Grand Prix Swiss (dalam bahasa bahasa Prancis:
Grand Prix de Suisse, dalam bahasa bahasa Jerman: Großer Preis der Schweiz, dan dalam bahasa Italia: Gran Premio di Svizzera), merupakan salah satu balapan
Grand Prix yang digelar di negara
Swiss. Balapan ini kemudian masuk ke dalam kalender F1 pada tahun 1950. Balapan ini termasuk salah satu balapan yang in-konsisten di dalam sejarah ajang F1, karena kerap kali digelar atau dicoret dari kalender musim balapan F1. Balapan F1 yang terakhir di negara
Swiss adalah balapan pada tahun 1982 yang berhasil dimenangi oleh Alain Prost. Pada saat itu, balapan ini digelar di sirkuit Dijon-Prenois yang berada di negara Perancis.
Tim Mercedes-Benz menjadi tim yang paling banyak menjuarai
Grand Prix Swiss dengan 5 kemenangan sampai dengan saat ini.
Untuk saat ini, belum ada rencana untuk menghidupkan kembali
Grand Prix Swiss, sekalipun pemerintah setempat sudah memberikan lampu hijau untuk diperbolehkannya kembali ajang balapan digelar di negara
Swiss.
Sejarah
= Bremgarten (1934–1939, 1947–1954)
=
Balapan bermotor
Grand Prix datang ke negara
Swiss pada tahun 1934, ke Sirkuit Bremgarten, yang terletak tepat di luar kota Bremgarten, dekat ibu kota defacto
Swiss, yaitu Bern. Sirkuit Bremgarten adalah sirkuit dominan di kancah balapan
Swiss; trek ini merupakan trek cepat sepanjang 727-kilometer (452 mi), yang terdiri dari jalan umum yang melewati pedesaan dan hutan yang menakjubkan, menyapu dari sudut ke sudut tanpa ada jalan lurus yang benar-benar panjang. Sejak awal, jalan-jalan di Bremgarten dipenuhi pepohonan, sering kali kondisi cahaya buruk, dan perubahan permukaan jalan membuat sirkuit ini dianggap sangat berbahaya, terutama di kondisi basah – bahkan setelah hujan berhenti dan matahari terbit, pepohonan tetap ada. Penutup sirkuit masih basah kuyup, dan air akan menetes ke aspal setidaknya selama satu jam. Kondisi di sirkuit ini mirip dengan Nürburgring di Jerman Barat- dan sirkuit ini sangat populer di kalangan pembalap seperti Nürburgring.
Grand Prix Swiss yang pertama adalah sebuah perlombaan non-kejuaraan; balapan itu berhasil dimenangkan oleh Hans Stuck di Auto Union; Pembalap asal Inggris, yaitu Hugh Hamilton, tewas dalam sebuah kecelakaan mengerikan di mobil Maserati miliknya. Roda kiri depan mobil patah di tikungan Wohlenstrasse yang sangat cepat, dan Hamilton kemudian kehilangan kendali dan kemudian seluruh mobil menabrak pohon dengan keras, dan terus melaju sekitar 70 kaki sebelum menabrak dan dihentikan oleh pohon yang lebih besar, menghancurkan mobil dan membunuh Hamilton (yang belum terlempar dari mobil) seketika. Terlepas dari kejadian ini (hampir tidak ada, jika pun ada, pemikiran yang aman pada masa itu),
Grand Prix Swiss diperhitungkan dalam Kejuaraan Eropa dari tahun 1935 hingga 1939, selama waktu tersebut didominasi oleh Panah Perak Jerman.
Balapan
Grand Prix kembali lagi diadakan setelah Perang Dunia II, dan trek Bremgarten tetap menjadi rumah bagi
Grand Prix Swiss. Perlombaan pertama pascaperang berhasil dimenangkan oleh pembalap asal Perancis, yaitu Jean-Pierre Wimille, dan pada tahun 1948, balapan ini ditetapkan sebagai
Grand Prix Eropa, pada saat gelar ini merupakan sebuah sebutan kehormatan yang diberikan setiap tahun kepada satu Balapan
Grand Prix di benua Eropa. Balapan ini, yang mungkin merupakan
Grand Prix yang paling gelap dan tragis pada tahun 1940-an, mengakibatkan banyak korban jiwa dan cedera serius akibat kecelakaan besar di seluruh sirkuit sepanjang akhir pekan. Pembalap veteran asal Italia dan legenda pra-Perang Dunia II, yaitu Achille Varzi, meninggal dunia pada saat sesi latihan diguyur hujan dengan Alfa Romeo- di mana pemakaian helm tidak wajib pada masa itu, dan Varzi, yang Alfa-nya terbalik pada saat kecelakaan, tertimpa oleh Alfetta seberat 700kg, yang 10 kali lebih berat dari beratnya (Varzi tidak memakai helm, dan mobil tidak memiliki pelindung terguling pada masa itu). Perlombaan ini juga menyaksikan Christian Kautz dari
Swiss yang tewas di dalam mobil Maserati setelah keluar dari jalan raya dan menabrak tanggul di tikungan kedua Eymatt; perlombaan ini berhasil dimenangkan oleh Carlo Felice Trossi. Pembalap asal Perancis, yaitu Maurice Trintignant, hampir saja tewas dalam sebuah kecelakaan lain setelah jatuh dan terlempar keluar dari mobilnya dan mendarat tidak sadarkan diri di lintasan. Tiga pembalap, termasuk Nino Farina, pergi dan jatuh ketika mencoba menghindari pembalap asal Perancis yang tidak bergerak tersebut, yang selamat setelah beberapa kali cedera serius dan menghabiskan 8 hari dalam keadaan koma.
Pada tahun 1950,
Grand Prix Swiss dilantik sebagai bagian dari Kejuaraan Dunia Formula Satu yang baru (walaupun pada saat itu, semua balapan diadakan di benua Eropa kecuali Indianapolis 500, namun balapan ini tidak dijalankan sesuai dengan peraturan F1). Perlombaan ini berhasil dimenangkan oleh [Nino Farina]] asal Italia, yang kemudian menjadi juara dunia pembalap Formula Satu yang paling pertama. Pada tahun 1951, pembalap asal Argentina, yaitu Juan Manuel Fangio, mendominasi dengan mengendarai mobil Alfa-nya setelah memanfaatkan keputusan salah Farina yang tidak melakukan pit-stop untuk mengganti ban saat pergantian kondisi basah ke kering. Pada tahun 1952, pendatang baru asal Inggris, yaitu Stirling Moss, berhasil mencapai posisi ketiga dengan HWM bertenaga Alta yang kekurangan dana, dan Piero Taruffi dari Italia yang berhasil mencetak kemenangan pertamanya dan satu-satunya di dalam ajang F1; balapan itu juga merupakan satu-satunya perlombaan kejuaraan (selain Indianapolis 500) yang tidak dimenangkan pada tahun itu oleh rekan setimnya di tim Ferrari dan rekan senegaranya, yaitu Alberto Ascari. Pemenang GP
Swiss yang hebat dan tiga kali sebelum perang, yaitu Rudolf Caracciola, sedang berkompetisi di dalam perlombaan mobil sport pendukung dan menabrak pohon, dan kecelakaan hebat yang terjadi pada akhirnya mematahkan salah satu kakinya, yang secara efektif mengakhiri karier balapan panjangnya. Balapan pada tahun 1953 menyaksikan Ascari berjuang kembali setelah pit stop untuk memperbaiki mesin yang rusak di mobil Ferrari-nya; dia kembali berada di posisi keempat dan menyerbu sirkuit, melewati Fangio dengan mengendarai mobil Maserati, rekan satu timnya, yaitu Farina dan Mike Hawthorn, untuk meraih kemenangan. Ascari pun berhasil meraih gelar Kejuaraan Dunia Pembalap untuk yang kedua kalinya di dalam ajang tersebut. Balapan pada tahun 1954 melihat Fangio (sekarang mengendarai mobil Mercedes) memimpin jalannya lomba dari awal hingga akhir dalam cuaca hujan dan dia berhasil meraih Kejuaraan Dunia Pembalap untuk yang kedua kalinya dari rekan senegaranya, yaitu José Froilán González.
Namun, pada tahun 1955,
Grand Prix Swiss di Bremgarten tidak ada lagi. Setelah Bencana Le Mans di negara Perancis pada tahun itu yang menewaskan lebih dari 80 orang, pemerintah
Swiss menyatakan balapan bermotor di sirkuit sebagai olahraga yang tidak aman dan segera dilarang; hal ini memaksa penyelenggara untuk membatalkan
Grand Prix pada tahun itu. Bremgarten pada akhirnya ditinggalkan dan tidak pernah digunakan lagi untuk balapan bermotor.
= Dijon-Prenois, Perancis (1975, 1982)
=
Grand Prix Swiss kembali diadakan pada tahun 1975 sebagai sebuah
Grand Prix non-Kejuaraan tepat di seberang perbatasan, di sirkuit Dijon-Prenois, Prancis. Pembalap asal
Swiss, yaitu Clay Regazzoni, berhasil memenangkan perlombaan.
Grand Prix Swiss hanya berlangsung sekali lagi, ketika kembali menjadi Kejuaraan Dunia Formula Satu pada musim 1982. Balapan pada tahun 1982, juga diadakan di Dijon, diselenggarakan oleh
Swiss Auto Club dan merupakan kemenangan F1 yang pertama yang berhasil diraih Keke Rosberg dari Finlandia, yang membalap untuk tim Williams, yang terbukti menjadi musim pemenang Kejuaraan Dunia miliknya. Rosberg menampilkan dorongan penuh semangat di mana ia melewati beberapa mobil, dan ditahan selama beberapa waktu oleh backmarker Andrea de Cesaris, kemudian menangkap dan melewati pole-sitter Alain Prost. Meskipun balapan pada tahun 1975 dan 1982 diadakan di tanah Perancis, namun sirkuit Dijon berada di dekat perbatasan negara Perancis-
Swiss, dengan kedua balapan tersebut yang diselenggarakan oleh
Swiss Automobile Club.
= Perundang-undangan
=
Pada tanggal 6 Juni 2007, badan legislatif
Swiss memutuskan untuk mencabut larangan balapan di sirkuit di negara
Swiss, di mana 97 orang mendukung dan 77 menentang. Namun, undang-undang tersebut kemudian tidak diratifikasi oleh Dewan Negara
Swiss (“Senat”). Pada tahun 2015, pemerintah
Swiss mengizinkan pelonggaran undang-undang tersebut, dan mengizinkan acara balapan head-to-head diadakan di negara
Swiss hanya untuk kendaraan listrik saja. Hasilnya, pada tanggal 10 Juni 2018, negara
Swiss menjadi tuan rumah balapan bermotor pertamanya dalam 64 tahun, ketika Zürich ePrix yang pertama diadakan sebagai sebuah putaran kejuaraan Formula E yang serba listrik.
= Pemenang berulang (pembalap)
=
Latar belakang merah muda menunjukkan acara balapan yang bukan bagian dari Kejuaraan Dunia Formula Satu.
Latar belakang kuning menunjukkan sebuah acara balapan yang merupakan bagian dari Kejuaraan Eropa sebelum perang.
= Pemenang berulang (konstruktor)
=
Latar belakang merah muda menunjukkan acara balapan yang bukan bagian dari Kejuaraan Dunia Formula Satu.
Latar belakang kuning menunjukkan sebuah acara balapan yang merupakan bagian dari Kejuaraan Eropa sebelum perang.
Konstruktor dalam cetak tebal bersaing di kejuaraan Formula Satu pada musim ini.
= Pemenang berulang (produsen mesin)
=
Latar belakang merah muda menunjukkan acara balapan yang bukan bagian dari Kejuaraan Dunia Formula Satu.
Latar belakang kuning menunjukkan sebuah acara balapan yang merupakan bagian dari Kejuaraan Eropa sebelum perang.
Manufaktur dalam cetak tebal bersaing di kejuaraan Formula Satu pada musim ini.
= Berdasarkan tahun
=
Latar belakang merah muda menunjukkan acara balapan yang bukan bagian dari Kejuaraan Dunia Formula Satu.
Latar belakang kuning menunjukkan sebuah acara balapan yang merupakan bagian dari Kejuaraan Eropa sebelum perang.
Referensi