Imru al-Qays bin Amr (bahasa Arab: امرؤ القيس بن عمرو) adalah raja Lakhmid kedua. Ibunya bernama Maria binti '
Amr, saudari dari Ka'b al-Azdi. Ada perdebatan tentang agama yang dianutnya. Theodor Nöldeke mencatat bahwa
Imru'
al-Qays bin Amr bukan seorang Kristen. Irfan Shahid berpendapat bahwa
Imru al-Qays beragama Kristen, tetapi Kekristenan yang dianut
Imru'al Qays' tidak umum di dunia Yunani-Romawi, semacam "ortodoks", "sesat", atau "sinkretis dengan Maniisme". Selanjutnya, Shahid menegaskan bahwa prasasti pemakaman
Imru' al Qays
bin '
Amr tidak memiliki simbol atau hal-hal yang berkaitan dengan Kekristenan. Al-Tabari menyatakan bahwa
Imru al-Qays memerintah sebagian wilayah Sasaniyah di tanah suku-suku Arab di Mesopotamia, Hijaz, dan Syam.
Imru al-Qays disebut dalam prasasti batu nisannya sebagai: "Raja semua suku-suku Arab yang memiliki mahkota". Gelar yang sama (raja semua suku-suku Arab) adalah gelar yang diberikan kepada raja-raja Hatra. Prasasti yang sama menyebutkan bahwa
Imru'
al-Qays mencapai Najran, tetapi Shammar Yahri'sh mengalahkan penaklukan oleh
Imru. Beberapa cendekiawan kuno menyebut "
Imru al-Qays bin Amr" di beberapa prasasti Arabia Selatan. Dalam prasasti yang sama namanya disebutkan bersama dengan Shammar Yahri'sh, raja Himyar.
Prasasti Namara merupakan bukti bahasa Arab tertulis tertua yang ditemukan.
Referensi