Jacques Derrida (; bahasa Prancis: [ʒak dɛʁida]; lahir sebagai Jackie Élie
Derrida; 15 Juli 1930 – 8 Oktober 2004) adalah seorang filsuf kontemporer Prancis yang dianggap sebagai pengusung tema dekonstruksi di dalam filsafat pascamodern. Pemikirannya juga disampaikan melalui filsafat bahasa. Christopher Norris dalam tulisannya yang berjudul
Derrida (1987) berasumsi bahwa filosofi
Derrida utamanya bertemakan tentang tulisan.
Riwayat Hidup
Jacques Derrida lahir di Aljazair pada tangggal 15 Juli 1930. Pada tahun 1949 ia berpindah ke Prancis, di sana ia tinggal sampai akhir hayatnya. Ia mengajar di École Normale Supérieure di Paris. Orang tuanya yang bernama Aimé
Derrida dan Georgette Sultana Esther Safar, menikah pada tahun 1923 dan pindah ke St.Agustinus di Aljazair pada tahun 1925. Pada tahun yang sama, Rene
Derrida (anak Aimé dan Georgette) lahir dan empat tahun kemudian Paul
Derrida (adik Rene) lahir. Namun, tiga bulan kemudian Paul meninggal. Pada tahun 1930 Jackie
Derrida lahir. Di kemudian hari ia menyebut dirinya "
Jacques". Sepanjang hidupnya ia curiga bahwa ia hanya menjadi pengganti atau pelengkap ketiadaan Paul, kakaknya.
Derrida adalah seorang keturunan Yahudi. Ia pernah mendapat gelar doctor honoris causa di Universitas Cambridge. Pada tanggal 9 Oktober 2004, ia meninggal di usia 74 tahun karena penyakit kanker.
Pemikiran
Derrida sangat dipengaruhi oleh filsuf Edmund Husserl dan ahli bahasa Ferdinand de Saussure. Buku pertama
Derrida berasal dari proyeknya menerjemahkan karya Husserl yang berjudul The Origin of Geometry. Di dalam bukunya yang berjudul Of Grammatology,
Derrida menyampaikan pandangannya terhadap pemikiran Saussure mengenai definisi bahasa. Ia mengatakan bahwa Saussure memberikan esensi manusia kepada bahasa. Logosentrisme dan fonosentrisme adalah paham yang berusaha dikritik
Derrida. Menurutnya, kelemahan logosentrisme adalah menghapus dimensi material bahasa, dan kelemahan fonosentrisme adalah menomorduakan tulisan karena memprioritaskan ucapan.
= Dekonstruksi
=
Derrida menjelaskan dekonstruksi dengan kalimat negasi. Menurutnya dekonstruksi bukan suatu analisis dan bukan kritik, bukan suatu metode, bukan aksi maupun operasi. Singkatnya, dekonstruksi bukanlah suatu alat penyelesaian dari “suatu subjek individual atau kolektif yang berinisiatif dan menerapkannya pada suatu objek, teks, atau tema tertentu”. Dekonstruksi adalah suatu peristiwa yang tidak menunggu pertimbangan, kesadaran, atau organisasi dari suatu subjek, atau bahkan modernitas.
Derrida mengadaptasi kata dekonstruksi dari kata destruksi dalam pemikiran Heidegger. Kata dekonstruksi bukan secara langsung terkait dengan kata destruksi melainkan terkait kata analisis yang secara etimologis berarti "untuk menunda"-sinonim dengan kata men-dekonstruksi. Terdapat tiga poin penting dalam dekonstruksi
Derrida, yaitu: pertama, dekonstruksi, seperti halnya perubahan terjadi terus-menerus, dan ini terjadi dengan cara yang berbeda untuk mempertahankan kehidupan; kedua, dekonstruksi terjadi dari dalam sistem-sistem yang hidup, termasuk bahasa dan teks; ketiga, dekonstruksi bukan suatu kata, alat, atau teknik yang digunakan dalam suatu kerja setelah fakta dan tanpa suatu subyek interpretasi.
= Différance
=
Derrida menunjukkan kelemahan dari ucapan untuk mengungungkapkan makna dengan menggunakan kata différance, suatu terminologi yang sebenarnya tidak terdapat dalam khazanah bahasa Prancis. Differance berasal dari kata difference yang mencakup tiga pengertian, yaitu:
to differ—untuk membedakan, atau tidak sama sifat dasarnya;
differe (Latin)-- untuk menyebarkan, mengedarkan;
to defer—untuk menunda.
Dalam pengucapannya, tidak terdengar perbedaan, tetapi perbedaan pemakaian huruf ‘a’ untuk mengganti huruf ‘e’ hanya akan terlihat dalam tulisan. Hal ini dilakukan
Derrida untuk menunjukkan peleburan makna dari tiga pengertian dalam kata difference yang tidak dapat dilakukan oleh logosentrisme dan fonosentrisme. Melalui tulisan terjadi otonomisasi teks. Dekonstruksi adalah suatu peristiwa yang tidak menunggu pertimbangan, kesadaran, atau organisasi dari suatu subjek, atau bahkan modernitas.
Menurut
Derrida bahasa bersumber pada teks atau “Tulisan”. Tulisan adalah bahasa yang maksimal karena tulisan tidak hanya terdapat dalam pikiran manusia, tetapi konkret di atas halaman. Tulisan memenuhi dirinya sendiri karena Tulisan terlepas dari penulisnya begitu ia berada di ruang halaman. Ketika dibaca, Tulisan langsung terbuka untuk dapat dipahami oleh pembacanya.
= Pshyche
=
Pada tahun 1987,
Derrida mengeluarkan kumpulan esainya dalam teks yang berjudul Pshyche. Dasar dari risalah ini adalah untuk menyatakan seberapa besar kemungkinan untuk membicarakan (yang Lain). Menurut
Derrida, sikap yang tepat terhadap (yang Lain) adalah menunggu, menginginkan, dan bersiap bagi masa depan, yaitu dari mana (yang lain) itu berasal. (Yang Lain) tidak berasal dari masa kini. Untuk menjelaskan mengenai sikap menunggu dan bersiap,
Derrida kembali mengutip dari tulisan sebelumnya yang berjudul structure dan Sign and Play. (Yang Lain) itu datang sebagai bencana, tidak peduli baik atau buruk, kedatangannya akan terlalu asing untuk dihasilkan oleh realitas.
= Khora
=
Khora adalah salah satu tulisan
Derrida yang ditulis untuk memperingati Jean-Pierre Vernant, sejarawan strukturalis dari Yunani. Khora adalah suatu kata yang muncul dalam tulisan yang berjudul Timaeus, salah satu bagian dari tulisan trilogi Plato yang berjudul The Republic. Kata ini dikaitkan dengan bagian yang membahas kosmologi dan asal dari alam semesta. Makna khora menurut Plato adalah tempat yang kosong yang tidak dapat berisi, namun memiliki kecenderungan untuk memiliki isi.
Karya-karya penting
Karya-karya penting
Jacques Derrida:
La voix et le phenomène (1967)
L'écriture et la différance (1967)
De la grammatologie (1967)
Marges de la philosophie (1972)
Glas (1974)
Éperons: les styles de Nietzsche (1978)
De l'esprit: Heidegger et la question (1987)
Spectres de Marx (1993)
Force de loi (1994)
Voyous (2003)
Lihat pula
Filsafat
Filsafat pascamodern
Referensi