- Source: Cumi-cumi vampir
cumi" target="_blank">Cumi-cumi" target="_blank">cumi vampir (Vampyroteuthis infernalis, terj. har. "cumi" target="_blank">cumi-cumi" target="_blank">cumi vampir dari Neraka") adalah sefalopoda kecil yang ditemukan di sepanjang laut tropis dan tenang di kondisi laut dalam yang ekstrem. adalah jenis sefalopoda yang di di laut dalam. Nama itu diberikan karena penampilannya yang sekilas aneh dan menyeramkan. cumi" target="_blank">Cumi-cumi" target="_blank">cumi ini berukuran 30 cm (cukup besar untuk ukuran cumi" target="_blank">cumi-cumi" target="_blank">cumi) dan memiliki warna merah terang. cumi" target="_blank">Cumi-cumi" target="_blank">cumi ini dapat ditemukan di kedalaman 600–1000 m. Hewan ini pertama kali ditemukan tahun 1903 dan mulanya dikelirukan sebagai gurita (octopus). Penampilan aneh cumi" target="_blank">cumi-cumi" target="_blank">cumi vampir membuat mereka terkenal di kalangan para ilmuwan. cumi" target="_blank">Cumi-cumi" target="_blank">cumi ini bertubuh tambun, tidak seperti cumi" target="_blank">cumi-cumi" target="_blank">cumi lainnya yang bertubuh runcing seperti torpedo. Pada bagian ekornya terdapat sepasang sirip yang bentuknya mirip kuping dan bergerak menggelombang secara lambat. Di dekat siripnya juga terdapat sepasang organ bercahaya yang hanya dinyalakan untuk kamuflase. Lengannya terhubung oleh selaput berdaging sehingga jika direntangkan tampak seperti corong berselimut. Ia memiliki sepasang mata berwarna ungu, tetapi matanya nyaris tidak berguna karena ia hidup di kegelapan abadi. Untuk mendeteksi keadaan sekitarnya, cumi" target="_blank">cumi-cumi" target="_blank">cumi ini memiliki sepasang benang kuning di sisi tubuhnya yang berfungsi sebagai organ sensor terhadap musuh dan mangsanya.
Deskripsi
cumi" target="_blank">Cumi-cumi" target="_blank">cumi ini memiliki cara adaptasi yang luar biasa terhadap lingkungannya. Di kedalaman tempat ia hidup, tidak ada sinar matahari yang bisa masuk sehingga nyaris tidak ada tanaman laut penghasil oksigen di sana. Agar bisa mendapat oksigen secara maksimal, ia merentangkan tentakelnya yang berselaput untuk menjaring oksigen sebanyak mungkin. Lebih lanjut, untuk mengurangi pemakaian oksigen berlebihan, cumi" target="_blank">cumi-cumi" target="_blank">cumi ini bergerak dan bermetabolisme amat lambat. Untuk makan, cumi" target="_blank">cumi-cumi" target="_blank">cumi ini berburu secara pasif, yaitu hanya dengan merentangkan tentakelnya lebar-lebar dan membiarkan mangsanya terjebak di tentakelnya, lalu menelannya. Makanan utamanya adalah hewan-hewan kecil laut dalam seperti kopepoda, ikan kecil, dan ubur-ubur. Namun, cumi" target="_blank">cumi-cumi" target="_blank">cumi ini juga bisa mengejar mangsanya jika perlu.
Selain keunikan tadi, cumi" target="_blank">cumi-cumi" target="_blank">cumi vampir juga memiliki keunikan dalam mempertahankan diri dari pemangsa. Bila ia merasakan ada pemangsa mendekat, ia segera menyelimuti dirinya dengan tentakelnya sehingga kepalanya tersembunyi. Kemudian cumi" target="_blank">cumi-cumi" target="_blank">cumi ini menyalakan sepasang organ lampu di ekornya sehingga musuhnya kaget dan bingung karena tiba-tiba melihat sepasang mata berpendar. cumi" target="_blank">Cumi-cumi" target="_blank">cumi ini kemudian mematikannya secara perlahan sambil berenang menjauh, meninggalkan pemangsanya yang bingung karena tiba-tiba mata yang menatapnya menghilang. Namun jika taktik ini gagal, cumi" target="_blank">cumi-cumi" target="_blank">cumi ini akan memakai cara terakhir dan paling umum: tinta. Bukan tinta biasa karena tinta ini mengandung bakteri bercahaya. Jika musuhnya sampai menabraknya, cumi" target="_blank">cumi-cumi" target="_blank">cumi vampir akan langsung menyemprotkan awan tinta bercahaya ke arah musuhnya. Di kegelapan, tinta berwarna terang ini bisa sangat menyilaukan dan menimbulkan kebutaan sementara. cumi" target="_blank">Cumi-cumi" target="_blank">cumi vampir kemudian akan segera bergerak cepat dengan memompa air dari tubuhnya dan melarikan diri.
Galeri
Catatan
Referensi
Pickford, Grace E. (1949). "Vampyroteuthis infernalis Chun an archaic dibranchiate cephalopod. II.". External anatomy (Dana Report) (32): 1–132.
Bolstad, Kat (2003). "Deep-Sea Cephalopods: An Introduction and Overview". (Version of 5/6/03, retrieved 2006-DEC-06.)
Ellis, Richard (1996). "Introducing Vampyroteuthis infernalis, the vampire squid from Hell". In Knopf, Alfred A. The Deep Atlantic: Life, Death, and Exploration in the Abyss. New York. ISBN 0-679-43324-4. Retrieved 2007-04-30.
Fischer, Jean-Claude; Riou, Bernard (2002). "Vampyronassa rhodanica nov. gen. nov sp., vampyromorphe (Cephalopoda, Coleoidea) du Callovien inférieur de la Voulte-sur-Rhône (Ardèche, France)". Annales de Paléontologie 88 (1): 1–17. doi:10.1016/S0753-3969(02)01037-6. (French with English abstract)
Pranala luar
(Inggris) CephBase: cumi" target="_blank">Cumi-cumi" target="_blank">cumi vampir, diarsipkan dari versi asli tanggal 2005
Tree of Life: Vampyroteuthis infernalis Diarsipkan 2020-10-26 di Wayback Machine..
National Geographic video of a vampire squid
Monterey Bay Aquarium Research Institute (MBARI): What the vampire squid really eats. Diarsipkan 2012-12-16 di Wayback Machine.
Vampire squid Diarsipkan 2015-04-14 di Wayback Machine.
= Gambar-gambar
=The vampire squid's photophores and photoreceptors
Diagram and images of a Vampyroteuthis hatchling
Photomicrograph of arm tip fluorescence
Kata Kunci Pencarian:
- Cumi-cumi vampir
- Vampyroteuthidae
- Decapodiformes
- Tusoteuthis
- Octopodiformes
- Zona afotik
- Darah
- Grimaldi
- Makhluk mitologis
- AdventureQuest Worlds