Hak suara perempuan di Swiss mulai diperkenalkan pada 7 Februari 1971 setelah diadakannya sebuah referendum terkait dengan isu tersebut. Secara resmi
Hak suara perempuan baru mulai berlaku pada 16 Maret 1971.
Swiss merupakan salah satu negara Eropa terakhir yang memberikan
Hak suara kepada perempuannya, walaupun negara ini merupakan salah satu negara pertama yang mengadakan plebisit (untuk warga laki-laki). Referendum yang sebelumnya diadakan pada 1 Februari 1959 menolak
Hak suara perempuan dengan persentase sebesar 67%. Meskipun begitu,
perempuan di kanton berbahasa
Swiss sudah memperoleh
Hak suara dalam referendum lokal.
Meskipun
di tingkatan nasional
Hak suara perempuan diberikan pada tahun 1971, butuh waktu 20 tahun hingga semua kanton
di Swiss memberlakukan hal tersebut: pada 27 November 1990, Mahkamah Agung Federal
Swiss mengeluarkan putusan terkait dengan status
perempuan di Kanton Appenzell Innerrhoden dan memastikan ketidakkonstitusionalan penolakan
Hak suara perempuan di kanton tersebut. Maka dari itu Appenzell Innerrhoden adalah kanton terakhir yang memberikan
Hak suara perempuan, walaupun hal ini berlawanan dengan keputusan sebagian besar laki-laki
di Landsgemeinde pada 29 April 1990.
Alasan utama keterlambatan pemberian
Hak suara perempuan di Swiss adalah sistem politik
Swiss yang unik. Perubahan isi konstitusi
Swiss harus disepakati oleh rakyat
Swiss bersama dengan kanton-kanton. Agar
Hak suara dalam berbagai tingkatan dapat diperkenalkan, dibutuhkan mayoritas
suara dari laki-laki yang memenuhi persyaratan batas usia.
di tingkatan nasional juga diperlukan Ständemehr atau
suara mayoritas dari kanton-kanton. Selain itu terdapat halangan lain, yaitu dikaitkannya
Hak suara dengan layanan militer yang diwajibkan oleh konstitusi tahun 1848.
di banyak kanton diatur bahwa mereka yang tidak memenuhi kewajiban dalam Pasal 18 Konstitusi 18 ("setiap laki-laki
Swiss wajib turut serta dalam layanan militer") tidak dapat menikmati
Hak aktif warga secara penuh.
Catatan kaki