Guillaume V (969 – 31 Januari 1030), disebut yang Hebat (le Grand), merupakan seorang Adipati
Aquitaine dan Comte Poitiers (sbg
Guillaume II atau III)
dari tahun 990 sampai kematiannya.
Kehidupan
Ia merupakan putra dan ahli waris
Guillaume IV dan istrinya Emma
dari Blois, putri Thibaut I
dari Blois. Ia tampaknya mewarisi karakter ibundanya yang hebat, yang memerintah
Aquitaine sebagai seorang wali sampai dengan tahun 1004. Ia bersahabat dengan Uskup Fulbert of Chartres, yang mirip dengan Gaius Maecenas, dan mendirikan sebuah sekolah katedral di Poitiers. Ia sendiri juga sangat terpelajar, seorang kolektor buku-buku, dan mengubah istana yang makmur di
Aquitaine menjadi sebuah pusat pelajaran yang ada di Prancis Selatan.
Meskipun ia adalah seorang pangeran yang dibudidayakan, ia gagal di lapangan. Ia memanggil bantuan rajanya Robert II
dari Prancis untuk menundukkan vasalnya, Boson
dari La Marche. Namun mereka mengalami kegagalan. Akhirnya, Boson dapat diusir
dari provinsinya. Ia harus menampung Viking yang bertahun-tahun mengancam wilayah pesisirnya, tetapi pada tahun 1006, ia dikalahkan oleh para penjajah Viking. Ia kehilangan Loudunais dan Mirebalais kepada Foulque Nerra, Comte Anjou. Ia harus menyerahkan Confolens, Ruffec, dan Chabanais untuk mengkompensasi
Guillaume II
dari Angoulême, tetapi Fulbert menegosiasikan sebuah traktat (1020) yang menguraikan kewajiban timbal balik
dari vasal dan pengikut raja.
Namun istananya merupakan pusat
dari upaya artistik dan merupakan pelindungnya. Kesalehan dan kebudayaannya membawa perdamaian ke feudumnya yang luas dan ia berupaya untuk membendung gelombang perang feodal yang kemudian menghancurkan kesatuan negara-negara Eropa dengan mendukung arus gerakan Pax Dei yang baru dimulai oleh Paus dan Gereja. Ia mendirikan Maillezais Abbey (1010) dan Bourgueil Abbey. Ia membangun kembali katedral dan banyak lagi susunan keagamaan di Poitiers setelah kebakaran. Ia bepergian jauh di Eropa dan mengunjungi Roma setiap tahun atau Spanyol untuk berziarah. Di mana-mana ia disambut dengan kemegahan royal. Istananya memiliki rasa internasional, yang menerima duta-duta besar
dari Kaisar Heinrich II, Alfonso
V dari León, Knut yang Agung, dan bahkan pengikut rajanya, Robert
dari Prancis.
Pada tahun 1024–1025, seorang duta besar
dari Italia, yang dikirim oleh Olderico Manfredi II
dari Torino, datang ke Prancis mencari raja mereka sendiri, Heinrich II meninggal. Bangsa Italia meminta putra Robert Hugues
dari Prancis (1007-1025), rekan-pemimpin raja Prancis, tetapi Robert menolak untuk mengizinkan putranya untuk pergi dan bangsa Italia beralih ke
Guillaume, yang karakternya mengesankan banyak orang di istananya. Ia berangkat ke Italia untuk mempertimbangkan usulan tersebut, tetapi situasi politik Italia meyakinkan untuk meninggalkan mahkota baginya dan ahli waris. Sebagian besar
dari enam surat-suratnya yang berurusan dengan usulan Italia masih ada.
Pemerintahannya berakhir di dalam damai dan ia meninggal pada minggu terakhir atau minggu ketiga bulan Januari 1030 di Maillezais, yang didirikan olehnya dan yang menjadi tempat peristirahatannya yang terakhir.
Sumber utama pemerintahannya adalah sebuah Panegyris oleh Adhémar
dari Chabannes.
Keluarga
Ia menikah setidaknya tiga kali. Istri pertamanya adalah Adalmode, putri Vicomte Géraud
dari Limoges. Mereka memiliki seorang putra:
Guillaume VI, ahli warisnya
Istri keduanya adalah Brisque
dari Gascogne (or Brisa/Prisca), putri Adipati
Guillaume Sanche
dari Gascogne dan istrinya Urraca
dari Navarra (wafat 1041) dan saudari Adipati Sanche VI
dari Gascogne. Ia meninggal pada tahun 1018. Mereka memiliki dua orang putra dan seorang putri:
Eudes, yang kemudian menjadi adipati juga
Adalaïs, menikah dengan 1) Comte Géraud I Trancaleon
dari Armagnac 2) Vicomte Arnaud II
dari Lomagne dan d'Auvillars
Thibaut, mati muda
Istri ketiganya adalah Agnès
dari Bourgogne, putri Comte Otte-
Guillaume dari Bourgogne. Suami keduanya adalah Geoffroy II
dari Anjou. Mereka memiliki dua orang putra dan seorang putri juga:
Pierre
Guillaume, kemudian adipati sbg
Guillaume VII
Guy-Geoffroi, kemudian adipati sbg
Guillaume VIII
Agnès (atau Ala), menikah dengan Heinrich III, Kaisar Romawi Suci (1043)
Lihat Pula
Silsilah Adipati
Aquitaine
Referensi
Sumber
Nouvelle Biographie Générale. Paris, 1859.
Owen, D. D. R. Eleanor of
Aquitaine: Queen and Legend.
Weir, Alison. Eleanor of
Aquitaine. 2001.
Pranala luar
Cawley, Charles,
Aquitaine:
Guillaume V Aquitaine died 1030, Foundation for Medieval Genealogy, diakses tanggal August 2012