- Source: Eduard Ernst Pelamonia
Letkol (CKM) dr. Eduard Ernst Pelamonia atau yang lebih dikenal dr Pelamonia 28 Januari 1911 – 9 Februari 1953.
Tawanan Jepang
Seperti pemuda keturunan Ambon lainnya di masa itu, Pelamonia langsung mendaftar sebagai anggota tentara Kerajaan Belanda di tanah Hindia yakni Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL) setelah mengantongi gelar dokter. Diangkat sebagai personel KNIL, ia mendapat penugasan ke Medan. Eduard turut serta memboyong sang istri, Theodora Petronella Tit (menikah pada September 1940), ke Kota Melayu Deli.
Bertugas sebag ai perwira KNIL membuatnya masuk dalam daftar internment Tentara Jepang. Perang Asia Timur Raya yang berkecamuk sejak 1938 baru dirasakan oleh penduduk Sumatera Utara saat militer Dai Nippon memasuki Pulau Sumatera pada Februari 1942. Eduard dan sang istri kemudian menjadi tawanan perang. Putri semata wayang mereka, Carlien Pelamonia, lahir dalam situasi tersebut di kamp interniran yang terletak di kota Berastagi pada 10 September 1942.
Pangkat militer
Eduard Pelamonia berpangkat Letnan Kolonel dan bertugas di Djawatan Kesehatan Angkatan Darat. Penetapan pangkatnya disahkan oleh Presiden Sukarno lewat Keputusan Presiden RI Nomor 151 Tahun 1952, tertanggal 28 Juni 1952. Dalam Keppres tersebut selain ada nama Pelamonia, juga terdapat 29 nama tentara lainnya, termasuk Dr Ibnu Sutowo.
Karier militer
Dalam sejarah TNI Angkatan Darat, tercatat dr E.E Pelamonia adalah perwira militer pertama yang menjabat sebagai Direktur Pusat Pendidikan Kesehatan Lapangan Angkatan Darat disingkat PPKL–AD di Cililitan Jakarta. PPKL-AD didirikan pada 9 Februari 1952, yang nantinya belakangan berganti nama menjadi Pusat Pendidikan Kesehatan (Pusdikkes) Angkatan Darat. Saat ini namanya diabadikan nama Rumkit TK II Pelamonia di Makassar.