- Source: Hiu sutra
Hiu sutra ((Inggris) silky shark) atau Carcharhinus falciformis adalah sebuah spesies hiu yang ditemukan di zona pelagik dan perairan dangkal di berbagai penjuru dunia. Hiu sutra adalah hiu terbesar dalam genus Carcharhinus, dengan ukuran mencapai 346 kilogram dan panjang 3.5 meter. Kisaran panjang pejantan adalah sekitar 1.8 hingga 2.1 meter, sementara betina mempunyai kisaran sekitar 2.1 hingga 2.3 meter. Secara umum hiu sutra hidup soliter, meskipun demikian, hiu ini telah diketahui dapat hidup secara berkelompok. Mereka memangsa berbagai jenis ikan, cumi-cumi, kepiting.
Habitat dan Penyebaran Geografis
Meskipun terbiasa hidup di zona pelagik, hiu sutra juga dapat ditemukan di perairan dangkal. Hiu ini telah dilaporkan terlihat pada perairan dengan kedalaman 18 meter. Hiu sutra memilih perairan hangat, dengan suhu sekitar 23 °C, sebagai tempat hidupnya. Hiu sutra banyak ditemukan dekat ujung landas kontinen dan di dekat terumbu karang di mana terdapat banyak makanan.
Umumnya, hiu sutra menjelajahi perairan dengan kedalaman diatas 500 meter, tetapi hiu ini pernah ditangkap pada perairan dengan kedalaman sekitar 4000 meter. Jantan dan betina dapat berenang secara bersamaan, akan tetapi hiu cenderung memilih berkawan dengan sesama hiu yang ukurannya yang serupa. Biasanya, hiu yang lebih kecil dapat ditemukan di daerah pesisir, tempat di mana mereka membesarkan diri (daerah nursery), sedangkan hiu yang telah dewasa ditemukan di tengah laut dan perairan dalam. Hiu sutra berukuran kecil biasanya ditemukan berdekatan dengan gerombolan ikan tuna.
Deskripsi Fisik
Hiu sutra adalah hiu terbesar dalam genus Carcharhinus, dengan ukuran mencapai 346 kilogram dan panjang 3.5 meter. Kisaran panjang pejantan adalah sekitar 1.8 hingga 2.1 meter, sementara betina mempunyai kisaran sekitar 2.1 hingga 2.3 meter. Hiu sutra dikenal dari moncongnya yang lebih pendek dari lebar mulutnya, daerah bubungan interdorsal (interdorsal ridge), sirip dorsal (sirip punggung) yang terletak di belakang sirip pektoral (sirip samping), dan sirip dorsal kedua yang terletak dekat sirip ekor. Gigi hiu ini berbentuk segitiga dan gigi yang berada di dekat sudut mulut hiu memiliki kemiringan yang lebih besar. Gigi hiu ini bergerigi, semakin dekat dengan ujung gigi, intensitas kerapatan gerigi tersebut semakin bertambah. Warna hiu ini adalah perunggu cokelat dan keputihan. Ketika hiu mati, warna kilap pada kulit akan memudar dan warna kulit tersebut akan berubah menjadi abu-abu gelap.
Repdroduksi
Hiu sutra jantan mampu mengeluarkan feromon, meskipun demikian, belum diketahui apakah feromon tersebut berperan dalam menarik pasanngan, mengusir pesaing, menandai wilayah, atau kombinasi dari ketiganya. Ritual kawin dari hiu sutra, jikapun ada, masih belum diketahui secara pasti. Jantan dapat kawin dengan beberapa betina saat musim kawin tiba. Hiu sutra di perairan tropis tidak memiliki musim kawin yang tetap, jantan dan betina dapat melakukan perkawinan sepanjang tahun Sementara itu, hiu sutra di Teluk Meksiko mempunyai periode perkembangbiakan yang tetap, yaitu pada bulan-bulan musim panas (Juni, Juli, dan Agustus). Hiu sutra yang baru lahir hidup mandiri dan menunjukkan kemampuan yang memadai dalam berburu.
Kematangan seksual pada betina dicapai oleh hiu sutra ketika menyentuh usia 7 hingga 9 tahun, dengan panjang tubuh 2,1 hingga 2,3 meter. Pada jantan, kematangan tersebut dicapai pada usia 6 hingga 7 tahun, dengan panjang tubuh 1.8 hingga 2.1 meter. Hiu sutra di Samudera Hindia dan di Samudera Pasifik mencapai kematangan seksual pada usia yang lebih muda, dan pada ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan hiu yang tinggal di daerah lain (kira-kira 2 tahun lebih muda dan 0.6 meter lebih pendek). Diperkirakan variasi kematangan seksual ini berhubungan dengan lingkungan hidup. Pada perairan tropis yang lebih hangat, metabolisme dapat berjalan lebih cepat, sehingga laju pertumbuhan meningkat. Meskipun demikian, hipotesis ini masih perlu dibuktikan secara empiris.
Biologi Perilaku
Secara umum hiu sutra hidup soliter, meskipun demikian, hiu ini telah diketahui dapat hidup secara berkelompok. Anakan pada umumnya bergerak dalam kelompok hingga mencapai kedewaasaan. Strategi ini diperkirakan bertujuan untuk melindungi diri mereka dari predator yang lebih besar. Hiu sutra dewasa dapat menunjukkan sifat sosial yang tinggi, dan dalam kelompoknya, dapat bercampur dengan hiu kepala martil (Sphyrna lewini). Hewan ini aktif pada siang dan malam hari, akan tetapi puncak aktivitas hiu ini terjadi di waktu subuh.
Hiu sutra merupakan spesies yang hidup bermigrasi, mengikuti pergerakan ikan berkelompok, seperti ikan tuna. Mereka bepergian sendirian atau berkelompok. Hiu sutra juga diketahui mempunyai perilaku yang agresif, dan pernah dilihat melakukan pertunjukkan intimidasi dengan meninggikan kepala, melekukkan punggung, dan merendahkan ekor. Beberapa spesimen menunjukkan perilaku ini untuk melindungi wilayah mereka dari pesaing dan predator. Meskipun demikian, spesies ini memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, dan menunjukkan keinginan untuk berinteraksi secara non-agresif dengan penyelam.
= Diet
=Hiu sutra mempunyai mangsa yang terdiversifikasi. Mereka memangsa berbagai jenis ikan, cumi-cumi, kepiting. Hiu sutra muda umumnya memangsa cumi-cumi, sementara yang dewasa lebih sering memangsa kepiting dan ikan kembung. Di samping itu, ikan tuna sirip kuning (Diodon hystrix) pernah ditemukan dalam isi perut hiu sutra.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Hiu sutra
- Daftar hiu
- Sutra Raja Agung Avalokitesvara
- Carcharhinidae
- Carcharhinus
- Pulau Sentinel Utara
- Kisah Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga
- Daftar masakan Indonesia
- Hewan dalam kehidupan manusia
- Daftar tempat wisata di Indonesia
- Journey to the West (1996 TV series)
- The Return of the Condor Heroes (Singaporean TV series)
- Hanshan Deqing
- Wat Phra Dhammakaya
- Uji (Being-Time)