Deklarasi Kemerdekaan Republik Krimea adalah resolusi gabungan yang diadopsi pada tanggal 11 Maret 2014 oleh Dewan Agung
Krimea dan Dewan Kota Sevastopol. Keduanya menyatakan keinginan mereka untuk merdeka setelah referendum 16 Maret. Pihak yang terlibat waktu itu adalah bagian subnasional Ukraina yang hendak bersatu kembali sebagai
Republik Krimea, lalu menyatakan kemerdekaannya sebagai negara berdaulat bersatu yang tunggal jika penduduknya memilih bergabung dengan Rusia dalam referendum tanggal 16 Maret. Dokumen tersebut secara eksplisit mengutip
Deklarasi Kemerdekaan unilateral oleh Kosovo dan opini Mahkamah Internasional tentang hal tersebut sebagai preseden tindakan ini.
Salinan terjemahan
Dokumen ini berbunyi sebagai berikut:
Deklarasi Kemerdekaan Republik Otonom
Krimea dan Sevastopol:
Kami, anggota parlemen
Republik Otonom
Krimea dan Dewan Kota Sevastopol, sesuai piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan berbagai dokumen internasional lainnya dan mempertimbangkan konfirmasi status Kosovo oleh Mahkamah Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 22 Juli 2010 yang menyatakan bahwa
Deklarasi Kemerdekaan unilateral oleh suatu wilayah negara tidak melanggar norma internasional manapun, membuat keputusan ini bersama-sama:
1. Jika keputusan menjadi bagian dari Rusia dihasilkan pada referendum 16 Maret 2014,
Krimea termasuk
Republik Otonom
Krimea dan kota Sevastopol akan mendirikan sebuah negara merdeka dan berdaulat dengan tata
Republik.
2.
Republik Krimea akan menjadi negara multinasional yang demokratis dan sekuler dengan kewajiban mempertahankan perdamaian, kepentingan internasional dan intersektarian di dalam wilayahnya.
3. Jika hasil referendum tersebut sesuai dengan yang tercantum di atas,
Republik Krimea selaku negara merdeka dan berdaulat akan mengajukan proposal kepada Federasi Rusia agar menerima
Republik Krimea, dengan dasar perjanjian antarnegara, masuk Federasi Rusia sebagai entitas konstituen baru Federasi Rusia.
Deklarasi ini disetujui oleh Resolusi Dewan Agung
Republik Otonom
Krimea pada sidang paripurna luar biasa tanggal 11 Maret 2014 (ditandangani oleh Ketua Dewan Agung
Republik Otonom
Krimea Vladimir Konstantinov) dan oleh Keputusan Dewan Kota Sevastopol pada sidang paripurna luar biasa tanggal 11 Maret 2014 (ditandatangani oleh Ketua Dewan Kota Sevasotpol Yury Doynikov).
Pengakuan internasional
Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia menyatakan bahwa keputusan parlemen
Krimea mengadopsi
Deklarasi Kemerdekaan sepenuhnya sah secara hukum.
Menteri Luar Negeri Kirgizstan pada tanggal 20 Maret berkata bahwa negaranya mengakui hasil referendum
Krimea. Dalam pernyataannya, ia mengatakan, "Hasil referendum di
Krimea mencerminkan pandangan kaum mayoritas absolut di kawasan itu, dan inilah kenyataannya."
Referensi