan seni yang baru. Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa cosplay berasal dari
Jepang, tetapi pada kenyataannya hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Forrest J. Ackerman menginspirasi fan-costuming di seluruh dunia ketika pertama kali mengenakan kostum futuristik yang dibuat oleh Myrtle R. Douglas pada konvensi dunia pertama dalam bidang Science Fiction pada tahun 1939 di Caravan Hall, New York.
Sejak saat itu istilah cosplay telah menyebar ke negara-negara di seluruh dunia seperti Filipina, Tiongkok, Italia, Prancis, Meksiko, Brasil, Rusia, Kanada, dan negara-negara lainnya. Meskipun banyak negara yang berhasil menghasilkan kreasi-kreasi yang hebat dalam kostum namun
Jepang merupakan negara eksportir terbesar dalam hal cosplay yang berkualitas.
Jepang berhasil membawa cosplay ke tingkat yang baru serta berhasil mengubahnya ke dalam bentuk seni yang menginspirasi para cosplayer di seluruh dunia.
= Manga
=
Dua penerbit manga terbesar di Indonesia adalah Elex Media Komputindo dan m&c Comics yang merupakan bagian dari kelompok Gramedia. Sekitar tahun 2005, kelompok Gramedia juga telah menghadirkan Level Comics yang lebih berfokus pada penerbitan manga-manga bergenre Seinen (Dewasa). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi maka manga tidak hanya bisa dinikmati dalam bentuk buku saja, tetapi juga dapat dibaca melalui situs tertentu menggunakan internet. Manga yang dibaca melalui internet tersebutlah yang kemudian disebut dengan manga scan.
Manga scan diproduksi melalui proses yang disebut Scanlation (scanning, translation and editing) yaitu suatu proses memindai halaman per halaman dari manga yang telah diterbitkan di
Jepang. Setiap naskah halaman yang berbahasa
Jepang tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris atau bahasa lainnya sesuai dengan keinginan, lalu melalui proses penyuntingan untuk meningkatkan kualitas gambar. Scanlation muncul secara bertahap seiring dengan meningkatnya jumlah orang yang mempunyai akses internet dan didukung oleh peranti lunak untuk melakukan editing gambar dan pendistribusian data.
Pada awalnya, manga scan dimulai karena kurangnya akses terhadap manga di luar
Jepang. Selain karena faktor biaya yang mahal karena manga harus diimpor terlebih dahulu baru dapat dinikmati di negara selain
Jepang, faktor waktu juga menjadi masalah karena para penggemar manga di luar
Jepang seperti Indonesia tidak dapat langsung menikmati manga-manga baru yang diterbitkan di
Jepang.
Referensi