- Source: Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis
Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Zona Konvergensi Angin Antar Tropis yang biasa dijuluki oleh para pelaut sebagai daerah angin mati oleh karena cuacanya yang cenderung tidak berangin merupakan suatu wilayah terjadinya pertemuan antara angin pasat timur laut dan angin pasat tenggara. Wilayah ini melingkari permukaan bumi di sekitar daerah khatulistiwa, meskipun posisinya selalu berubah sesuai dengan pergantian musim. Ketika posisi daerah pertemuan agin ini berada tepat di garis khatulistiwa, daerah ini disebut sebagai palung dekat khatulistiwa. Jika pergerakan posisi daerah konvergensi angin ini tergabung dengan pergerakan sirkulasi angin muson, daerah konvergensi angin ini disebut juga sebagai palung muson terutama di sekitar beberapa wilayah Asia dan wilayah Australia.
Meteorologi
Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis tampak seperti sekumpulan awan-awan yang mengelilingi permukaan bumi di sekitar wilayah khatulistiwa. Di belahan bumi selatan, angin pasat bergerak dari arah tenggara menuju arah barat laut. Sedangkan di belahan bumi utara, angin pasat bergerak dari arah timur laut menuju arah barat daya. Ketika daerah konvergensi angin ini berada di sebelah selatan atau utara garis khatulistiwa, arah angin pasat tersebut berubah karena efek koriolis dari rotasi bumi. Misalnya ketika daerah pertemuan angin ini berada di selatan khatulistiwa, angin pasat timur laut berubah arah menjadi angin pasat barat laut. Daerah pertemuan angin ini terbentuk oleh gerakan vertikal yang sebagian besar muncul sebagai aktivitas konvektif badai hujan yang secara efektif menarik udara masuk, dan udara yang tertarik itulah angin pasat.
Posisi dari daerah pertemuan angin antar tropis ini pun selalu berubah sesuai dengan pergantian musim karena sifatnya yang erat dengan suhu yang hangat. Oleh karena kapasitas penyimpanan panas samudra atau lautan lebih besar dari daratan, perpindahan posisi daerah pertemuan angin antar tropis ini lebih mencolok di daratan dibandingkan dengan di lautan. Terkadang, dua daerah pertemuan angin antar tropis dapat terbentuk, dengan salah satunya berada di sisi utara dan satunya lagi berada di sisi selatan khatulistiwa dan biasanya salah satunya cenderung lebih kuat daripada yang lainnya. Ketika hal ini terjadi, maka akan terbentuklah wilayah bertekanan udara tinggi di antara dua daerah konvergensi tersebut.
Efek terhadap cuaca
Variasi perubahan letak daerah konvergensi angin antar tropis ini dapat berakibat drastis pada jumlah curah hujan di negara atau wilayah yang dekat dengan khatulistiwa, sehingga mengakibatkan pola musim basah dan kering di wilayah-wilayah tersebut. Perubahan berjangka panjang dari daerah pertemuan angin ini dapat berakibat dua hal, yakni kekeringan di wilayah yang jauh dari zona konvergensi ini dan banjir di wilayah yang berada di sekitar zona konvergensi angin ini.
Pada kasus tertentu, daerah konvergensi angin ini dapat menjadi sangat sempit, terutama saat bergerak sangat jauh dari khatulistiwa. Selain itu, zona konvergensi angin ini dapat pula dimaknai sebagai perenggan di sepanjang tepian depan udara tropis khatulistiwa. Di dalam zona konvergensi angin antar tropis ini, biasanya pergerakan angin cenderung melambat bahkan tenang, sehingga zona konvergensi ini pun sering disebut sebagai daerah angin mati oleh para pelaut dan pelayar di zaman dahulu.
Perannya terhadap pembentukan siklon tropis
Proses pertumbuhan dan perkembangan suatu siklon tropis sangat bergantung pada vortisitas tingkat rendah sebagai salah satu dari enam hal yang diperlukan dalam proses pembentukan siklon tropis dan zona konvergensi angin antar tropis ini memenuhi peran tersebut karena sifat zona konvergensi ini yang merupakan daerah perubahan arah dan kecepatan angin.
Lihat pula
Angin pasat
Daerah angin mati
Palung muson
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis
- Kota Melaka
- Iklim muson tropis
- Palung muson
- Geografi Brunei
- Hujan
- Tamanrasset
- Bencana alam
- Iklim
- Hutan kerdil