Chlorella adalah genus mikroalga atau ganggang hijau bersel tunggal yang hidup di air tawar, laut, dan tempat basah. Ganggang ini memiliki tubuh seperti bola. Di dalam tubuhnya terdapat kloroplas berbentuk mangkuk. Perkembangbiakannya terjadi secara vegetatif dengan membelah diri. Setiap selnya mampu membelah diri dan menghasilkan empat sel baru yang tidak mempunyai flagel. Ganggang ini sering digunakan di laboratorium untuk penyelidikan fotosintesis. Karena sifatnya yang unik, para ahli berpendapat bahwa
Chlorella dapat ikut mengatasi kebutuhan pangan manusia pada masa yang akan datang.
Struktur
= Secara Umum
=
Chlorella merupakan mikroorganisme yang termasuk dalam filum Chlorophyta atau yang sering kita kenal sebagai alga hijau. Mikroalga jenis
Chlorella spp. berwarna hijau, pergerakannya tidak motil dan struktur tubuhnya tidak memiliki flagel. Selnya berbentuk bola berukuran sedang dengan diameter 2-10 μm, bergantung pada spesiesnya, dengan kloroplas berbentuk seperti cangkir. Alga hijau memiliki struktur yang hampir sama dengan tumbuhan, salah satunya ialah dinding selnya.
Chlorella juga mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa.
= Struktur Khusus
=
Selain tersusun atas selulosa, beberapa spesies
Chlorella mempunyai dinding sel yang juga tersusun atas sporopollenin. Sporopollenin juga terdapat pada spora dan serbuk sari yang merupakan suatu biopolimer dari karotenoid yang mempunyai kemampuan resisten yang luar biasa terhadap degradasi oleh enzim atau reagen-reagen kimia yang kuat.
Selain mempunyai kemampuan resisten yang sangat kuat, sporopollenin ini juga mempunyai kemampuan untuk mengadsorpsi ion logam dari suatu larutan membentuk kompleks logam dengan ligan. Hal ini menyebabkan alga hijau ini disebut sebagai filter feeder, yaitu organisme yang mampu menyaring partikel yang berasal dari suspensi di lingkungan hidupnya.
Kandungan dan manfaat
Chlorella sering dimanfaatkan sebagai bahan pangan fungsional dan produk farmasi karena mengandung komponen yang menunjang kesehatan tubuh. Hal ini dikarenakan
Chlorella memiliki komponen lemak tak jenuh ganda, komponen fenolik, komponen volatil, sterol, protein, asam amino dan peptida, vitamin , polisakarida, pigmen (beta karoten), dan serat pangan.
Komponen lemak jenuh tak ganda yang terkandung dalam
Chlorella antara lain asam eikosapentanoat (EPA), asam dokosaheksaenoat (DHA), asam arakidonat (ARA), dan asam linolenat gamma (GLA), dimana digunakan sebagai suplemen makanan. EPA memiliki peran dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Chlorella juga mengandung komponen fenolik, antara lain floroglusinol, asam p-kumarat, asam ferulat, dan apigenin. Zat-zat ini berperan sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas, sehingga dimanfaatkan sebagai suplemen diet.
Selain itu,
Chlorella juga mengandung komponen volatil seperti alkana, alkena, alkohol alifatik, aldehida, ester, keton, tioester, hidrokuinon terbrominasi, hidrokoinon terisoprenilasi, dan terpena. Zat-zat ini penting untuk antibakteri, antijamur, antiviral, dan antikanker.
Chlorella juga mengandung komponen sterol seperti fitosterol, ergosterol, dan 7-dehidroporiferasterol,. Fitosterol sendiri memiliki peran dalam perawatan penyakit jantung koroner, antiinflamasi, antihiperkolesterol, antikanker, dan antidiabetes.
Vitamin yang terdapat pada
Chlorella di antaranya vitamin A, C, K, E, B1, B2, B3, B5, B6, B9, B12. Vitamin ini berguna sebagai antioksidan, antikanker, antidiabetes, antitumor, dan lain-lain, sehingga sering dimanfaatkan sebagai suplemen makanan.
Adapun zat-zat lain seperti polisakarida (immulina dan immurela), protein, pigmen (beta-karoten dan tokoferol), dan lain-lain berguna bagi kesehatan tubuh seperti antikanker, antiinflamasi, antioksidan, imunomodulator, dan lain-lain.
Referensi
Pranala luar
Pandangan FDA (Food and Drug Administration pemerintah AS [1] tre