- Source: Campak
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari keluarga Paramyxovirus. Virus ini termasuk dalam genus Morbillivirus, yang juga mencakup virus distemper anjing dan virus rinderpest.
Virus ini memiliki genom RNA untai negatif yang tidak tersegmentasi, yang dienkapsulasi oleh protein nukleokapsid (N). Virus ini juga memiliki protein fosfoprotein (P) dan polimerase (L) yang berperan dalam replikasi dan transkripsi virus. Selain itu, virus ini memiliki dua glikoprotein yang tertanam dalam amplop lipid, yaitu protein fusi (F) dan protein hemaglutinin (H). Protein F berfungsi untuk menyatukan membran virus dengan membran sel inang, sedangkan protein H berfungsi untuk mengikat reseptor sel inang dan menginduksi respons imun.
Penyebab
Campak rubeola (bukan rubela=campak Jerman) atau measles (di beberapa daerah disebut juga sebagai tampek, dabaken, atau morbili) adalah penyakit infeksi yang menular atau infeksius sejak awal masa prodromal, yaitu kisaran 4 hari pertama sejak munculnya ruam. Campak disebabkan oleh paramiksovirus (virus campak). Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut, maupun tenggorokan penderita campak (air borne disease). Masa inkubasi adalah 10–14 hari sebelum gejala muncul.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah bayi berumur lebih dari 1 tahun, bayi yang tidak mendapatkan imunisasi remaja, dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
Gejala
Gejala mulai timbul dalam waktu 7–14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa:
Panas badan
Nyeri tenggorokan
Pilek Coryza
Batuk (cough)
Bercak koplik
Nyeri otot
Mata merah (konjungtivitis)
Pada 2–4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik koplik). Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3–5 hari setelah timbulnya gejala di atas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1–2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan kaki, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.
Pada puncak penyakit, penderita akan merasa kesakitan, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. Sehingga 3–5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.
Demam, kecapaian, pilek, batuk, dan mata yang radang dan merah selama beberapa hari diikuti dengan ruam jerawat merah yang mulai pada
muka dan merebak ke tubuh dan ada selama 4 hari hingga 7 hari.
Komplikasi
Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius.
Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak:
Infeksi bakteri: Pneumonia dan Infeksi telinga tengah
Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga penderita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan
Ensefalitis (infeksi otak) terjadi pada 1 dari 1,000–2.000 kasus.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan ruam kulit yang khas.
Pemeriksaan lain yang mungkin perlu dilakukan:
Pemeriksaan darah, pemeriksaan darah tepi
Pemeriksaan Ig M anti-campak
Pemeriksaan komplikasi campak:
Enteritis
Ensephalopati,
Bronkopneumoni
Pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani istirahat. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Maka dari itu harus berjaga-jaga.
Pencegahan
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/ Mumps, Measles, Rubela), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.
Jika hanya mengandung campak, vaksin diberikan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12–15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4–6 tahun.
Selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.
Terdapat juga vaksin MMRV, suatu kombinasi vaksin MMR dan vaksin cacar air (varicella). Dengan adanya kombinasi ini, maka tata laksana vaksinasi lebih sederhana, karena jumlah penyuntikan lebih sedikit dan lebih murah. Tetapi untuk anak-anak berusia 2 tahun atau kurang, vaksin MMRV lebih memiliki efek samping dibandingkan pemberian vaksin MMR dan vaksin cacar air secara terpisah dalam satu hari. Terjadi penambahan kejadian febrile seizures yang terjadi 7 hingga 10 hari setelah vaksinasi, penambahan kejadian demam ringan dan penambahan kejadian gatal-gatal seperti kena campak. Tetapi vaksinasi MMRV pada usia 4 sampai 6 tahun tidak ada bukti penambahan kejadian febrile seizure dibandingkan pemberian vaksin MMR dan vaksin cacar air secara terpisah.
Waktu inkubasi
Waktu terpapar sampai kena penyakit: Kira-kira 10 sampai 12 hari sehingga gejala pertama, dan 14 hari sehingga ruam muncul.
Imunisasi (MMR) pada usia 12 bulan dan 4 tahun. Orang yang dekat dan tidak mempunyai kekebalan seharusnya tidak menghadiri sekolah atau bekerja selama 14 hari.
Waktu pengasingan yang disarankan
Disarankan selama sekurang-kurangnya 4 hari setelah ruam muncul.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Campak
- Vaksin campak
- Campak bunga
- Measles morbillivirus
- Tari Campak
- Vaksin MR
- Virus dalam sejarah manusia
- Kristania Virginia Besouw
- Orang Māori
- Virus rubela
- Roseola
- Faizal Tahir
- National Intangible Cultural Heritage of Indonesia
- Kristania Virginia Besouw
- Bangka Malay
- Agats
- Kwanka language
- List of Indonesian dances
- Faisal Bagh
- Tuanku Nan Tuo
Forgetting Sarah Marshall (2008)
No More Posts Available.
No more pages to load.