- Source: Gotik Isabelin
Gaya Isabelin, juga disebut Gotik Isabelin (dalam bahasa Spanyol, Gótico Isabelino), atau Gotik akhir Kastilia, adalah gaya arsitektur dominan dari Kerajaan Kastila dan León pada masa pemerintahan Monarki Katolik (akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16). Emile Bertaux menamakan gaya arsitektur itu berdasarkan nama Ratu Isabel dari Kastila, salah seorang Monarki Katolik.
Gaya arsitektur ini merepresentasikan transisi antara akhir arsitektur Gotik dan awal arsitektur Renaisans, dengan fitur asli dan pengaruh dekoratif dari tradisi Kastilia, Mudéjar, Flandria, dan pada tingkat yang jauh lebih rendah, arsitektur Italia. Pertimbangan bahwa gaya Isabelin dianggap sebagai bagian dari gaya Gotik atau Renaisans, atau sebagai suatu gaya Eklektik, atau sebagai fasa dari generik Plateresque yang lebih besar, atau suatu gaya tersendiri adalah bahan perdebatan antarpara sejarawan seni dan belum terselesaikan.
Gambaran umum
Gaya Isabelin memperkenalkan beberapa elemen struktural dari tradisi Kastilia dan bentuk-bentuk flamboyan khas Flandria, serta pengaruh beberapa ornamen Islam. Banyak bangunan yang dibangun dengan gaya ini sebagai perintah dari Monarki Katolik atau dalam beberapa cara disponsori oleh mereka. Gaya lain yang serupa disebut Manuelin secara bersamaan dikembangkan di Portugal. Karakteristik yang paling jelas dari Isabelin adalah dominasi motif heraldik dan epigrafis, terutama simbol-simbol lambang Kerajaan Spanyol dan delima, yang merujuk kepada Monarki Katolik. Ciri khas lain periode ini adalah penghiasan yang menggunakan motif manik-manik dari lingkaran-lingkaran yang dikerjakan pada plester atau diukir di batu.
Setelah Monarki Katolik menyelesaikan Reconquista pada tahun 1492 dan memulai kolonisasi Amerika, Kerajaan Spanyol mulai mengembangkan kesadaran akan pengembangan kekuasaan dan kekayaan, dan dalam kemewahannya Spanyol meluncurkan suatu periode pembangunan monumen-monumen besar yang melambangkan kebesaran mereka. Banyak dari monumen-monumen itu dibangun atas perintah Ratu. Dengan demikian Gotik Isabelin adalah manifestasi dari keinginan penguasa Spanyol untuk menunjukkan kekuasaan dan kekayaan mereka sendiri.
Referensi mengenai keunikan klasik dalam arsitektur Spanyol lebih berhubungan dengan Sastra. Sedangkan di Italia, prevalensi bangunan-bangunan era Romawi telah memberikan 'Gotik' suatu arti yang disesuaikan dengan selera klasik Italia. Sampai Renaisans berpengaruh di Semenanjung Iberia, transisi dari 'Modern' ke 'Romawi' dalam arsitektur Spanyol hampir tidak akan dimulai. Istilah-istilah tersebut diterapkan dengan makna yang berbeda dari yang diperkirakan sekarang. 'Modern', suatu gaya yang awalnya Spanyol, merujuk pada Gotik dan efisiensi rasionalnya, sedangkan 'Romawi' adalah gaya neoklasik atau emosional dan sensualitas dari gaya Renaisans Italia.
Terlepas dari karakteristik spasial dari interior, bangunan-bangunan bergaya Gotik memiliki sistem struktural yang terbukti bermanfaat. Gaya Gotik di Semenanjung Iberia telah mengalami serangkaian perubahan di bawah pengaruh tradisi lokal, termasuk banyak jendela kecil yang memungkinkan konstruksi atap secara substansial kurang miring dan bahkan datar. Ini menjadi gaya yang benar-benar asli, tapi konstruksinya lebih efisien. Arsitek-arsitek Spanyol telah berhasil mengatasi masalah dorongan horisontal dengan metode pembangunan Gotik mereka sendiri yang menjadi kelebihan dibandingkan dengan metode arsitek Italia yang memaksakan penggunaan penguat logam yang terlihat pada lengkungan bangunan mereka.
Pengembangan arsitektur klasik di Semenanjung Iberia, seperti di tempat lain, telah mati selama berabad-abad dalam tradisi Gotik, dan gerakan neoklasik Renaisans Italia terlambat tiba di sana. Gaya unik dengan unsur-unsur modern berevolusi dari warisan Gotik di Spanyol. Mungkin contoh terbaik dari gaya sinkretis ini adalah Biara San Juan de los Reyes di Toledo, yang dirancang oleh arsitek Juan Guas. Idealisme Gotiknya ditunjukkan lebih pada konstruksinya daripada desain ruang interior, karena hubungan dengan teknik-teknik pembangunan Gotik Prancis yang asli telah surut dengan berlalunya waktu.
Dalam gaya Isabelin, elemen-elemen dekoratif asal Italia dikombinasikan dengan elemen-elemen tradisional Iberia membentuk kelengkapan ornamen yang berlapis struktur, dengan tetap mempertahankan beberapa elemen Gotik, seperti menara-menara tajam dan lengkungan-lengkungan runcing. Arsitek-arsitek Isabelin memegang teguh cara Gotic untuk mendistribusikan berat beban kubah pada pilar-pilar (bukan pada dinding, seperti gaya Romanesque atau Renaisans Italia). Setelah tahun 1530, meskipun gaya Isabelin terus digunakan dan ornamen-ornamen dekoratifnya masih berkembang, arsitektur Spanyol mulai memasukkan pengaruh Renaisans dari bentuk dan struktur.
Arsitek-arsitek utama
Juan Guas
Egas Cueman
Enrique Egas
Simon de Colonia
Catatan dan referensi
Chueca Goitia, Fernando: Historia de la arquitectura española, dua volume. Diputación de Avila, 2001. ISBN 84-923918-7-1