- Source: Distrik Satui
Tanah Laut |Tanah Bumbu
---
Distrik Satui adalah bekas distrik (kedemangan) di dalam afdeeling Martapura.
Perkembangan selanjutnya distrik ini merupakan bagian dari wilayah administratif Onderafdeeling Tanah Laoet pada zaman kolonial Hindia Belanda dahulu.
Tahun 1888
Pulau Laut sejak tahun 1888 secara administratif dihitung sebagai milik Tanah Boemboelands, seperti Batoe Litjin, Pagatan dengan Koesan dan Sebamban; Namun pada awalnya, Tanah Bumbu ini hanya berarti landschap di sekitar Teluk Kelumpang (Tjantoeng, Boentar Laut dan Bangkalaän serta di sekitar Teluk Pamukan (Sampanahan, Menoengoel dan Tjengal). Dari perbatasan barat daya dengan Tanah Laut (distrik Satoei) sekarang (sejak tahun 1888) dihitung di bawah Tanah Bumbu:
Distrik Satui tercatat mulai muncul tahun 1863.
Sejak tahun 1888 distrik Satui digabung ke dalam kawasan Tanah Bumbu yang lebih besar.
Sekarang ini wilayah distrik ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Suku bangsa
Suku Banjar yang mendiami wilayah bekas distrik ini disebut Orang Satui (Puak Satui) yang merupakan cikal bakal masyarakat Banjar yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.
= Satui dalam Hikayat Banjar dan Kotawaringin
="Maka Patih Balit itu kembali maka datang serta orang bantu itu. Maka orang yang takluk tatkala zaman Maharaja Suryanata sampai ke zaman Maharaja Sukarama itu, seperti negeri Sambas dan negeri Batang Lawai dan negeri Sukadana dan Kotawaringin dan Pembuang dan Sampit, Mendawai dan Sebangau dan Biaju Besar dan orang Biaju Kecil dan orang negeri Karasikan dan Kutai dan Berau dan Paser dan Pamukan dan orang Laut-Pulau dan Satui dan Hasam-Hasam dan Kintap dan Sawarangan dan Tambangan Laut dan orang Takisung dan Tabuniau, sekaliannya itu sudah sama datang serta senjata serta persembahnya. Sama suka hatinya merajakan Pangeran Samudera itu. Sekaliannya orang itu berhimpun di Banjar dengan orang Banjarmasih itu, kira-kira orang empat laksa. Serta orang dagang itu, seperti orang Melayu, orang Cina, orang Bugis, orang Mangkasar, orang Jawa yang berdagang itu, sama lumpat menyerang itu. Banyak tiada tersebut."— Hikayat Banjar.
Daerah Satui turut serta mengirim prajurit membantu Pangeran Samudera berperang melawan pamannya Pangeran Tumenggung (Raja Negara Daha terakhir). Wilayah Satui tahun 1526 merupakan wilayah sepanjang sungai Satui hingga sungai Kusan, sedangkan wilayah Pamukan saat itu mulai sungai Cengal hingga sungai Batulicin (kemudian hari menjadi wilayah kerajaan Tanah Bumbu)
Hikayat Banjar dan Kotawaringin menyebutkan:
Maka Patih Masih menyuruh orang memberitahu ke Kintap, ke Satui, ke Sawarangan, ke Hasam-Hasam, ke Laut Pulau, ke Pamukan, ke Paser, ke Kutai, ke Berau, ke Karasikan, dan memberitahu ke Biaju, ke Sebangau, ke Mendawai, ke Sampit, ke Pembuang, ke Kotawaringin, ke Sukadana, ke Lawai, ke Sambas: Pangeran Samudera menjadi raja di Banjarmasih. Banyak tiada tersebut.
Daerah-daerah yang takluk pada masa Sultan Suryanullah - Sultan Banjarmasin ke-1 disebutkan dalam Hikayat Banjar.
Hikayat Banjar dan Kotawaringin menyebutkan:
Sudah itu maka orang Sebangau, orang Mendawai, orang Sampit, orang Pembuang, orang Kota Waringin, orang Sukadana, orang Lawai, orang Sambas sekaliannya itu dipersalin sama disuruh kembali. Tiap-tiap musim barat sekaliannya negeri itu datang mahanjurkan upetinya, musim timur kembali itu. Dan orang Takisung, orang Tambangan Laut, orang Kintap, orang Hasam-Hasam, orang Laut-Pulau, orang Pamukan, orang Paser, orang Kutai, orang Berau, orang Karasikan, sekaliannya itu dipersalin, sama disuruh kembali. Tiap-tiap musim timur datang sekaliannya negeri itu mahanjurkan upetinya, musim barat kembali.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Distrik Satui
- Satui
- Satui, Tanah Bumbu
- Afdeling Martapoera
- Distrik di Israel
- Distrik di Tiongkok
- Xi'an
- Distrik Dili
- Washington, D.C.
- Kabupaten Tanah Bumbu
- List of districts of South Kalimantan
No More Posts Available.
No more pages to load.