- Source: Gimin Sumalim
Gimin Sumalim (lahir 14 Desember 1970)[1] adalah Presiden Direktur PT Bank Index. Meski sebelumnya tidak mempunyai latar belakang pendidikan sebagai seorang banker, Gimin tidak ragu untuk masuk ke dalam industri perbankan. Gelar Sarjana Teknologi Mineral/Petroleum Engineering, menjadi gelar pertama yang disandangnya dari bangku kuliah di Universitas Trisakti pada tahun 1992, sekaligus menjadi tahun debut pertamanya terjun menekuni industri perbankan di PT Bank Bali hingga tahun 1996.
Terdorong keinginan untuk terus mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya sebagai seorang banker, Gimin bergabung dengan PT Bank Ekonomi Raharja (kini menjadi PT Bank HSBC Indonesia) pada tahun 1996, dengan menempati berbagai posisi strategis diantaranya Relationship Manager, Branch Manager, Area Manage, Head of Product Management, Regional Business Development Head, Head of Consumer Banking, dan jabatan terakhir di Bank Ekonomi sebagai direktur Retail Banking/Network & Distribution.
Pada tahun 1998, Gimin menyelesaikan studi magisternya di STIE Institut Bisnis & Informatika Indonesia (IBII), dan menyandang gelar Magister Management yang semakin memantapkan intelejensi dan keahliannya sebagai seorang banker.
Pada Juli 2017, Gimin bergabung dengan Bank Index dan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Agustus 2017, Ia ditunjuk menjadi Presiden Direktur Bank Index. Berada di pucuk tertinggi jajaran direksi Bank Index tak membuat Gimin berpuas diri dengan jabatan dan pengalamannya. Keinginannya untuk terus mengeksplorasi ilmu perbankan, mendorongnya terus mempelajari dinamika dunia perbankan dengan mengikuti berbagai pendidikan informal seperti training, seminar, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Kehidupan dan Karier
Kehidupan Masa Kecil
Gimin Sumalim lahir dari keluarga sederhana, di desa kecil bernama kebon kacang yang terletak di pertengahan kota Tebing Tinggi dan Lubuk Pakam. Kontur perdesaan yang dikelilingi perkebunan menjadikan Gimin kecil sebagai pribadi yang bersahaja. Lahir dari pasangan orang tua sebagai tenaga pendidik, membuat Gimin dan kerabatnya haus akan ilmu pengetahuan. Sebagai seorang kepala sekolah, ayah Gimin mendidiknya untuk terus belajar tanpa mengenal kata cukup. Karena ilmu tak akan pernah berhenti, demikian yang diajarkan sang ayah kepada Gimin kala itu. Gimin diajarkan untuk menjadi manusia yang dapat memberikan nilai tambah bagi orang lain, dengan menjunjung sikap saling menghargai serta rendah hati.
Kehidupan masa kecil Gimin Sumalim bukan tanpa hambatan, dinamika politik kala itu berimbas pada penutupan sekolah yang dipimpin oleh ayahnya. Namun ayahnya tak putus asa, menjadi pengusaha adalah pilihan orang tua Gimin, setelah tak lagi menjadi kepala sekolah.
Karier
Sejak menekuni dunia perbankan, Gimin menanamkan goals yang harus dicapai selama ia berkarier. Puncaknya di usia 40-an, Gimin berhasil menjadi salah satu direksi di salah satu bank. Usaha keras dan tekun mempelajari seluk beluk dunia perbankan, mengantarkan Gimin menempati posisi prestisius sebagai seorang CEO.
Menempati posisi jabatan tertinggi dalam perusahaan, tak lantas membuat ia puas dan berdiam diri. Berbagai strategi disusun untuk menjadikan bank yang dipimpinnya menjadi salah satu bank yang dapat diperhitungkan dari sisi performa dan pelayanan. Prinsip “create value for other” (menciptakan nilai bagi orang lain) yang ia terapkan dalam diri serta lingkungan kerja, menjadi dasar bagi Gimin untuk terus mendorong kinerja perusahaannya. Dengan gaya kepemimpinan yang dapat diterima oleh seluruh lapisan karyawan, Ia mengubah pola kerja Bank Index menjadi otomasi dan mandiri, yang berjalan berdasarkan sistem kerja yang dibangun dan disepakati.
Penghargaan
Berangkat dari latar belakang pendidikan sebagai seorang insinyur, tak menyurutkan minat Gimin Sumalim untuk terjun dan menekuni profesi sebagai seorang banker. Bekal prinsip yang diajarkan sang ayah bahwa setiap disiplin ilmu dapat dipelajari dengan bekal fokus, maka Gimin memantapkan niatnya untuk totalitas menjadi seorang banker yang matang. Prestasi tertinggi yang diraih sebagai seorang banker adalah penghargaan sebagai TOP CEO 2018 versi Top Bank Award, dimasa satu tahun jabatannya sebagai seorang CEO di Bank Index.
Pendidikan
Selain pendidikan formal, Berbagai pendidikan informal pernah dijalani oleh banker yang sempat menjadi direktur Retail Banking/Network & Distribution di Bank Ekonomi (sekarang HSBC), ilmu marketing pun mengalir dalam instingnya sebagai seorang banker yang didalaminya dalam program milik INSEAD. Dalam program tersebut, Gimin dituntut untuk melakukan simulasi sebagai seorang pimpinan perusahaan yang ditugaskan untuk mengembangkan usahanya.
Dengan semakin matangnya pengetahuan serta kemampuannya sebagai seorang banker, berbagai penghargaan pun diraihnya sepanjang karier. Salah satu hasil pemikiran dan strateginya dalam dunia perbankan adalah berhasil membawa Bank Ekonomi masuk peringkat 10 besar dengan kategori Service Excellent dari Marketing Research Indonesia (MRI), prestasi yang sebelumnya tak pernah dirasakan oleh Bank Ekonomi.
Perjalanannya sebagai seorang banker tak lepas dari lika-liku. Menghadapi nasabah bermasalah hingga dapat menjejakan kaki diberbagai daerah Indonesia, menjadi catatan tersendiri bagi Gimin Sumalim. Bahkan Ia pernah dihadapkan pada kondisi harus melepas nasabah karena tak sesuai dengan target market dengan bank yang dikelolanya. Kondisi dilematis sempat dihadapinya, namun Gimin tetap berpegang pada aturan hingga akhirnya melepaskan nasabah tersebut dengan cara persuasive.
Dalam kariernya di industri perbankan, Gimin Sumalim menargetkan setiap bank yang dikelola menjadi salah satu bank yang diperhitungkan oleh pasar, serta mendongkrak kualitas kinerja SDM dengan pendekatan personal, seperti apa yang diajarkan oleh orang tuanya.