- Source: Edwin Hidayat Abdullah
Dr. (Can.) Edwin Hidayat Abdullah, S.E., M.P.M.. adalah seorang teknokrat Indonesia yang ahli di bidang keuangan, manajemen strategi, dan manajemen publik. Sejak 4 Oktober 2021 sampai 11 September 2023, ia menjabat Wakil Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia, induk holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata. Sebelumnya, ia merupakan mantan Deputi Menteri BUMN (2015-2019) dan Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura II (2019-2021).
Edwin juga dikenal sebagai guru silat yang menguasai Silek Kumango, Silat Golok Seliwa, Maenpo Cikalong, dan Silat Pahaman Betawi. Pengalamannya bersinggungan dengan dunia silat ia tuangkan dalam buku berjudul Keajaiban Silat: Kaidah Ilmu Kehidupan dalam Gerakan Mematikan yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada 2013. Buku biografinya, Pendekar Tanpa Pedang ditulis oleh wartawan senior Khairul Jasmi pada 2019.
Kehidupan awal
Edwin lahir pada 28 April 1971 di Jakarta dari keluarga perantau Minangkabau. Ayahnya, Taufik Abdullah, merupakan sejarawan senior, sedangkan ibunya bernama Rasidah. Kedua orangtuanya berasal dari Nagari Rao-Rao, Tanah Datar. Ia menamatkan pendidikan di SD Selong 3, SMP Negeri 56 Jakarta, dan SMA Negeri 6 Jakarta. Saat SD, ia pernah ikut ayahnya yang sedang bertugas di Belanda. Keluarga ini menetap di Wassenaar, sekitar 10 km dari Den Haag. Di sini, Edwin mengenyam bangku kelas tiga Openbare Basisschool (OBS). Meski tanpa bekal bahasa Belanda, ia mampu melewati masa studinya dengan baik.
Edwin meraih gelar sarjana ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1995. Semasa kuliah, ia pernah menjadi menjadi visiting student di Department of Economics, Faculty of Arts, McGill University, Kanada. Saat itu, ia mengikuti ayahnya yang bertugas di Montreal. Setelah itu ia mengikuti Lee Kuan Yew Fellow untuk gelar Master of Public Management di Lee Kuan Yew School of Public Policy–National University of Singapore dan Kennedy School of Government–Harvard University AS pada 2005. Terakhir, ia menempuh studi non-degree di Sloan School of Management, Massachusetts Institute of Technology (MIT) AS bagian dari program IDEAS Fellow pada 2009.
Karier
Kariernya dimulai sebagai analis riset di Industrial Bank of Japan, Jakarta (September 1996 hingga Desember 1998). Lalu, ia pindah ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Di sini, ia bertanggung jawab menyelesaikan kredit macet dan proyek mangkrak serta mengurus restrukturisasi utang beberapa perusahaan BUMN. Saat meninggalkan BPPN pada 2003, ia memegang jabatan Senior Vice President. Setelah itu, ia dipercaya menjadi Komisaris PT Bumi Serpong Damai Tbk (2004–2015).
Sejak 2015 hingga 2019, Edwin dipercaya menjabat sebagai Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata yang membawahi sekitar 40 BUMN. Dalam rentang tersebut, ia juga tercatat sebagai Komisaris PT Telkomsel (2015-2017), Wakil Komisaris PT Pertamina (2016-2018), Komisaris PT Pertamina (2016-2018), dan Komisaris PT Telkom Indonesia (2018-2019). Berikutnya, ia mengemban tugas sebagai Wakil Direktur Utama PT Angkasa Pura II (2019-2021). Pada Oktober 2021, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuknya sebagai Wakil Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia, holding BUMN pariwisata.
Guru Silek Tuo
Di luar kesibukannya, Edwin Hidayat Abdullah juga menekuni dunia silat. Ia mulai fokus belajar silat ketika kuliah di UGM. Di koda gudeg itu, ia sempat bergabung dengan Perguruan Silat Jiwa Persatuan Hati. Saat di Jakarta, Edwin berguru kepada Lazuardi Malin Marajo untuk mendalami Silat Kumango. Lalu, ia mempelajari Maenpo Cikalong dengan berguru pada Haji Ceng Suryana, Silat Pahaman Betawi di bawah bimbingan Babe Haji Nasan, dan Silat Golok Seliwa dari Bang Husin bin Husni.
Pada 2013, ia menerbitkan buku yang menunjukkan penguasaannya terhadap silat berjudul Keajaiban Silat: Kaidah Ilmu Kehidupan dalam Gerakan Mematikan yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama. Dalam buku itu, ia menulis, jika otak tak digunakan untuk berpikir, tangan ada tapi bukan untuk bekerja, mulut tapi diam, punya kejujuran tapi takut bicara, maka ia tak bisa jadi pesilat. Pesilat tak demikian. Ia mengolah pikirannya dan tubuhnya. Musuh jangan dicari, bersua dihindari, tangkisan ada dalam diri. Ini ajaran silek Kumango. Karena itu, katanya, jangan pernah tunjukan kelemahan, dengan cara mempertontonkan kekuatan. Lantas, ia meyakini sebaik-baiknya gerakan atau serangan adalah menutup adanya serangan atau masalah baru.
Mengenai Silek Kumango, Edwin menulis refleksinya tentang berbagai gerakan, seperti tagak alif (berdiri tegak seperti huruf alif). Secara fisik artinya, berdiri yang amat kokoh, tak bisa tumbang diserang dari arah manapun, sedangkan secara batin tak lain, penyatuan seluruh elemen tubuh.
Kehidupan pribadi
Edwin menikah Sitta Farida pada 1999. Pasangan ini memiliki tiga anak, Vian Muhammad Abdullah, Nadine Aisha Abdullah, dan Armand Muhammad Abdullah.
Rujukan
Kata Kunci Pencarian:
- Edwin Hidayat Abdullah
- Taufik Abdullah
- Dunia Terbalik
- Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata
- Koalisi Perubahan
- Sandiaga Uno
- Daftar tokoh Jawa
- Kepengurusan Partai Gerakan Indonesia Raya
- 1970
- Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Malang
- Lee Chong Wei
- List of Asian Games medalists in football
- Endorsements in the 2024 Indonesian presidential election
- Deaths in July 2024
- List of Asian Games medalists for Indonesia
- Indonesia at the 2023 SEA Games
- List of sports venues named after individuals
- Indonesia at the 2019 SEA Games
- Malaysia at the 2006 Asian Games
- List of 16th-century religious leaders