Drs.
Desra Percaya, M.A., Ph.D. (lahir 20 April 1961) adalah diplomat Indonesia yang menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Britania Raya merangkap Irlandia dan Organisasi Maritim Internasional, berkedudukan di London berdasarkan Surat Keputusan (Keppres) Nomor 106/P tahun 2020 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI tertanggal 19 Oktober 2020. Pelantikannya dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta pada 26 Oktober 2020, bersamaan dengan pelantikan 11 duta besar LBBP lainnya oleh Presiden Joko Widodo. Sebelumnya,
Desra menjabat sebagai Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika atau Dirjen Aspasaf Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Pada 2012 - 2015,
Desra menjadi Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merangkap Duta Besar RI untuk Bahama, Jamaika, Guatemala dan Nikaragua.
Pendidikan
Desra Percaya meraih gelar Doctor in Political Science dari Universitas Durham dan gelar magister di bidang Hubungan Internasional dari Universitas Birmingham, keduanya di Britania Raya.
Desra meraih diploma dari Institute of International Studies di Jenewa dan gelar Sarjana Sosial dan Politik dari Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia.
Pada tahun 2014 ia mendapatkan gelar doktor Honoris Causa dari Universitas Birmingham sebagai pengakuan atas kontribusinya di bidang diplomasi. Pada tahun 2024, Universitas Durham juga memberinya gelar doktor Honoris Causa yang sama.
Karier
Desra Percaya menjabat sebagai Duta Besar RI untuk PBB sejak bulan Februari 2012. Sebelumnya, ia adalah Deputi Duta Besar RI untuk PBB di Jenewa, Swiss, di mana ia juga menjabat sebagai perwakilan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan organisasi international lainnya yang berpusat di sana.
Sejak bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia pada tahun 1986,
Desra Percaya telah memegang berbagai posisi yang berkaitan dengan diplomasi multilateral dan keamanan internasional. Posisi terakhirnya adalah Direktur Jenderal Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata bagi Direktorat Multilateral di Jakarta pada tahun 2007-2009.
Pada tahun 2007-2008, ia adalah juru bicara Kementerian untuk isu Dewan Keamanan PBB, setelah menjabat sebagai Juru bicara dan Kepala Staff Kantor Kementerian dari tahun 2005-2007. Tugas luar negerinya mencakup jabatannya sebagai Kepala Urusan Politik/Penasihat Menteri untuk Misi Tetap Indonesia di New York, dari tahun 2003-2005; dan Kepala Urusan Politik/Penasihat dari tahun 20002-2003.
Di antara tahun 2002 dan 2003, Dr.
Percaya adalah Penasihat Khusus untuk Direktur Jenderal Urusan Politik Aceh di Kementerian Luar Negeri, di waktu yang sama menjabat sebagai Kepala Sub-Direktorat HAM dalam Direktorat Organisasi Internasional. Posisi awalnya di PBB adalah sebagai Atase, Sekretaris Ketiga dan Sekretaris Kedua di Misi Tetap Indonesia di Jenewa di antara tahun 1990 dan 1994.
Dari berbagai jabatan yang disandangnya,
Desra sempat menjadi sorotan saat dirinya menjabat sebagai Juru Bicara Kemlu. Dalam masa jabatannya, berbagai kasus yang disorot secara nasional dan internasional terjadi, termasuk penyanderaan WNI di Somalia, karikatur Nabi Muhammad di Denmark, dan soal suaka politik 43 warga Papua ke Australia. Sebagai Juru Bicara, kehati-hatian, kedisiplinan dan kepiawaiannya berbicara dianggap efektif, hingga dirinya sempat diberi penghargaan 'Officier de ordre de la Couronne' dari pemerintah Belgia tahun 2009 silam.
Selama kariernya
Desra Percaya juga sempat menjabat sebagai Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (dulu Departemen Luar Negeri Republik Indonesia), Direktur Keamanan Internasional & Perlucutan Senjata Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Kepala Biro Administrasi Menteri, dan Minister Counsellor untuk PBB New York.
Keluarga
Desra menikah dengan Diana Mawarsari dan memiliki dua orang anak yakni Asteya Prima
Percaya dan Muhammad Dwi Aditya
Percaya.
Tanda Kehormatan
Bintang Mahaputera (Indonesia)
Officier dans l'ordre de la Couronne (Belgia)
Hon DUniv (Universitas Birmingham)
Hon DUniv (Universitas Durham)
Referensi