Ionosfer adalah bagian atmosfer yang terionisasi oleh radiasi matahari. Lapisan ini berperan penting bagi keelektrikan atmosfer dan membentuk batas dalam lapisan magnetosfer. Fungsi utamanya, di antara fungsi-fungsi yang dimilikinya, adalah mempengaruhi rambatan radio ke tempat-tempat yang jauh di muka bumi.
Lapisan
Ionosfer yang terbentuk akibat reaksi kimia ini juga merupakan lapisan pelindung bumi dari batu meteor yang berasal dari luar angkasa karena ditarik oleh gravitasi bumi. Pada lapisan
Ionosfer ini, batu meteor terbakar dan terurai. Jika ukurannya sangat besar dan tidak habis terbakar di lapisan udara
Ionosfer ini, maka akan jatuh sampai ke permukaan bumi yang disebut Meteorit.
Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi pada lapisan ini.
Pengertian Lapisan Termosfer sebagai Lapisan Atmosfer
Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juga disebut lapisan
Ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkatnya ketinggian.
Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu:
1. Lapisan ozon Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan ozon. mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara di sini berkisar – 70 °C sampai +50 °C .
2. Lapisan udara F Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara appleton.
3. Lapisan udara atom Pada lapisan ini, materi-materi berada dalam bentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200 °C .Meskipun bersuhu tinggi, pengamat atau objek akan mengalami suhu dingin di sini, karena kerapatan gas yang sangat rendah (hampa udara) sehingga tidak cukup bagi molekul untuk melakukan pemanasan. Termometer normal akan membaca suhu secara signifikan di bawah 0 °C , setidaknya pada malam hari, karena energi yang hilang oleh radiasi termal akan melebihi energi yang diperoleh dari gas atmosfer melalui kontak langsung. Secara umum suhu busa berkisar antara -72 °C sampai 228 °C
Referensi
Pranala luar
(Inggris) SEC's Radio User's Page Diarsipkan 2006-10-01 di Wayback Machine.
(Inggris) USGS Geomagnetism Program
(Inggris) Current Space Weather Conditions Diarsipkan 2005-12-19 di Wayback Machine.
(Inggris) Current Solar X-Ray Flux Diarsipkan 2005-04-05 di Wayback Machine.
(Inggris) Super Dual Auroral Radar Network
(Inggris) European Inchorent Scatter radar system
(Inggris) Millstone Hill incoherent scatter radar Diarsipkan 2006-08-28 di Wayback Machine.
(Inggris) Equatorial Ionosonde Station Diarsipkan 2007-03-11 di Wayback Machine.