- Source: Buurtpoes Bledder
Buurtpoes Bledder (lahir 2011 - mati 7 Agustus 2013 pada umur 2 tahun) adalah seekor kucing domestik jantan yang menarik perhatiannya di media nasional di Belanda setelah menjadi perlengkapan biasa di berbagai bisnis di distrik pusat Leiden. Eksploitasinya menjadi judul utama dari beberapa laporan berita dan terinspirasi dari halaman penggemar Facebook yang menarik lebih dari 1.145 pengikut dari seluruh dunia. Bledder mati setelah ditabrak oleh pengendara yang tidak dikenal di dekat rumahnya di Leiden.
Biografi
Bledder diadopsi oleh penghuni rumah seorang siswa di Leiden pada musim semi 2012. Pemiliknya yang mengadopsinya menamai Jacco. Pada musim panas berikutnya, pemiliknya mulai mengizinkannya berkeliaran di lingkungan sekitar. Rasa ingin tahunya Bledder dan cintanya pada perusahaan, mendorong dia untuk berkeliaran dibanyak kafe, toko-toko, bar dan kantor di seluruh Nieuwe Rijn, distrik pusat kota bersejarah. Sementara beberapa pemilik usaha tidak menyetujui kehadirannya, sedangkan yang lainnya menyambutnya. Bledder menjadi biasa di Cafe Jantje van Leiden, sebuah bar coklat, De Twee Spieghels, sebuah kafe jazz, De Bierwinkel Leiden, sebuah toko yang mengkhususkan diri dalam minuman bir impor, dan Velvet, sebuah toko kaset. Bledder banyak diberi julukan oleh berbagai panitera, pemilik restoran, tetangga dan pelanggan. Diantaranya adalah Danger Cat (kucing berbahaya), Chardonnay, Prinsje, Roof Cat dan Sweetheart.
Pada bulan September 2012, seorang pegawai di Velvet menciptakan sebuah halaman di Facebook untuk menghormati Bledder dan padahal pegawai itu tidak tahu nama aslinya atau di mana Bledder tinggal. Sehingga kemudian, kucing bernama asli Jacco itu dijuluki "Buurtpoes Bledder". Julukan ini yang akan menjadi julukan terkenal untuk kucing itu. Julukan tersebut menggabungkan beberapa campuran kata-kata dari bahasa Belanda dan istilah daerah. "Buurtpoes" diterjemahkan sebagai "lingkungan kucing" dan "Bledder" memiliki beberapa definisi. Kata "Bledder" berarti "bola", "botak" atau dapat digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang menjengkelkan. Petugas memberi kata "Bledder" pada julukannya karena warna putih dan hitam pada kucing tersebut, yang membuatnya menyerupai bola.
Halaman Facebook cepat memancing ratusan para pengikut, banyak di antaranya memposting anekdot dan foto-foto petualangan Bledder di sekitar Leiden. Rasa ingin tahu tak pernah puas oleh Bledder sampai dia memiliki banyak masalah selama masa pendek. Dia sedang berada di sebuah kanal dengan tongkat hoki di lapangan suatu sore dan dia sering berlari di selokan air hujan di atap rumah seorang siswa. Pada musim gugur 2012, ia terperangkap di sana setelah jendela berayun dan menutup pintu jendela tersebut. Pada waktu itu, pemiliknya sedang pergi pada retret akhir pekan dan akhirnya Bledder menghabiskan malam di atap dan mengalami badai sengit. Dia diselamatkan keesokan harinya oleh Departemen Pemadam Kebakaran Leiden setelah tetangga seorang siswa tersebut mendengar dia mengeong.
Bledder hilang pada Januari 2013, yang menyebabkan banyak penggemarnya khawatir dan memikirkan atas keberadaannya. Dia dikembalikan ke pemiliknya tiga minggu kemudian. Pasangan yang tinggal di sebuah rumah beberapa blok jauhnya telah menemukan Bledder. Pasangan tersebut mengira bahwa Bledder adalah kucing yang tersesat dan akhirnya Bledder diadopsinya. Seorang teman pemiliknya kemudian memberitahu kepada pasangan tersebut tentang halaman Facebook Bledder dan juga siapa pemiliknya, dan akhirnya pasangan tersebut membawanya pulang ke pemiliknya.
Kematian
Pada malam 7 Agustus 2013, Bledder ditabrak dan dibunuh oleh seorang pengendara motor tak dikenal. Setelah kematiannya Bledder, penduduk setempat kemudian membangun sebuah peringatan bagi Bledder di luar Cafe van Jantje (lihat gambar disamping). Selain itu, beberapa media termasuk Leidsch Dagblad, kertas harian nasional De Telegraaf, dan SBS 6, sebuah stasiun televisi nasional memberitahukan berita meninggalnya Bledder. Halaman Facebook Bledder juga menerima ratusan belasungkawa dari banyak penggemarnya.
Telah ada beberapa diskusi publik atas apa yang harus dilakukan dengan jenazah Bledder. Pemiliknya sedang mempertimbangkan kemungkinan ia akan membuat sebuah kucing boneka yang mirip dengan Bledder yang akan ditempatkan secara permanen di Cafe van Jantje. Perhatian dan perdebatan media mengenai tempat peristirahatan terakhir Bledder, menyebabkan seorang seniman di Leidsch Dagblad, koran harian kota, untuk membuat kartun editorial yang mengejek popularitas postmortemnya. Buku ini diterbitkan pada hari Sabtu, 17 Agustus 2013.
Referensi
Pranala luar
Buurtpoes Bledder di Facebook
Sebuah obituari untuk kucing yang luar biasa