Hasil Pencarian:
- Guernsey
- Bailiwick of Guernsey
- Pound Guernsey
- Kapel Kecil, Guernsey
- Torteval, Guernsey
- Saint Martin, Guernsey
- Gereja Katolik di Guernsey
- Eropa
- Pandemi Covid-19 di Guernsey
- Jersey
- Asosiasi Sepak Bola Inggris
- Pound sterling
- Guernésiais
- Kepulauan Channel
- Alderney
- Bahasa Inggris Kepulauan Channel
- Paul Le Tocq
- Globalisasi
- Eropa Utara
- Daftar negara menurut jumlah penduduk
Artikel: Guernsey
Guernsey ( GURN-zee; Guernésiais: Guernési; bahasa Prancis: Guernesey) adalah pulau terbesar kedua di Kepulauan Channel, berjarak 27 mil (43 km) di sebelah barat Semenanjung Cotentin, Normandia. Pulau ini membentuk bagian besar yurisdiksi Bailiwick of Guernsey, yang juga terdiri dari tiga pulau lainnya tanpa penghuni (Herm, Jethou dan Lihou) dan banyak pulau kecil dan batuan. Yurisdiksi memiliki penduduk 63.950 dan pulau tersebut memiliki luas 24 mil persegi (62 km2).
Guernsey dahulunya bagian dari Kadipaten Normandia hingga tahun 1204, ketika Kepulauan Channel tetap setia kepada mahkota Inggris, dan berpisah dari Normandia daratan. Pada tahun 1290, Kepulauan Channel dipisah secara administratif dan Guernsey menjadi bagian dari Bailiwick of Guernsey. Selama Perang Dunia Kedua, Guernsey diinvasi dan diduduki oleh Jerman Nazi. Setelah lima tahun pendudukan, pulau ini dibebaskan pada 9 Mei 1945, yang dirayakan setiap tahun sebagai Hari Pembebasan.
Guernsey diperintah sebagai bagian dari Bailiwick of Guernsey, sebuah dependensi Mahkota Britania yang berpemerintahan sendiri. Maka dari itu pulau bukanlah bagian dari Britania Raya, meskipun pemerintah Britania Raya memiliki tanjung jawab tertentu untuk Bailiwick. Penguasa monarki Britania Raya adalah kepala negara dan kepala pemerintahannya adalah Presiden Komite Kebijakan dan Sumber Daya. Parlemen dan pemerintah yurisdiksi adalah States of Guernsey. Pulau ini terbagi dalam sepuluh paroki. Terdapat satu kota bernama St Peter Port.
Industri terbesar di Guernsey adalah jasa keuangan, diikuti oleh pariwisata dan pertanian. Pulau ini dikenal dengan sapi Guernsey-nya. Budaya Guernsey dipengaruhi dengan kuat oleh Britania, terlihat dari penggunaan Pound sterling dan status bahasa Inggris sebagai bahasa asli utama. Budaya Normandia dan Prancis juga memiliki dampak, misalnya bahasa tradisional di pulau, yaitu Guernésiais. Selain itu, penulis Prancis Victor Hugo menghabiskan lima belas tahun pengasingan di Guernsey, tempat di mana ia menulis beberapa karya terbaiknya.
