Hidup lambat (bahasa Inggris: Slow living) adalah gaya
Hidup yang mendorong pendekatan yang lebih
lambat terhadap aspek kehidupan sehari-hari, yang melibatkan penyelesaian tugas dengan santai. Asal usul gaya
Hidup ini terkait dengan gerakan slow food di Italia, yang menekankan teknik produksi makanan tradisional sebagai respons terhadap meningkatnya popularitas makanan cepat saji pada tahun 1980-an dan 1990-an.
Hidup lambat mencakup beragam sub-kategori seperti slow money dan slow city, yang diusulkan sebagai solusi terhadap dampak negatif kapitalisme dan konsumerisme terhadap lingkungan sejalan dengan tujuan gerakan hijau.
Gerakan
Hidup lambat juga berfokus pada gagasan bahwa cara
Hidup yang serba cepat adalah kacau, sedangkan gaya
Hidup yang lebih
lambat mendorong kenikmatan
Hidup, apresiasi yang lebih dalam terhadap pengalaman indrawi, dan kemampuan untuk '
Hidup di saat ini'. Namun, kehidupan yang
lambat tidak menghalangi penerapan teknologi tertentu seperti telepon seluler, Internet, dan akses terhadap barang dan jasa.
Akronim SLOW umumnya digunakan untuk merangkum tujuan gaya
Hidup slow living. Huruf 'S' mengacu pada sustainable (berkelanjutan), 'L' mengacu pada local (lokal), melibatkan penggunaan bahan dan produk yang diproduksi secara lokal, 'O' mengacu pada organic, artinya menghindari produk yang telah direkayasa secara genetik atau diproduksi secara massal, dan ' W' artinya whole (utuh), artinya tidak diolah.
Referensi
Bacaan tambahan
In Praise of Slow: Challenging the Cult of Speed, Carl Honoré, 2004, HarperOne
Va Bene, Katherine Stirling, The New Yorker, April 7, 2008, Retrieved 1/20/2016