- Source: Daftar gempa bumi di Jepang
Berikut ini adalah daftar gempa bumi di Jepang berkekuatan sama dengan atau lebih dari 7,0 maupun yang menyebabkan kerusakan atau korban jiwa signifikan. Sebagaimana tercantum dalam daftar, kekuatan gempa diukur berdasarkan skala Richter (ML) atau skala kekuatan momen (Mw) serta skala kekuatan gelombang permukaan (Ms) untuk gempa bumi yang terjadi pada masa lampau. Daftar ini belumlah lengkap karena kelangkaan data kekuatan gempa yang tepat dan dapat diandalkan untuk gempa bumi yang terjadi sebelum adanya alat ukur modern.
Latar belakang geologis
Kepulauan Jepang terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik sehingga rentan terhadap peristiwa gempa bumi. Negara ini sebagian besar merupakan hasil dari beberapa gerakan kuat lempeng samudra yang terjadi selama ratusan juta tahun sejak pertengahan kala Silur hingga Pleistosen sebagai akibat subduksi Lempeng Filipina di bawah Lempeng Amur dan Lempeng Okinawa ke selatan serta subduksi Lempeng Pasifik di bawah Lempeng Okhotsk ke utara.
Kepulauan Jepang awalnya menyatu dengan pantai timur Benua Eurasia. Lempeng-lempeng di zona subduksi yang lebih dalam daripada lempeng Eurasia menarik Kepulauan Jepang ke arah timur sehingga memunculkan Laut Jepang sekitar 15 juta tahun yang lalu. Selat Tartar dan Selat Korea baru muncul bertahun-tahun kemudian. Dewasa ini, Kepulauan Jepang dianggap sebagai busur kepulauan yang telah matang sebagai hasil dari beberapa generasi lempeng yang mengalami subduksi. Dasar laut sepanjang kira-kira 15.000 km telah bergerak di bawah Kepulauan Jepang dalam waktu 450 juta tahun terakhir, sebagian besar telah tersubduksi sepenuhnya.
Sejarah
Meski disebutkan pernah terjadi gempa bumi di Provinsi Yamato yang kini terletak di Prefektur Nara pada tanggal 23 Agustus 416, gempa bumi pertama yang dokumentasinya dapat dipercaya terjadi di Nara pada tanggal 28 Mei 599 pada masa kekuasaan Kaisarina Suiko yang menyebabkan kerusakan bangunan di seluruh wilayah Provinsi Yamato. Ada banyak catatan sejarah gempa bumi di Jepang yang kemudian diperiksa secara sistematis oleh Komite Penyelidikan Gempa Bumi Kekaisaran bentukan tahun 1892. Hasil pemeriksaan itu diterbitkan pada tahun 1899 dengan judul Katalog Data Sejarah Gempa Bumi di Jepang. Pasca-gempa bumi besar Kantō 1923, tugas komite tersebut dilanjutkan oleh Institut Penelitian Gempa Bumi pada tahun 1925. Dewasa ini, katalog yang disusun oleh Tatsuo Usami dianggap sebagai sumber informasi gempa bumi bersejarah yang paling dapat diandalkan. Sebagai catatan, katalog Usami edisi 2003 memuat rincian 486 gempa bumi yang terjadi pada tahun 416–1888 di Jepang.
Ukuran kekuatan gempa
Di Jepang, skala shindo biasa digunakan untuk mengukur kekuatan gempa. Skala tersebut mengukur intensitas gempa di lokasi tertentu, alih-alih energi yang dilepaskan gempa di episenternya (magnitudo) seperti skala Richter. Praktik serupa juga dapat ditemukan di Amerika Serikat yang menggunakan skala Modifikasi Intensitas Mercalli dan Tiongkok yang menggunakan skala Liedu.
Berbeda dari skala intensitas gempa lain yang umumnya memiliki 12 tingkat intensitas, skala shindo (震度code: ja is deprecated , intensitas gempa, secara harafiah 'tingkat guncangan') hanya memiliki 10 tingkat mulai dari shindo 0, guncangan sangat lemah, hingga shindo 7, guncangan hebat. Gempa bumi tingkat menengah pada shindo 5 dan 6 dikategorikan gempa "lemah" atau "kuat" berdasarkan tingkat kerusakan yang diakibatkan. Gempa bumi pada shindo 4 dan di bawahnya dianggap sebagai gempa kecil.
Gempa bumi
Referensi
Pranala luar
Disaster Management in Japan (Manajemen Bencana di Jepang), buklet dwibahasa Jepang-Inggris edisi Maret 2015
Peta interaktif bencana di Jepang sejak tahun 416 (label berbahasa Jepang)
Kata Kunci Pencarian:
- Gempa bumi
- Daftar gempa bumi di Jepang
- Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004
- Gempa bumi Yogyakarta 2006
- Gempa bumi Laut Jepang 2024
- Daftar gempa bumi tahun 2024
- Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018
- Gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011
- Gempa bumi Cianjur 2022
- Daftar gempa bumi terkuat sepanjang sejarah