- Source: Edward Hawke, Baron Hawke Pertama
Edward Hawke, Baron Hawke Pertama, KB, PC (21 Februari 1705 – 17 Oktober 1781), dari Scarthingwell Hall di paroki Towton, dekat Tadcaster, Yorkshire, adalah seorang perwira Angkatan Laut Kerajaan Britania Raya. Sebagai kapten HMS Berwick kelas tiga, ia ambil bagian dalam Pertempuran Toulon pada Februari 1744 selama Perang Suksesi Austria. Dia juga menangkap enam kapal skuadron Prancis di Teluk Biscay dalam Pertempuran Tanjung Finisterre Kedua pada Oktober 1747.
Hawke jiga memperoleh kemenangan atas armada Prancis di Pertempuran Teluk Quiberon pada November 1759 selama Perang Tujuh Tahun, mencegah invasi Prancis ke Inggris. Dia mengembangkan konsep Skuadron Barat, menjaga blokade pantai Prancis yang hampir berkepanjangan selama perang.
Hawke juga duduk di Dewan Perwakilan dari tahun 1747 hingga 1776 dan menjabat sebagai Pejabat Tinggi Pertama Angkatan Laut selama lima tahun antara tahun 1766 dan 1771. Dalam jabatan ini, ia berhasil mengendalikan pengeluaran angkatan laut dan juga mengawasi mobilisasi angkatan laut selama Krisis Falklands pada tahun 1770.
Asal usul
Dia merupakan satu-satunya putra Edward Hawke, seorang pengacara Lincoln's Inn, dengan istrinya Elizabeth Bladen, putri Nathaniel Bladen dari Hemsworth di Yorkshire, dan janda Kolonel Ruthven. Hawke diuntungkan dengan perlindungan dari paman pihak ibunya, Kolonel Martin Bladen, seorang Anggota Parlemen.
Masa muda
Hawke bergabung dengan angkatan laut sebagai sukarelawan di HMS Seahorse kelas enam di Stasiun Amerika Utara pada Februari 1720. Dipromosikan menjadi letnan pada 2 Juni 1725, ia dipindahkan ke HMS Kingsale kelas lima di Pantai Barat Afrika akhir bulan itu, ke HMS Portland kelas empat di Skuadron Channel pada April 1729 dan ke HMS Leopard kelas empat di November 1729. Setelah itu ia pindah ke HMS Edinburgh kelas empat di Armada Mediterania pada Mei 1731, ke HMS Scarborough kelas enam pada Januari 1732 dan ke HMS Kingston kelas empat, kapal unggulan Commodore Sir Chaloner Ogle, Panglima Tertinggi dari Stasiun Jamaika, pada bulan Desember 1732.
Setelah itu, karir Hawke melaju pesat: dipromosikan menjadi komandan pada 13 April 1733, ia menjadi komandan kapal sekoci HMS Wolf akhir bulan itu dan dipromosikan menjadi kapten pada 20 Maret 1734, dan menjadi komandan kelas enam HMS Flamborough akhir bulan itu. Tahun berikutnya dia Half-pay dan tidak melaut lagi sampai Juli 1739 ketika dia dipanggil kembali menjadi komandan HMS Portland di Stasiun Amerika Utara dan dikirim untuk berlayar di Karibia dengan perintah untuk mengawal kapal dagang Inggris. Dia berhasil melakukannya, meskipun itu berarti kapalnya tidak ikut serta dalam serangan Inggris di Porto Bello pada November 1739 selama Perang Telinga Jenkins.
= Pertempuran Toulon
=Hawke menjadi komandan HMS Berwick kelas tiga pada Juni 1743: dia tidak bertindak apapun sampai Pertempuran Toulon pada Februari 1744 selama Perang Suksesi Austria. Pertarungan di Toulon sangat membingungkan, meskipun Hawke berhasil keluar dari situ dengan pujian. Meskipun bukan kekalahan bagi Inggris, mereka gagal mengambil kesempatan untuk mengalahkan armada Prancis-Spanyol secara komprehensif ketika sejumlah kapal Inggris tidak menyerang musuh, yang mengarah ke pengadilan militer massal. Kapal Hawke berhasil merebut satu-satunya hadiah pertempuran, kapal Spanyol Poder, meskipun kemudian dihancurkan oleh Prancis. Dia kemudian diberi komando HMS Neptunus kelas dua pada Agustus 1745.
= Pertempuran Tanjung Finisterre
=Hawke dipromosikan menjadi laksamana belakang pada 15 Juli 1747 dan diangkat menjadi Komandan Kedua Skuadron Barat, dengan benderanya di HMS Gloucester kelas empat pada Agustus 1747. Ia kemudian menggantikan Laksamana Peter Warren sebagai Panglima Tertinggi Selat Inggris yang bertanggung jawab atas Skuadron Barat, dengan benderanya di HMS Devonshire kelas tiga, pada Oktober 1747. Hawke kemudian berusaha keras untuk meningkatkan kinerja krunya dan menanamkan rasa bangga dan patriotisme kepada mereka. Skuadron Barat telah dibentuk untuk mengawasi pelabuhan-pelabuhan Selat Prancis. Di bawah komandan sebelumnya, Lord Anson, berhasil menguasai pantai Prancis dan pada Mei 1747 memenangkan Pertempuran Tanjung Finisterre Pertama ketika menyerang konvoi besar yang meninggalkan pelabuhan.
Inggris menerima kabar bahwa ada konvoi yang datang dari Hindia Barat. Hawke mengambil armadanya dan menunggu kedatangan Prancis. Pada Oktober 1747, Hawke menangkap enam kapal skuadron Prancis di Teluk Biscay dalam Pertempuran Tanjung Finisterre Kedua. Akibat dari kemenangan ini ialah memberikan Inggris kontrol hampir seluruh Selat Inggris selama bulan-bulan terakhir perang. Hal ini efektif merusak ekonomi Prancis yang mempermudah Inggris untuk membuat perjanjian damai dalam Perjanjian Aix-la-Chapelle.
= Perdamaian
=Namun bagi Hawke, munculnya perdamaian tiba-tiba mengakhiri kesempatannya untuk melayani secara aktif. Pada bulan Desember 1747, ia terpilih sebagai Anggota Parlemen untuk kota angkatan laut Portsmouth, yang akan ia wakili selama tiga puluh tahun berikutnya. Dia tidak berhubungan baik dengan Pejabat Tinggi Pertama Angkatan Laut yang baru, Tuan Anson, meskipun mereka memiliki pandangan yang sama tentang bagaimana perang angkatan laut di masa depan melawan Prancis harus dilakukan. Terlepas dari ketidaksepakatan pribadi mereka, Anson sangat menghormati Hawke sebagai seorang laksamana, dan gagal mendorongnya untuk diberi tempat di dewan Angkatan Laut. Dipromosikan menjadi wakil laksamana pada 26 Mei 1748, ia menjadi Laksamana Pelabuhan di Portsmouth yang bertugas di pos tersebut selama tiga tahun. Ia diangkat sebagai Pendamping Ksatria Order of the Bath (KB) pada 26 Juni 1749 dan dipanggil kembali sebagai Port Admiral di Portsmouth pada 1755.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Edward Hawke, Baron Hawke Pertama
- Armada Channel
- Jack Brooksbank
- Kerajaan Australia
- Academy Award untuk Aktor Pendukung Terbaik
- Golden Globe Award untuk Aktor Pendukung Terbaik - Film
- Daftar pemimpin negara tahun 1991
- Deaths in March 2023