- Source: Hormon tiroid
Hormon tiroid (bahasa Inggris: thyroid hormone, TH) adalah klasifikasi hormon yang mengacu pada turunan senyawa asam amino tirosina yang disintesis oleh kelenjar tiroid dengan menggunakan yodium. Terdapat dua jenis hormon dari klasifikasi ini yaitu tetra-iodotironina dan tri-iodotironina. Kedua jenis hormon ini mempunyai peran yang sangat vital di dalam metabolisme tubuh.
Istilah hormon tiroid juga sering digunakan untuk merujuk pada asupan senyawa organik pada terapi hormonal berupa levotikroksin, atau isoform terkait; meskipun terhadap dua hormon tiroid yang lain yaitu CT, dan PTH
Hormon tiroid merupakan pengendali utama metabolisme dan pertumbuhan dengan, deiodinasi tetra-iodotironina yang memicu respirasi pada kompleks I rantai pernapasan mitokondria, yang menjadi salah satu faktor laju metabolisme basal; dan modulasi transkripsi genetik melalui pencerap tri-iodotironina yang terdapat pada inti sel. Pentingnya peran TH mulai dikenali pada abad ke 19 saat sebuah kasus pembesaran kelenjar tiroid dengan simtoma hipertiroidisme mengakibatkan gagal jantung, exophthalmos dan percepatan laju metabolisme basal. Studi lebih lanjut yang kemudian dilakukan, memberikan pengetahuan bahwa kedua hormon tiroid T4 dan molekulnya yang lebih reaktif, yaitu T3 mempunyai efek pleiotropik. Konversi T4 menjadi T3, pada plasma darah disebut monodeiodinasi, terjadi oleh enzim ID-I yang banyak terdapat pada hati dan ginjal, dan ID-2 yang terdapat pada otak, hipofisis dan jaringan adiposa cokelat. Kedua jenis enzim deiodinase tersebut mengandung senyawa Selenium, dengan glukokortikoid sebagai senyawa promoter.
Ekspresi genetik isoform miosin seperti Na+ ATPase, K+ ATPase, dan Ca2+ ATPase yang terdapat pada retikulum sarkoplasma, juga dikendalikan oleh TH. Kekurangan konsentrasi TH seperti yang ditunjukkan oleh simtoma hipotiroidisme, merupakan akibat yang ditimbulkan dari terhambatnya lintasan oksidatif misalnya reaksi oksidasi asam piruvat, sedangkan konsentrasi TH yang berlebih akan mempercepat laju lintasan glikolisis seperti yang ditengarai pada hipertiroidisme. Konsentrasi TH yang berlebih atau kekurangan dapat menyebabkan hipotonia akibat penumpukan asam laktat yang disebut laktikasidemia.
TH juga memiliki sifat hipokolesterolemik yang menurunkan rasio plasma kolesterol tanpa mempercepat laju lintasan katabolisme kolesterol menjadi asam empedu, serta meningkatkan rasio asam kenodeoksikolat.
Waktu paruh T4 sekitar 5-9 hari sedangkan untuk T3 hanya sekitar 1 hari.
Hormon ini diketahui juga berperan dalam sistem kekebalan komplemen pada peningkatan laju lintasan MBL, peningkatan protein komplemen C3, C4 dan CH50, dan peningkatan protein plasma darah seperti:
transferin, protrombin, angiotensinogen, haptoglobin, rantai alfa dan beta dari alpha-2-HS-glycoprotein, lipoprotein dan fibrinogen
dan penurunan kadar protein serupa, antara lain:
klusterin, prekursor makroglobulin-α2, protimosin-α dan fetoprotein-α.
Rujukan
Lihat pula
Tirotoksikosis
Pranala luar
(Inggris) Biochemistry of hyperthyroidism and hypothyroidism
Kata Kunci Pencarian:
- Hormon tiroid
- Sistem endokrin
- Kelenjar tiroid
- Tiroid peroksidase
- Levotiroksin
- Hormon pelepas tirotropin
- Hormon perangsang tiroid
- Iodin
- Triiodotironina
- Hipotiroidisme