Film etnografi merupakan jenis
Film yang menggambarkan pemahaman etnografis dengan menggabungkan dua perspektif ilmiah, yakni sinematografi dan antropologi. Biasanya,
Film etnografi disajikan dalam bentuk dokumenter non-fiksi yang berfokus pada realitas sosial-budaya suatu masyarakat. Beberapa ahli berpendapat bahwa
Film etnografi cenderung lebih mengutamakan unsur dokumenter dibandingkan dengan pendekatan antropologi, sementara pandangan lain menyatakan bahwa
Film etnografi berada pada titik tengah antara ilmu antropologi dan
Film.
Sejarah
Robert J. Flaherty, seorang penjelajah dan pembuat
Film disebut-sebut sebagai pencipta gagasan
Film etnografi. Dia dikenal karena filmnya berjudul Nanook of the North (1922). Upayanya dalam merefleksikan realita masyarakat Inuit dalam
Film memberikan sumbangsih yang berharga untuk mempelajari laku hidup masyarakat yang sebelumnya kurang dikenal. Flaherty bukan merupakan pakar di bidang antropologi, namun dia cukup dekat dengan ilmu tersebut.
Seorang antropolog dari Amerika, Karl Heider, mengemukakan sejarah dan perkembangan
Film etnografi merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari sejarah sinematografi itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan
Film dokumenter dan
Film non-fiksi.
Film dan
etnografi berkembang di abad ke-19 dan semakin pesat di tahun 1920-an. Namun baru pada kisaran tahun 1960-an kerja
Film dan
etnografi secara sistematis berkembang secara kolaboratif. Menurutnya, sejarah dan perkembangan
Film etnografi berkaitan dengan beberapa faktor seperti teknologi, ekonomi, dan perkembangan ilmu
etnografi.
Referensi