Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (GEPSULTRA) ialah
Gereja yang didirikan untuk wilayah pelayanan
di provinsi
Sulawesi Tenggara.
Gereja ini terdapat
di 40 lokasi
di seluruh
Sulawesi Tenggara.
Sejarah
Utusan Zending dari Netherlands Vereniging, Ds. H. van der Klift, tiba
di Kolaka pada 16 Desember 1915. Lalu pindah ke Mowewe pada 17 September 1917 dan melakukan pembaptisan yang pertama kepada Paulus Wongga. Dari Desa Mowewe inilah Injil menyebar dan berkembang
di SULTRA. Pada masa penjajahan Jepang, para zending banyak yang ditawan dan dibunuh, sehingga pelayanan mulai ditangai para pendeta pribumi. Hasil Sidang Sinode pertama pada 7 Februari 1957 lahirlah
Gereja Kristen
Protestan di Sulawesi Tenggara (GKSTa) berpusat
di Lambuya dengan Ketua Sinode yang pertama adalah Pdt.Piter Rumono. Kemudian, pada Sidang Sinode V GKSTa diubah menjadi
Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (GEPSULTRA).
Masuk PGI
Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara masuk Persekutuan
Gereja-
Gereja di Indonesia pada sidang raya
di Kota Makassar pada 25 Mei 1950 bersama dengan beberapa
Gereja lain yaitu
Gereja Kalimantan Evangelis dan
Gereja Toraja.
Statistik
Jumlah
Gereja/jemaat: 127 jemaat
Jumlah anggota jemaat: 25.135 orang
Jumlah pendeta: 90an orang
Jumlah pelayan lainnya: 300 orang
Pimpinan :Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) (2021-2026):
Ketua: Pdt. Marthen Sambira, S.Th
Wakil Ketua: Pdt. Noviana B. Panginan, S.Th
Sekretaris: Pdt. Leonardo K. Tonga, S.Th
Wakil Sekretaris: Pdt. Yotam Lute’e
Bendahara: Pnt. Adolf Pagala
Pranala luar
(Indonesia) [1] Diarsipkan 2023-08-02
di Wayback Machine.