- Source: Cascading Style Sheets
- Cascading Style Sheets
- HTML
- Bahasa markah
- Bahasa lembar gaya
- Perpustakaan virtual
- MyBulletinBoard
- Daftar bahasa lembar gaya
- XSL-FO
- Peramban web
- HTML5test
- CSS
- Style sheet language
- Style sheet
- JavaScript Style Sheets
- Sass (style sheet language)
- Eric A. Meyer
- Håkon Wium Lie
- List of style sheet languages
- Style sheet (web development)
- Reset style sheet
Cascading Style Sheet (disingkat CSS) adalah bahasa lembar gaya yang digunakan sebagai penentu presentasi dan gaya dokumen yang ditulis dalam bahasa markup seperti HTML dan XML. CSS termasuk ke dalam teknologi dasar World Wide Web, bersama dengan HTML dan JavaScript.
Nama cascading berasal dari skema prioritas yang ditetapkan untuk menentukan deklarasi mana yang berlaku jika lebih dari satu deklarasi properti cocok dengan elemen tertentu. Skema prioritas cascading ini dapat diprediksi.
Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk digunakan secara bersamaan dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS digunakan untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen.
Sejarah
Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah-anak (parent-child) pada setiap style. CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996. Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.
Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3.
CSS1 dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website.
CSS3 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf font, tampilan pada tabel /table layout dan media tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS yang ketiga diharapkan lebih baik dari versi pertama dan kedua.
CSS3 juga dapat melakukan animasi pada halaman website, di antaranya animasi warna hingga animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS3 seperti: multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan CSS Object Model.
Penulisan
Saat masuk pada bagian CSS, sering dijumpai kode sebagai berikut:
Bagian pertama sebelum tanda kurung kurawal '{}' disebut selector, sedangkan yang diapit oleh kurung kurawal disebut declaration yang terdiri dari dua unsur, yaitu property dan value. Selector dalam pernyataan di atas adalah h1, color adalah properti, dan black adalah nilai.
Selain itu, ada tiga metode penulisan atribut pada CSS, yaitu:
= Inline Style Sheet
=CSS didefinisikan langsung pada tag HTML yang bersangkutan. Ini ditulis dengan menambahkan atribut style="..." dalam tag HTML tersebut. Gaya hanya akan berlaku pada tag yang bersangkutan, dan tidak akan memengaruhi tag HTML yang lain.
Contoh:
= Internal CSS
=CSS didefinisikan terlebih dahulu dalam tag <style> ... style> di dalam tag
. Pada pendefinisian ini disebutkan atribut-atribut CSS yang akan digunakan untuk tag-tag HTML, yang selanjutnya dapat digunakan oleh tag HTML yang bersangkutan.
Contoh:
= External CSS
=CSS didefinisikan dengan disimpan di berkas yang berbeda. Ini dapat digunakan di semua berkas HTML sehingga memudahkan seorang pengembang web untuk mengembangkan situs web miliknya.
= Shorthand CSS
=Beberapa properti CSS dapat disingkat dengan metode shorthand CSS. Ini dilakukan dengan cara mempersingkat penulisan kode CSS yang memungkinkan untuk menetapkan nilai beberapa property secara bersamaan, sehingga kode yang ditulis lebih ringkas.
Dalam CSS, wajar jika satu properti memiliki banyak elemen; misalnya dalam properti margin yang memiliki 4 properti untuk setiap sisi elemen, yaitu:
margin-top
margin-right
margin-bottom
margin-left
Saat ini metode penulisan shorthand CSS tersedia untuk beberapa properti berikut:
Margin
Padding
Font
Background
Border
List
Margin
Artinya:
Padding
Artinya:
Font
Artinya:
Background
Artinya:
Border
Artinya:
List
Artinya:
= Penulisan komentar pada CSS
=CSS Selector
= Universal Selector
=Universal selector digunakan untuk diterapkan pada seluruh elemen.
= Type Selector
=Type selector merupakan cara penulisan CSS dengan nama elemen sebagai target untuk diterapkannya rule. Ketika menggunakan selector ini, maka rule akan diterapkan pada seluruh elemen target yang ada pada dokumen HTML.
= ID Selector
=ID selector menetapkan target elemen berdasarkan nilai dari atribut id yang diterapkan pada elemennya. Agar elemen dapat terpilih, maka atribut id pada elemen harus sama persis dengan yang ada di selector. Contohnya adalah sebagai berikut:
= Class Selector
=Class selector menetapkan target elemen berdasarkan nilai atribut class yang diterapkan pada elemennya. Mirip seperti ID Selector, untuk menerapkan class selector maka atribut class pada elemen harus sesuai dengan yang ada di selector. Contohnya adalah sebagai berikut:
= Grouping Selector pada CSS
=Grouping selector pada CSS merupakan cara penulisan CSS yang mana ketika selector CSS memiliki property yang sama dapat dikelompokkan dengan selector lainnya. Contohnya adalah sebagai berikut:Kode CSS di atas akan lebih baik dikelompokkan seperti di bawah ini, dengan tujuan untuk meminimalisasi penulisan kode yang sama berulang.
= Descendant Selector
=Descendant selector merupakan cara penulisan CSS dengan memanggil semua elemen yang merupakan turunan dari elemen tertentu.
= Child Selector
=Child selector merupakan cara penulisan CSS dengan memilih semua elemen yang merupakan anak langsung dari elemen tertentu.
Contoh:
Ini akan menghasilkan teks yang berada langsung di elemen
Dukungan dari peramban web
Masing-masing peramban web menggunakan mesin tata letak yang berbeda. Contohnya Firefox menggunakan Gecko sebagai mesin tata letaknya dan Chromium menggunakan Blink sebagai mesin tata letaknya. Dukungan untuk fitur CSS dari setiap mesin tata letak terkadang sering tidak konsisten. Beberapa teknik pun bermunculan untuk menggunakan suatu fitur CSS ke peramban web yang tidak mendukung fitur tersebut (biasa disebut CSS hack). Adopsi fitur CSS baru dapat terhambat oleh kurangnya dukungan dari peramban-peramban web besar. Contohnya fitur cross-fade() telah didukung oleh Chrome dan Safari namun sampai tahun 2021 masih belum didukung oleh Firefox.
Beberapa pengembang web biasanya memeriksa terlebih dahulu dukungan untuk suatu fitur CSS, terutama untuk fitur CSS baru. Beberapa situs web berikut dapat membantu seperti CanIUse dan Mozilla Developer Network. CSS 3 memiliki fitur kueri, yang memberikan arahan @supports yang akan memungkinkan pengembang menargetkan peramban web dengan dukungan untuk fungsionalitas tertentu langsung di dalam CSS mereka. CSS yang tidak didukung oleh suatu peramban web kadang-kadang bisa ditambal menggunakan polyfill, yang merupakan potongan kode JavaScript yang dirancang untuk memberikan dukungan untuk peramban web terhadap suatu fitur yang sebelumnya tidak didukung. Solusi ini dapat menambah kerumitan pada proyek pengembangan, dan akibatnya, perusahaan sering kali menentukan daftar versi peramban web yang akan dan tidak akan mereka dukung.
Penggunaan CSS dalam perangkat lunak lain
CSS dahulunya dibuat hanya untuk mempercantik halaman web. Namun, seiring perkembangan waktu CSS mulai diadopsi oleh perangkat lunak lain.
GTK adalah peralatan gawit lintas platform yang menggunakan CSS untuk memberi gaya pada setiap widget. GTK sering digunakan untuk membuat program Linux. GTK memperkenalkan API Tema baru dengan menggunakan CSS pada pembaharuan besar GTK versi 3.
Qt merupakan toolkit widget dan biasa dipakai untuk membuat aplikasi lintas platform. Qt juga menggunakan CSS untuk mengkonfigurasi tema.
Contoh berkas
Kode diatas akan mengganti warna halaman menjadi kuning dan membuat warna paragraf menjadi berwarna merah.
CSS Preprocessor
CSS preprocessor (pra pengolahan) adalah bahasa script atau program yang memungkinkan pengguna menulis kode CSS sesuai dengan sintaksis (syntax) prepocessor itu sendiri.
Ada banyak jenis CSS preprocessor yang dapat digunakan, namun sebagain besar CSS preprocessor memiliki beberapa fitur yang tidak ada dalam vanilla CSS (CSS murni). Beberapa fitur tersebut di antaranya yaitu penulisan variabel, nesting, mixins, extends, color operations, if/else statement, loops, dan lain sebagainya. Fitur-fitur tersebut membuat penulisan kode CSS menjadi lebih mudah dibaca dan lebih mudah dirawat,
Berikut adalah beberapa CSS preprocessor populer dan sering digunakan, yaitu :
Sass
LESS
Stylus
PostCSS
= Variabel
=Salah satu fitur yang dimiliki CSS preprocessor dan sering digunakan yaitu penulisan variabel. Dengan menuliskan variabel, kode yang dituliskan dapat digunakan digunakan kembali (reusable). Sehingga proses pengembangan suatu web dapat lebih cepat dan mudah.
Berikut adalah contoh penulisan variabel dalam CSS preprocessor:
Sass/SCSS
Less CSS
Stylus
= Nesting
=Dengan menggunakan fitur nesting, pengguna dapat menuliskan selector di dalam selector (bersarang). Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:
Sass/SCSS
Less CSS
Stylus
CSS
Lihat pula
Bootstrap (kerangka kerja)
Tailwind CSS
Bulma
Referensi
Pranala luar
(Inggris) Spesifikasi CSS 1.0
(Inggris) Spesifikasi CSS 2.1
(Inggris) Spesifikasi CSS 2.2 (Preview)
(Inggris) Tutorial CSS
(Inggris) Referensi CSS