- Source: Cornelis van der Lijn
Cornelis van der Lijn (lahir di Alkmaar, 1608 - meninggal di Alkmaar, 1679 pada umur 71 tahun), adalah Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke 10. Ia memerintah antara tahun 1645 – 1650.
Kehidupan Awal
Van der Lijn lahir di Alkmaar tahun 1608. Ia menikahi seorang wanita kelahiran Belanda bernama Levina Polet. Pada tahun 1627, ia diangkat menjadi asisten (bahasa Belanda: assistent) di Batavia. Beberapa jabatan pernah dipegangnya seperti boekhouder-generaal (akuntan ketua), Raad extra-oridinair (Konsul luar biasa) dari Dewan Hindia. Pada tahun 1640 ia menjabat presiden dari Schepenrechtbank (semacam pengadilan maritim). Dan pada tahun selanjutnya, ia menjadi Raad ordinair (konsul penuh).
Masa Kepemimpinan
Sesaat sebelum kematiaanya, Gubernur van Diemen memanggil seluruh anggota Dewan Hindia untuk membicarakan siapa yang akan menggantikannya untuk menjadi gubernur jenderal. Dalam pembicaraan itu van der Lijn menjadi yang terpilih, walaupun para penguasa di Belanda banyak yang tidak menyetujui penunjukkan ini.
Van der Lijn bukan merupakan pemimpin yang kuat. Kepemimpinannya berbeda jauh dengan van Diemen. Pengaruhnya di VOC tidak sebesar saat van Diemen menjadi Gubernur Jenderal, tetapi walaupun begitu ada beberapa prestasi yang bisa dicapai selama kepemimpinannya. Yang dilakukannya pertama adalah memperkuat posisi VOC di Semenanjung Malaya dengan mendirikan pos di Perak. Van der Lijn juga dengan jeli melihat adanya peluang menguasai Jawa saat mengetahui bahwa Sultan Agung meninggal dunia. Pada tahun 1646 dan digantikan oleh Amangkurat I. Mengetahui bahwa pemimpin Mataram yang baru ini tidak sekeras Sultan Agung, maka pada tanggal 24 September 1646, dia mengajak Mataram berdamai dan diberi imbalan bahwa Mataram berhak berdagang di semua pelabuhan VOC kecuali Ambon, Ternate dan Banda. Juga dengan membawa surat pas dari VOC, Mataram diperbolehkan berdagang ke Malaka atau daerah yang lebih jauh di utara Hindia.
Kemudian untuk menjaga kestabilan VOC di pulau Jawa, van der Lijn membuat perjanjian perdamaian dengan Banten. Untuk memperkuat posisi VOC di Maluku, van der Lijn merebut Solor dari Portugis dan menduduki Hitu sepenuhnya setelah dapat membunuh Kakiali, pemimpin Hitu saat itu.
Di antaraprestasi yang sudah disebut di atas, van der Lijn juga memiliki kekurangan. Selama kepemimpinannya, tingkat korupsi-kolusi-nepotisme sangat tinggi, terutama kedekatannya dengan Direktur Jenderal Caron. Akibat dari KKN ini pelayanan publik di Batavia merosot dikarenakan dana habis dikorupsi.
Pada tanggal 7 Oktober 1650, para pemimpin VOC di Belanda meminta dengan hormat supaya van der Lijn mengundurkan diri, dan digantikan oleh Carel Reyniersz. Setelah itu ia kembali ke Belanda, menuju kota kelahirannya di Alkmaar di mana ia menjadi wali kota sampai wafatnya pada tahun 1679.
Julukan
Van der Lijn oleh orang Jawa dijuluki sebagai "sang Kapten Panjang", karena orangnya tinggi.
Bacaan Lain
Encyclopaedie van Nederlandsch-Indië, deel H-M.
Putten, L.P. van, 2002. - Ambitie en onvermogen: gouverneurs-generaal van Nederlands-Indië 1610-1796.
Valentijn, F., 2003. - Oud en Nieuw oost-Indiën, deel IV/A.
http://www.bezuidenhout.nl
Referensi
Lihat pula
Daftar Gubernur-Jenderal Hindia Belanda
Kata Kunci Pencarian:
- Cornelis van der Lijn
- Godert Alexander Gerard Philip baron van der Capellen
- Daftar Gubernur-Jenderal Hindia Belanda
- Cornelis Speelman
- Carel Herman Aart van der Wijck
- Carel Reyniersz
- 1650
- 1679
- 1645
- 1608
- Cornelis van der Lijn
- Alkmaar
- Anthony van Diemen
- Abel Tasman
- List of governors of the Dutch East Indies
- Colonel Tom Parker
- François Caron
- Phoa Beng Gan
- Zacharias Wagenaer
- Carel Reyniersz