- Source: Daftar kaisar Romawi Timur
Pembentukan Konstantinopel pada tahun 330 M menjadi titik awal yang diterima secara umum dari Kekaisaran Romawi Timur, yang akhirnya jatuh ke tangan Kekaisaran Ottoman pada tahun 1453 M. Hanya para kaisar yang dianggap sebagai pemimpin sah dan menjalankan wewenang kekuasaan, kecuali untuk kaisar rekan (symbasileis) yang tidak pernah mencapai posisi sebagai pemimpin tunggal atau senior, serta sejumlah perebut kekuasaan atau pemberontak yang mengklaim gelar kekaisaran.
Daftar berikut ini dimulai dengan Konstantinus Agung, kaisar Kristen pertama, yang membangun ulang kota Bizantion menjadi ibu kota kekaisaran, Konstantinopel, dan yang diakui oleh para kaisar berikutnya sebagai pemimpin teladan. Para sejarawan modern membedakan fase akhir Kekaisaran Romawi ini sebagai Kekaisaran Bizantium karena pusat kekaisaran berpindah dari Roma ke Bizantion, integrasi Kekaisaran dengan agama Kristen, serta dominasi bahasa Yunani dibandingkan bahasa Latin.
Kekaisaran Bizantium adalah kelanjutan hukum langsung dari bagian timur Kekaisaran Romawi setelah pembagian Kekaisaran Romawi pada tahun 395. Kaisar yang tercantum hingga masa Theodosius I pada tahun 395 adalah penguasa tunggal atau bersama dari seluruh Kekaisaran Romawi. Kekaisaran Romawi Barat bertahan hingga tahun 476. Para kaisar Bizantium menganggap diri mereka sebagai pewaris langsung kaisar Romawi sejak Augustus; istilah "Bizantium" baru digunakan dalam historiografi Barat pada abad ke-19. Penggunaan gelar "Kaisar Romawi" oleh mereka yang memerintah dari Konstantinopel tidak dipertanyakan hingga setelah Paus menobatkan Charlemagne dari Frank sebagai kaisar Romawi Suci (25 Desember 800).
Gelar semua Kaisar sebelum Heraklius secara resmi adalah "Augustus", meskipun gelar lain seperti Dominus juga digunakan. Nama mereka didahului oleh Imperator Caesar dan diakhiri dengan Augustus. Setelah Heraklius, gelar tersebut umumnya menjadi Basileus dalam bahasa Yunani (Gr. Βασιλεύς), yang sebelumnya berarti penguasa, meskipun Augustus tetap digunakan dalam kapasitas yang lebih terbatas. Setelah pembentukan Kekaisaran Romawi Suci saingan di Eropa Barat, gelar "Autokrator" (Gr. Αὐτοκράτωρ) semakin sering digunakan. Pada abad-abad berikutnya, Kaisar sering disebut oleh umat Kristen Barat sebagai "Kaisar Orang Yunani". Menjelang akhir Kekaisaran, rumusan gelar kekaisaran standar bagi penguasa Bizantium adalah "[Nama Kaisar] dalam Kristus, Kaisar dan Autokrat Roma" (cf. Ῥωμαῖοι dan Rûm).
Dinasti adalah tradisi dan struktur umum bagi para pemimpin dan sistem pemerintahan pada periode Abad Pertengahan. Prinsip atau ketentuan formal untuk suksesi turun-temurun bukanlah bagian dari pemerintahan Kekaisaran; suksesi turun-temurun adalah kebiasaan dan tradisi, dilaksanakan sebagai kebiasaan dan mendapatkan legitimasi, tetapi bukan sebagai "aturan" atau syarat mutlak untuk jabatan pada saat itu.
Untuk kaisar-kaisar sebelumnya, lihat Daftar Kaisar Romawi
Dinasti Konstantinianus (306–363)
= Non dinasti (363–364)
=Dinasti Valentinianus (364–379)
Dinasti Theodosianus (379–457)
Dinasti Leonid (457–518)
Dinasti Yustinianus (518-602)
= Non dinasti (602–610)
=Dinasti Heraklius (610-711)
= Non dinasti (711–717)
== Dinasti Isaurianus (717-802)
=Dinasti Nikephoros (802–813)
= Non dinasti (813–820)
=Dinasti Frigia atau Amorian (820-867)
Dinasti Makedonia (867–1056)
= Non dinasti (1056–1057)
=Dinasti Komnenid (1057–1059)
Dinasti Doukid (1059–1081)
Dinasti Komnenid (1081–1185)
Dinasti Angelid (1185–1204)
Dinasti Laskarid (Kekaisaran Nicea, 1204–1261)
Dinasti Palaiologos (dipulihkan ke Konstantinopel, 1261–1453)
Dinasti Palaiologos (Daftar pewaris di pengasingan)
Pada tahun 1453 Mehmed II berhasil merebut Konstantinopel, dan Kekaisaran Bizantium runtuh.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Daftar Kaisar Romawi
- Kekaisaran Romawi Timur
- Daftar kaisar Romawi Timur
- Kekaisaran Romawi
- Kaisar Romawi
- Kekaisaran Romawi Suci
- Kekaisaran Romawi Barat
- Romawi Kuno
- Sejarah Kekaisaran Romawi
- Kaisar Romawi Suci