H.
Imdaad Hamid, S.E. (5 Juli 1944 – 3 Agustus 2022) adalah Wali kota Balikpapan yang menjabat selama dua periode 2001–2006 dan 2006–2011.
Karier
Sebelum menjadi Wali kota Balikpapan,
Imdaad memulai kariernya dari staff pengajar pada Universitas Mulawarman dari tahun 1967 sampai tahun 1970 untuk kemudian ditempatkan di Bagian Tata Usaha Perhutada Kantor Gubernur Kalimantan Timur. Pada Januari 1971
Imdaad dipindah tugas menjadi Kepala Biro Sekretariat di Bappeda Kalimantan Timur.Terhitung tanggal 31 Januari 1986
Imdaad diangkat sebagai Kepala Biro Humas Provinsi Kalimantan Timur selama 5 tahun, setelah itu dia dipercaya menjadi Sekretaris Daerah Kotamadya Balikpapan selama kurang lebih 7 tahun (1991-1998).
Terhitung tanggal 29 September 1998 dipercayakan pula menjadi Asisten IV Kantor Gubernur Kalimantan Timur hingga tanggal 25 Mei 2001
dan akhirnya terpilih menjadi Wali kota Balikpapan (2001-2006). Dalam pilkada langsung tahun 2006 lalu, ia kembali terpilih untuk kedua kalinya sebagai Wali kota Balikpapan (2006-2011). Sebelum menjabat sebagai wali kota, ia pernah menjadi Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Balikpapan dan Sekretaris Kota Balikpapan selama dua periode (1991-2001), mendampingi wali kota sebelumnya, Kol. Inf. H. Tjutjup Suparna.
Pada pemilihan umum Gubernur Kalimantan Timur 2013,
Imdaad Hamid maju sebagai calon Gubernur didampingi oleh calon Wakil Gubernur, Ipong Muchlissoni, mereka berasal dari jalur independen. Menurut laporan KPK Kaltim, pasangan nomor urut 3,
Imdaad – Ipong memiliki harta kekayaan tertinggi dengan total kekayaan sekitar Rp. 28 miliar, masing-masing harta Ipong mencapai Rp. 23 miliar dan
Imdaad Rp 5 miliar. Kontrak politik yang ditawarkan pasangan ini adalah program percepatan pembangunan desa dengan anggaran Rp.1 miliar sampai Rp.5 miliar tiap desa tiap tahun.
Keluarga
H.
Imdaad Hamid, SE. menikah di Tenggarong dengan Hj. Aji Syarifah Fauzan Azimah Hanum dan dari pernikahan tersebut diberi karunia 4 orang anak, di mana 1 orang anak laki-laki dan 3 orang anak perempuan yaitu:
1. Muhammad Dimyathie Riza (Lahir 25 September 1974)
2. Mirza Imada Zulfhieqar (Lahir 9 April 1977)
3. Nurfhareza Mu'thia Felayathie (Lahir 11 Desember 1989)
4. Qamara Fathasya Naazila (Lahir 1 Maret 1997)
Pelatihan yang diikuti
1. Eco Planning di Denpasar (1971)
2. Regional Project Planning di Inggris di Denpasar (1982)
3. Human Recource Setlement di Bangkok (1986)
4. Sespanas di Jakarta (1993-1994).
Pencapaian sebagai Wali kota
Telah tercatat beberapa keberhasilan
Imdaad Hamid menjadi Wali kota Balikpapan dalam hal pelestarian lingkungan hidup di Kota Balikpapan. Pada tahun 2004 dibuat kebijakan untuk mempertahankan kelestarian Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) seluas 9.782 dengan Perda No. 11 tahun 2004 tentang pengelolaan hutan lindung Sungai Wain dan keputusan Wali kota Balikpapan No. 14 tahun 2004 tentang pembentukan Badan Pengelola Hutan Lindung sungai Wain. Kebijakan tersebut penting karena Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) merupakan penyangga utama lingkungan, penyedia sumber air Kota Balikpapan, dan penunjang industri kilang minyak PT. Pertamina UP V. Pada tahun 2005 pemerintah Kota Balikapapan membangun Kebun Raya Balikpapan di kawasan Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) sebagai hutan penelitian, ekowisata/ekoturism, pendidikan, dan konservasi seluas 291 ha. Kebijakan ini berdasarkan Keputusan Wali kota Balikpapan No. 199.45-62 tahun 2005 tentang penunjukan kawasan Hutan Lindung Sungai Wain seluas 291 ha di Kelurahan Karang Joang, Kec. Balikpapan sebagai hutan penelitian, wisata, pendidikan lingkungan hidup, dalam bentuk Kebun Raya Balikpapan, dan Keputusan Wali kota Balikpapan No.188.45-63 tahun 2005 tentang pembentukan tim pembangunan Kebun Raya Balikpapan. Selain itu pemerintah Kota Balikpapan pada masa kepemimpinan
Imdaad Hamid juga berhasil melakukan pemulihan kelestarian kawasan DAS Manggar Kota Balikpapan sebagai daerah tangkapan air Waduk Manggar.Kota Balikpapan sendiri, di bawah kendalinya selama 10 tahun, selalu mendapat predikat kota bersih dengan meraih Adipura Kencana.
Referensi
Pranala luar
Profil
Imdaad Hamid di situs Merdeka.com