Kabupaten Tanah Datar atau Luhak Nan Tuo merupakan salah satu
Kabupaten di provinsi Sumatera Barat, Indonesia, yang beribu kota Batusangkar.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 133.600 Ha (1.336 km2) dengan jumlah penduduk 374.431 jiwa pada 2021.
Tanah Datar memiliki 14 kecamatan, 75 nagari, dan 395 jorong.
Kabupaten ini merupakan daerah agraris, lebih 70% penduduknya bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan.
Kabupaten Tanah Datar menjadi Tujuh
Kabupaten Terbaik di Indonesia dari 400
Kabupaten yang ada, pada tahun 2003 menurut Lembaga International Partnership dan Kedutaan Inggris. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menobatkan
Kabupaten Tanah Datar sebagai satu dari empat daerah paling berprestasi dan berhasil melaksanakan otonomi daerah. Saat ini,
Tanah Datar masih memelihara adat istiadatnya serta peninggalan sejarah, terutama dari masa Adityawarman, seperti prasasti dan batu bersurat.
Geografi
Secara geografis wilayah
Kabupaten Tanah Datar terletak di tengah-tengah Provinsi Sumatera Barat, yaitu pada 00º17" LS–00º39" LS dan 100º19" BT – 100º51" BT. Ketinggian rata-rata 400 sampai 1000 meter di atas permukaan laut[2].
= Batas Wilayah
=
Kabupaten Tanah Datar memiliki perbatasan dengan beberapa
Kabupaten/kota di Sumatera Barat, yaitu:
Kota Padang Panjang Merupakan enklave dari
Kabupaten Tanah Datar ini
= Topografi
=
Kabupaten Tanah Datar terletak di antara dua gunung, yaitu Gunung Merapi dan Gunung Singgalang. Kondisi topografi ini didominasi oleh daerah perbukitan, serta memiliki dua pertiga bagian danau Singkarak.
Kondisi topografis
Kabupaten Tanah Datar adalah sebagai berikut:
Wilayah
Datar 0–3% dengan luas 6.189 Ha atau 6.63% dari luas wilayah
Kabupaten Tanah Datar
Wilayah Berombak 3–8% dengan luas 3.594 Ha atau 2,67% dari luas wilayah
Kabupaten Tanah Datar
Wilayah Bergelombang 8-15% dengan luas 43.922 Ha atau 32.93% dari luas
Kabupaten Tanah Datar
Kemiringan di atas 15% dengan luas wilayah 79.895 Ha atau 59.77% dari luas
Kabupaten Tanah Datar
= Iklim
=
Secara umum iklim di kawasan
Kabupaten Tanah Datar adalah sedang dengan temperatur antara 12 °C–25 °C dengan curah hujan rata-rata lebih dari 3.000 mm per tahun. Hujan kebanyakan turun pada bulan September hingga bulan Februari. Curah hujan yang cukup tinggi ini menyebabkan ketersediaan air cukup, sehingga memungkinkan usaha pertanian secara luas dapat dikembangkan.
= Hidrologi
=
Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah yang kaya dengan sumber air. Selain Danau Singkarak, di
Kabupaten Tanah Datar terdapat lebih dari 25 buah sungai.
Lambang
= Arti lambang
=
Lambang daerah
Kabupaten Tanah Datar berbentuk perisai segi lima yang di dalamnya terdapat:
Tulisan
Tanah Datar
Balai adat bergonjong lima berjendela empat
Kubah masjid bertingkat
Setangkai padi berbutir 17
Setangkai kapas berbuah delapan
Sebuah keris
Sehelai pita dengan kata-kata sebagai semboyan
= Pengertian dari bentuk
=
Bentuk perisai segi lima, melambangkan bahwa daerah
Kabupaten Tanah Datar adalah salah satu
Kabupaten di Sumatera Barat, sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
= Pengertian dari sudut gambar
=
Balai adat gonjong lima
Balai adat melambangkan tempat mufakat, tempat melahirkan filsafat alam pikiran khas masyarakat
Tanah Datar yang dikenal dengan sistem demokrasi menurut alur dan patut, sebagai lambang konsekuensi dalam melaksanakan demokrasi.
Atap balai adat yang melengkung bagai tanduk kerbau meruncing menjulang ke atas merupakan gaya seni bangunan khas
Tanah Datar yang melambangkan sifat masyarakat yang dinamis, bekerja berbuat dan bercita-cita luhur untuk kebahagiaan bersama.
Atap balai adat dengan lima gonjong, satu gonjong pada bagian depan dan empat gonjong pada bahagian samping yang melengkung bagai tanduk kerbau meruncing menjulang ke atas merupakan gaya seni bangunan khas
Tanah Datar yang melambangkan sifat masyarakat yang dinamis, bekerja berbuat dan bercita-cita luhur untuk kebahagiaan bersama. Masjid bertingkat, berkubah, bergonjong dan lurus ke atas melambangkan agama mayoritas masyarakat
Tanah Datar adalah Islam, dalam membentuk jiwa yang suci dan berbudi luhur.
Masjid bergonjong dan berkubah
Masjid bertingkat, berkubah, bergonjong, dan lurus ke atas melambangkan agama mayoritas masyarakat
Tanah Datar adalah Islam, dalam membentuk jiwa yang suci dan berbudi luhur.
Padi dan kapas
Padi dan kapas melambangkan cita-cita masyarakat
Tanah Datar menuju kehidupan adil dan makmur yang diridhoi Allah.
Keris pusaka
Keris pusaka melambangkan kesatuan jiwa patriot masyarakat
Tanah Datar yang mencintai kerukunan kedamaian dan senantiasa memelihara harga dirinya.
= Pengertian warna
=
Pengertian dari warna yang ada pada lambang,
Putih berarti suci terdapat pada kubah masjid, huruf balok bertuliskan
Tanah Datar, kapas, pita tempat moto, dan warna pinggir luar dari perisai.
Kuning berarti kebesaran jiwa masyarakat. Terdapat pada dasar perisai. Warna ini merupakan warna khas
Tanah Datar Luhak Nan Tuo.
Kuning emas berarti keagungan, terdapat pada dinding balai adat, kaki balai adat, padi, dan keris.
Hitam berarti tahan uji, terdapat pada atap gonjong, tulisan Tuah Sepakat Alur dan Patut.
Hijau berarti kedamaian jiwa, mengandung harapan masa depan yang lebih baik. Terdapat pada daun kapas dan warna dasar tulisan
Tanah Datar.
Merah berarti keberanian menegakkan kebenaran dan keadilan. Warna huruf balok tulisan Tuah Sepakat Alur dan Patut.
= Pengertian dan makna semboyan
=
Selanjutnya juga terdapat sehelai pita yang bertuliskan moto/semboyan Tuah Sepakat Alur dan Patut. Maknanya sepakat dalam mengambil kata mufakat, selalu disandarkan pada alur dan patut. Kepentingan pribadi dihargai dalam batas selama tidak bertentangan dengan kepentingan bersama yang berlandaskan alur dan patut. Demikian pula dalam melaksanakan mufakat/musyawarah selalu kompak dalam arti "Bersatu teguh, bercerai runtuh", kepentingan pribadi dihargai dalam batas selama tidak bertentangan dengan kepentingan bersama yang berlandaskan alur dan patut.
= Arti falsafah lambang
=
Pengertian falsafah dari lambang mencerminkan jiwa pikiran dan kehidupan masyarakat
Tanah Datar yang bersendikan adat dan agama, serta senantiasa menaati hukum, musyawarah mufakat, yang berdasarkan alur dan patut. "Elok dek awak, katuju dek urang" serta konsekuen melaksanakan hasil mufakat menuju kebahagiaan hidup bersama yang adil dan makmur dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Pemerintahan
= Daftar Bupati
=
= Penjabat Sementara Bupati
=
Berikut daftar Penjabat Sementara Bupati yang menggantikan Bupati petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi
Catatan
= Dewan Perwakilan
=
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD
Kabupaten Tanah Datar dalam dua periode terakhir.
Kecamatan
Kabupaten Tanah Datar memiliki 14 kecamatan dan 75 nagari. Luas wilayahnya mencapai 1.336,10 km² dan penduduk 366.136 jiwa (2017) dengan sebaran 274 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di
Kabupaten Tanah Datar, adalah sebagai berikut:
Infrastruktur
Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah pertanian, hal ini terlihat dari dominasi sektor pertanian dalam perekonomian wilayah, penyerapan tenaga kerja dan pemanfaatan lahan. Lokasi pertanian tersebar merata di seluruh wilayah dan produksinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini membutuhkan jaringan jalan sebagai pendukung aktivitas sektor pertanian tersebut mulai dari kegiatan produksi, pascapanen dan pemasaran.
Sementara itu kondisi jaringan jalan yang ada belum dapat mendukung sepenuhnya aktivitas pertanian tersebut, hal ini terlihat dari masih banyaknya ruas jalan yang lebarnya belum memenuhi syarat, kondisi permukaan jalan yang rusak dan masih banyak ruas jalan yang melalui lokasi pertanian belum dapat dilalui kendaraan roda dua sekalipun, dengan mengatasi penanganan jaringan jalan ini, maka tentunya aktivitas sektor pertanian akan lebih ekonomis sehingga dengan sendirinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dan sekaligus akan meningkatkan pengembangan wilayah dari
Kabupaten Tanah Datar itu sendiri.
Pada saat ini pembangunan jalan di
Kabupaten Tanah Datar pada dasarnya hanya berupa memperbaiki kualitas jalan, sementara pembukaan jalan baru dipandang masih belum memungkinkan karena terkendala oleh keterbatasan dana. Selama tahun 2007 jumlah jembatan di
Kabupaten Tanah Datar sebanyak 238 buah dengan panjang 2.019,60 km. Jumlah jembatan yang paling banyak terdapat di Kecamatan Tanjung Emas sebanyak 33 buah dengan panjang 383,20 km.
Pendidikan
Untuk data pendidikan tahun 2006/2007, untuk Sekolah Dasar menunjukkan bahwa di
Kabupaten Tanah Datar terdapat 309 SD yang terdiri dari 302 sekolah dasar negeri dan 2 sekolah dasar swasta, dengan jumlah siswa seluruhnya 43.506 orang, sedangkan madrasah ibtidaiyah 5 sekolah, 2 di antaranya swasta dengan jumlah siswa seluruhnya 534 orang, dengan demikian jelas terlihat bahwa jumlah sekolah dan jumlah siswa pada sekolah dasar lebih banyak jika dibandingkan dengan madrasah ibtidaiyah yang hanya 1.31% dari sekolah dasar.
Ekonomi
Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah agraris, lebih 70% penduduknya bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, maupun peternakan. Begitu juga dengan usaha masyarakat pada sektor lain juga berbasis pertanian seperti pariwisata dan industri kecil atau agroindustri. Masyarakat
Tanah Datar juga dikenal gemar menabung dengan total dana tabungan masyarakat sebesar Rp223 miliar tahun 2004.
Potensi ekonomi
Kabupaten Tanah Datar dapat dikategorikan atas tiga kategori yaitu: Sangat Potensial, Potensial, dan Tidak Potensial. Untuk sektor pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah ubi kayu, kubis, karet, tebu, peternakan sapi potong, peternakan kuda, peternakan kambing potong, budidaya ayam ras pedaging, ayam bukan ras, budidaya itik, dan budidaya ikan air tawar. Sektor lain yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah industri konstruksi bangunan sipil, pedagang eceran makanan olahan hasil bumi, usaha warung telekomunikasi, pedagang cenderamata, dan wisata sejarah.
Kabupaten Tanah Datar yang potensial untuk hampir semua sektor pertanian kecuali cengkih, tembakau, bayam, dan merica. Sedangkan untuk sektor pertambangan yang potensial dikembangkan adalah galian kapur dan sirtu.
= Pertambangan
=
Kabupaten Tanah Datar memiliki potensi bahan tambang berupa batu gamping kristalian yang sekarang dikelola oleh PT Inkalko Agung, dolomit, granit, sirtukil,
Tanah liat, batu setengah permata, trass, fosfat, batubara, besi, emas, belerang, kuarsa, dan slate.
= Industri
=
Industri di
Kabupaten Tanah Datar didominasi oleh industri kecil seperti tenunan pandai sikek yang terdapat di Kecamatan Sepuluh Koto, kacang randang/goreng, kopi bubuk, kerupuk ubi, kerupuk kulit, anyaman lidi, gula aren, gula tebu. Sektor industri besar berupa peternakan ulat sutera oleh PT Sutera Krida. Pada tahun 2004 nilai investasi sektor industri kecil di
Kabupaten Tanah Datar mencapai Rp7 miliar dengan nilai produksi sebesar Rp60 miliar.
Pariwisata
• Daftar Objek Wisata di
Tanah Datar
Luhak Nan Tuo, nama lain dari
Kabupaten Tanah Datar. Masyarakat Minangkabau meyakini bahwa asal usul orang Minangkabau dari
Kabupaten Tanah Datar, tepatnya dari Dusun Tuo Pariangan, Kecamatan Pariangan.
Banyak bukti yang masih terdapat di
Kabupaten Tanah Datar ini seperti Sawah Satampang Baniah, Lurah Nan Indak Barangin, Galundi Nan Baselo, dan Kuburan Panjang Datuk Tantejo Gurhano yang dikenal sebagai arsitek rumah gadang. Kemudian dari Luhak
Tanah Datar inilah kemudian orang Minangkabau berkembang dan berpindah ke daerah lain seperti Luhak 50 kota dan Luhak Agam.
Di
Kabupaten Tanah Datar saat ini masih banyak terdapat peninggalan sejarah adat Minangkabau tersebut, baik berupa benda maupun tatanan budaya adat Minangkabau. Ikrar “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” ini disebut juga dengan Sumpah Satie yang juga di
Tanah Datar dilahirkan, yaitu tempatnya di Bukit Marapalam Puncak Pato, Kecamatan Lintau Buo Utara.
Tempat wisata sejarah yang terdapat di
Kabupaten Tanah Datar ini antara lain Istana Pagaruyung, Balairuang Sari, Puncak Pato, Prasasti Adityawarman, Batu Angkek-angkek, Rumah Gadang Balimbing, Kincir Air, Batu Basurek, Nagari Tuo Pariangan, Benteng van der Capellen, Batu Batikam, dan Istano Rajo.
Sedangkan untuk wisata alam dan budaya di
Kabupaten Tanah Datar adalah Lembah Anai, Panorama Tabek Pateh, Desa Pariangan, Danau Singkarak Bukit Batu Patah, dan Ngalau Pangian, dll.
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Situs web resmi
Kabupaten Tanah Datar
(Indonesia) Situs web resmi Direktorat Pengembangan Potensi Daerah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)