Hasil Pencarian:
- Herr Mannelig
- Sir Arne's Treasure (film 1954)
- Zlatan Ibrahimović
- Michael Fengler
- Apocalypse Now
- Der Herr der Liebe
- Yvette Herrell
- The Short-Timers
- Junker
- Anti-Dühring
- Gelar kebangsawanan Eropa
- Albert Einstein
- Kanselir Jerman
- Unknown (film)
- The Boy in the Striped Pyjamas (film)
- Kitab Suci Katolik
- Martin Luther
- Presiden Jerman
- Old 100th
- Sejarah pertanian
Artikel: Herr Mannelig
Sejarah
Balada tersebut pertama kali dipublikasikan pada tahun 1877 sebagai lagu rakyat dari daerah Södermanland (direkam di Lunda parish, Kotamadya Nyköping). Kemudan, sebuah varian lain dari daerah Näshulta parish, Kotamadya Eskilstuna, dipublikasikan didalam koleksi yang sama pada tahun 1882. Koleksi ini memiliki judul Skogsjungfruns frieri ("Jatuh Cinta sang Nimfa Kayu, skogsjungfru atau skogsnufva yang merupakan makhluk jenis Nimfa Kayu ataupun peri). Dalam varian lain yang juga telah direkam, laki-laki yang dicintai oleh makhluk tersebht disebut "Herr Magnus" (Herr Magnus och Hafstrollet, Hertig Magnus och Hafsfrun, seekor hafstroll atau hafsfru yang merupakan makhluk berjenis Nimfa Air, neck ataupun putri duyinh). Cerita dalam varian tertentu digambarkan dengan protagonis balada sebagai Magnus, Bangsawan dari stergötland, yang sudah renta dan memiliki gangguan mental, yang kemudian menjatuhkan dirinya ke dalam air setelah melihat roh air melambai kepadanya. Hertig Magnus och sjöjungfrun ("Bangsawan Magnus dan sang Putri Duyung") adalah sebuah operet tahun 1862 yang dibuat oleh oleh Ivar Hallström (sedangkan nyanyian-nyanyiannya dibuat oleh Frans Hedberg). Lirik dari balada yang dipublikasikan pada 1877 memiliki tujuh bait dengan refrain pada setiap baitnya yang merupakan ungkapan dari sang Troll (Herr Mannelig trolofven I mig, "Tuan Mannelig, akankah Anda menikahiku?"). Bait pertama dari balada tersebut merupakan eksposisi, didalamnya terkandung baris yang menunjukkan bahwa sang Troll memiliki "lidah yang penuh kebohongan" (Hon hade en falskeliger tunga), yang menandakan bahwa sang Troll mencoba membuat sang laki-laki muda terlena akan perkataan sang Troll; baris ini berbanding terbalik dengan varian asal Näshulta yang berbunyi sebagai hon sjong med så rörande tunga ("dia mengatakan dengan lidahnya [dengan perkataan yang memikat]", yang mungkin menyiratkan penipuan dari sang Troll). Bait ke-2–5 merupakan ungkapan dari sang Troll yang menjanjikan hadiah berupa dua belas kuda, dua belas penggilingan, pedang berlapis emas, dan kemeja sutra. Sementara bait ke-6 merupakan ungkapan dari sang laki-laki yang menolak permintaannya dan menyebut sang Troll sebagai "suku dari neck dan setan" (af Neckens och djävulens stämma, sedangkan dalam versi Näshulta, dia menolaknya dikarenakan dia sudah berjanji tidak akan menikahi seorang orang kafir). Bait akhir dari balada tersebut mengambarkan ratapan dari troll yang berlari menjauh ("Seandainya saya dapat mendapatkan pemuda itu / saya akan terhindar dari siksa [alam pasca kehidupan] kepada saya" Hade jag fått den fager ungersven / Så hade jag mistat min plåga). Varian dari Näshulta memiliki kemiripan yang serupa dengan varian diatas, tetapi memiliki lima bait tanbahan untuk hadiah yang dijanjikan oleh sang Troll (bait ke-2–10): sebuah kastil, dua belas kuda, sebuah istal, dua belas penggilingan, pedang berlapis emas, kemeja sutra, topi damask merah, mantel biru, dan harta emas dan berlian.Lirik
Catatan
Referensi
X-Men: First Class (2011)
The Makioka Sisters (1983)
No More Posts Available.
No more pages to load.