Kota Tinggi adalah salah satu distrik di negara bagian Johor, Malaysia. Distrik
Kota Tinggi terletak di muara Sungai Johor.
Kota Tinggi berjarak kurang lebih 42 km dari
Kota Johor Bahru. Luas wilayah distrik
Kota Tinggi kurang lebih 3488,7 kilometer persegi menjadikannya distrik terluas di negara bagian Johor.
Etimologi
Nama
Kota Tinggi ini bersamaan dengan dibangunnya
Kota-
Kota pertahanan yang terletak di dataran
Tinggi oleh para sultan Johor di sepanjang tepian Sungai Johor, yaitu
Kota Kara (1529),
Kota Sayong (1536),
Kota Batu (1540),
Kota Seluyut (1564),
Kota Batu Sawar (1587),
Kota Touhid (1623),
Kota Tinggi (1685) dan
Kota Panchor (1716).
Tanggal paling awal penyebutan nama
Kota Tinggi mengacu pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Shah II (1685-1699). Sedangkan tahun Sultan Mahmud Syah II mulai menjadikan
Kota Tinggi sebagai pusat pemerintahan adalah pada tahun 1688, ketika ia dipindahkan dari Riau ke
Kota Tinggi.
Sejarah
Sejarah
Kota Tinggi dan perkembangannya tercatat dimulai pada tahun 1529, yaitu ketika kawasan ini pertama kali dijelajahi oleh Sultan Alauddin Riayat Syah II, pendiri kerajaan Johor yang memerintah pada tahun 1528 hingga 1564. Lokasi pertama dijelajahi oleh Yang Mulia dan menjadikan pusat pemerintahan kerajaan Johor Lama berada di Pekan Tua atau
Kota Kara (Kampung Sungai Telor sekarang).
Terdapat sembilan sultan yang memerintah di
Kota Tinggi yaitu Sultan Alauddin Riayat Syah II (1528-1564), Sultan Muzaffar Syah (1564-1570), Sultan Abdul Jalil Syah I (1570-1571), Sultan Ali Jalla Abdul Jalil Syah II (1571 - 1597), Sultan Alauddin Riayat Syah III (1597-1615), Sultan Abdullah Ma'ayat Syah (1615-1623), Sultan Abdul Jalil Syah III (1623-1677), Sultan Ibrahim Syah (1677-1685) dan Sultan Mahmud Syah II (1685-1699).
Wilayah administrasi
Distrik
Kota Tinggi dikelola oleh dua pemerintah
Daerah, yaitu Dewan Distrik
Kota Tinggi dan Dewan
Kota Pengerang. Kecamatan
Kota Tinggi terbagi menjadi 10 mukim yang meliputi 26 desa induk adat, 117 desa jaringan, 29 wilayah pemukiman Felda dan 5 wilayah pemukiman KEJORA baru.
= Mukim dan Kota
=
Mukim Ulu Sungai Johor
Mukim Ulu Sungei Sedili Besar
Mukim Johor Lama
Mukim Kambau
Mukim
Kota Tinggi
Mukim Pantai Timur
Mukim Pengerang
Mukim Sedili Besar
Mukim Sedili Kechil
Mukim Tanjung Surat
Bandar
Kota Tinggi
Geografi
Kota Tinggi terletak di sebelah tenggara negara bagian Johor berbatasan dengan Kabupaten Mersing di sebelah utara, Kluang di sebelah barat laut, Kulai di sebelah barat, Johor Bahru di sebelah barat daya dan Laut Cina Selatan di sebelah timur. Distrik
Kota Tinggi merupakan distrik terbesar di Johor.
= Iklim
=
Iklim di
Daerah ini adalah khatulistiwa (Af). Suhu rata-rata adalah 27,3 °C (81,1 °F). Mei adalah bulan terpanas di kawasan ini dengan suhu mencapai 28 °C (82,4 °F) . Desember dikategorikan sebagai bulan terdingin dengan suhu 26,5 °C (79,7 °F). Curah hujan rata-rata di
Kota Tinggi adalah 2619,6 milimeter per tahun. Desember merupakan bulan dengan curah hujan tertinggi sebesar 429,1 milimeter sedangkan bulan terendah adalah Juli sebesar 149,1 milimeter.
Demografi
Berdasarkan sensus penduduk Malaysia tahun 2020, jumlah penduduk di Kabupaten
Kota Tinggi berjumlah 222.382 jiwa dengan kepadatan penduduk 64 jiwa per kilometer persegi yang dikategorikan sebaran penduduk sedang. Mayoritas penduduk di kabupaten ini adalah Bumiputera, yang mencakup lebih dari 88 persen populasi. Ras terbesar kedua adalah Cina, diikuti oleh India. Lebih dari enam persen penduduknya adalah bukan warga negara.
Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan adalah 114:100. Terdapat 70.315 tempat tinggal dengan total 57.786 KK. Rata-rata ukuran rumah tangga tercatat empat orang dalam satu rumah. Lebih dari 151.000 orang berada dalam usia kerja, 52.000 orang berusia muda, dan 18.000 orang sisanya adalah orang lanjut usia.
= Agama
=
Mayoritas penduduk di Kabupaten
Kota Tinggi beragama Islam, terdiri dari suku Melayu dan beberapa etnis lainnya. Agama terbesar kedua adalah Budha yang sebagian besar dianut oleh penduduk Tionghoa. Agama terbesar ketiga adalah Hindu, yang sebagian besar terdiri dari penduduk India. Penduduk ras bumiputera lain dan suku lain terdiri dari mereka yang menganut agama Kristen dan beberapa agama lain serta tidak beragama.
Ekonomi
Kota Tinggi akan mengubah wajahnya pada tahun 2016 ketika seluruh proyek terkait minyak dan gas (Migas) di zona Pengerang Integrated Petroleum Complex (PIPC) di Pengerang selesai sepenuhnya. Saat ini pembangunan dan penyediaan infrastruktur sedang aktif dilakukan.
Proyek yang terletak di sebelah timur Johor ini secara keseluruhan meliputi area seluas 9.105 hektar dan pengembangan yang dilakukan meliputi pembangunan pabrik kilang minyak, pabrik petrokimia dan terminal penyimpanan minyak serta laut dalam. dermaga.
PIPC merupakan salah satu komponen penting dalam upaya mewujudkan transformasi Malaysia untuk mendorong negara tersebut bergabung dalam zona negara maju pada tahun 2020. Selain itu, secara tidak langsung menjadikan Malaysia dan Johor sebagai pusat industri dan perdagangan migas di kawasan.
Yang juga dikembangkan di PIPC adalah Refinery and Petrochemical Integrated Development (RAPID ) milik Petronas. Proyek ini dikembangkan di atas lahan seluas 2.428 hektar dengan nilai investasi RM60 miliar. Pengembangan RAPID mencakup pembangunan 20 kilang minyak mentah selain kompleks polimer dan petrokimia.
Pariwisata
Kota Tinggi dapat dihubungkan melalui Tol Utara-Selatan menggunakan pintu keluar Tol Kulai.
Kota Tinggi tidak memiliki jalur kereta api namun warga dapat menggunakan fasilitas ini melalui Stasiun Johor Bahru yang merupakan stasiun terdekat.
Referensi
Pranala luar
Situs web resmi Majlis
Daerah Kota Tinggi