Inside Job adalah sebuah film dokumenter 2010 tentang krisis keuangan akhir 2000-an yang disutradarai Charles H. Ferguson. Menurut Ferguson, film ini bercerita tentang "korupsi sistematis di Amerika Serikat oleh industri jasa keuangan dan konsekuensi dari korupsi sistematis tersebut." Dalam lima bagian, film ini mengeksplorasi bagaimana perubahan lingkungan kebijakan dan praktik bank turut membantu menciptakan krisis keuangan.
Inside Job banyak dipuji pengkritik film yang memuji alur, penelitian, dan pemaparan bahan yang rumit ini.
Film ini diputar di Festival Film Cannes 2010 pada bulan Mei dan memenangkan Academy Award for Best Documentary Feature tahun 2010. baiklah plengeh
Sinopsis
Dokumenter ini terbagi menjadi lima bagian. Film dimulai dengan keadaan bagaimana Islandia mengalami deregulasi besar-besaran pada tahun 2000 dan bank-banknya diswastanisasikan. Ketika Lehman Brothers bangkrut dan AIG kolaps pada 15 September 2008, Islandia dan seluruh dunia mengalami resesi global.
= Part I: How We Got Here
=
Industri keuangan Amerika diregulasikan sejak 1940 hingga 1980, diikuti oleh periode deregulasi yang panjang. Pada akhir 1980-an, krisis simpan pinjam membebani para pembayar pajak sekitar $124 miliar. Pada akhir 1990-an, sektor keuangan berkonsolidasi menjadi beberapa firma raksasa. Pada tahun 2001, Gelembung Saham Internet pecah karena bank-bank investasi mempromosikan perusahaan Internet yang mereka tahu akan gagal, sehingga investor kehilangan $5 triliun. Pada periode 1990-an, derivatif menjadi populer dalam industri ini dan mulai menambahkan ketidakstabilan. Upaya untuk meregulasikan derivatif ditolak oleh Undang-Undang Modernisasi Masa Depan Komoditas 2000 yang didukung beberapa pejabat penting. Pada periode 2000-an, industri ini didominasi oleh lima bank investasi (Goldman Sachs, Morgan Stanley, Lehman Brothers, Merrill Lynch, dan Bear Stearns), dua konglomerat finansial (Citigroup, JPMorgan Chase), tiga perusahaan asuransi tersekuritisasi (AIG, MBIA, AMBAC) dan tiga lembaga penilaian (Moody's, Standard & Poors, Fitch). Bank-bank investasi memaketkan hipotek dengan pinjaman dan utang lain menjadi obligasi utang terjamin (CDO), yang mereka jual kepada investor. Lembaga penilaian memberikan penilaian AAA untuk banyak CDO. Pinjaman subprima mendorong terjadinya pemberian pinjaman predator. Banyak pemilik rumah diberi pinjaman yang tidak pernah bisa mereka lunasi.
= Part II: The Bubble (2001-2007)
=
Selama ledakan perumahan, rasio uang yang dipinjam bank investasi dibandingkan aset bank tersebut mencapai tingkat yang luar biasa. Pertukaran gagal bayar kredit (CDS) berkaitan dengan suatu kebijakan asuransi. Spekulator dapat membeli CDO untuk bertaruh melawan CDO yang tidak mereka miliki. Beberapa CDO didukung oleh hipotek subprima. Goldman-Sachs menjual banyak CDO senilai lebih dari $3 miliar pada pertangahan pertama 2006. Goldman juga bertaruh melawan CDO bernilai rendah sambil mengatakan kepada investor bahwa CDO tersebut bernilai tinggi. Tiga lembaga penilaian terbesar turut memperburuk masalah ini. Jumlah instrumen bernilai AAA meroket dari belasan atau puluhan pada tahun 2000 menjadi 4.000 pada tahun 2006.
= Part III: The Crisis
=
Pasar untuk CDO kolaps dan bank investasi ditinggalkan dengan ratusan miliar dolar dalam bentuk pinjaman, CDO dan real estat yang tidak dapat mereka kembalikan. Resesi Besar dimulai bulan November 2007, dan pada Maret 2008, Bear Stearns kehabisan uang. Pada bulan September, pemerintah federal mengambil alih Fannie Mae dan Freddie Mac, yang terancam kolaps. Dua hari kemudian, Lehman Brothers kolaps. Entitas-entitas tersebut memiliki penilaian AA atau AAA beberapa hari sebelum ditalang. Merrill Lynch, yang saat itu di ujung kebangkrutan, diambil alih Bank of America. Henry Paulson dan Timothy Geithner memutuskan agar Lehman dibiarkan bangkrut, yang mengakibatkan jatuhnya pasar kertas komersial. Pada tanggal 17 September, AIG yang insolven diambil alih oleh pemerintah. Keesokan harinya, Paulson dan ketua Fed Ben Bernanke meminta Kongres untuk menalang bank-bank bermasalah senilai $700 miliar. Sistem keuangan global menjadi lumpuh. Pada tanggal 3 Oktober 2008, Presiden Bush menandatangani Troubled Asset Relief Program, namun pasar saham global terus jatuh. Pemecatan dan penutupan awal berlanjut dengan tingkat pengangguran naik hingga 10% di A.S. dan Uni Eropa. Pada Desember 2008, GM dan Chrysler juga menghadapi kebangkrutan. Penutupan awal di A.S. mencapai tingkat yang luar biasa.
= Part IV: Accountability
=
Eksekutif-eksekutif perusahaan insolven kabur dengan kekayaan pribadinya. Mereka telah menunjuk dewan direkturnya, yang membagi-bagikan bonus senilai miliaran dolar setelah ditalang pemerintah. Bank-bank besar semakin kuat dan menggandakan upaya anti-reformasi. Para ekonom akademik selama beberapa dekade menyuarakan deregulasi dan membantu membentuk kebijakan A.S. Mereka masih menentang reformasi setelah krisis 2008. Sejumlah firma konsultasi yang terlibat adalah Analysis Group, Charles River Associates, Compass Lexecon, dan Law and Economics Consulting Group (LECG).
= Part V: Where We Are Now
=
Puluhan ribu pekerja pabrik di A.S. dirumahkan. Reformasi keuangan administrasi Obama yang baru masih lemah, dan belum ada regulasi yang diajukan mengenai praktik lembaga penilaian, pelobi, dan kompensasi eksekutif. Geithner menjadi Menteri Keuangan. Feldstein, Tyson dan Summers menjadi penasihat ekonomi tertinggi untuk Obama. Bernanke ditunjuk kembali sebagai Ketua Fed. Negara-negara Eropa menegakkan regulasi ketat mengenai kompensasi bank, namun A.S. tidak melakukannya.
Penghargaan
Lihat pula
Krisis keuangan akhir 2000-an
Penalangan sistem keuangan A.S.
Penalangan Wall Street
DISCLOSE Act
Wall Street reform
Let's Make Money
Capitalism: A Love Story
Debtocracy
Catatan kaki
Pranala luar
Situs web resmi
Inside Job di IMDb (dalam bahasa Inggris)
IONCINEMA.com TIFF 2010 Viral: Charles Ferguson's
Inside Job
Radio interview for 'It's The Economy' with Claudia Cragg KGNU