Islam di Fiji adalah kelompok keagamaan terbesar ketiga setelah Kristen dan Hindu. Dari total populasi
Fiji yang berjumlah 926.276 orang, 58.355 warga
Fiji atau 6.3% dari total populasi adalah muslim.
Sejarah
Muslim pertama kali datang ke negara ini melalui para pekerja paksa dan buruh kontak dari India yang didatangkan oleh bangsa Inggris untuk bekerja
di perkebunan tebu dan pabrik gula pada tahun 1879 hingga tahun 1920. Bangsa Inggris saat itu mendatangkan 70.000 orang dari India. Mayoritas mereka adalah penganut Hindu dengan minoritas terbesar adalah penganut
Islam dan mereka dibawa dari berbagai daerah, seperti Kalkuta, Madras, Punjab dan Baluchistan. Mereka juga membawa budaya India yang berupa musik, pakaian, makanan hingga film. Meskipun sistem kuli kontrak dari India telah dihentikan pada tahun 1920, aliran imigran dari Gujarat masih mengalir. Diceritakan bahwa kaum muslim
Fiji awalnya beribadah secara sembunyi-sembunyi. Sampai 1 dekade sejak kedatangan mereka
di negara tersebut, barulah ajaran
Islam dilaksanakan secara terbuka.
Masjid
Setelah tahun 1884, para pekerja paksa
di Fiji telah menyelesaikan masa kontrak kerja 5 tahun mereka, muslim disana mulai membangun kehidupan mereka sebagai orang merdeka
di berbagai lini kehidupan
di Fiji. Meski jumlah mereka sedikit kadangkala juga terisolir namun menunjukkan keinginan saling bersilaturrahmi dan bekerjasama diantara sesama muslim dalam kehidupan sosial dan keagamaan.
Kelompok muslim ini merupakan kelompok generasi pertama dari para pekerja paksa dari India, rata rata dari mereka memiliki kemampuan baca tulis yang baik termasuk kemampuan membaca kitab suci Al-Qur’an sehingga tak terlalu sulit untuk membentuk struktur mayarakatnya sendiri termasuk dalam kepemimpinan pelaksanaan salat, pengajaran dan sebagainya. salat berjemaah masih dilaksanakan
di rumah karena belum adanya masjid, tetapi semangat itu telah sangat membantu mengokohkan identitas keislaman mereka serta menunjukkan ukhuwah yang kuat.
di tahun 1898, Mulla Mirza Khan tiba
di Fiji dari India sebagai imigran dan membantu penguatan dakwah
Islam di Fiji karena keterlibatannya secara aktif dalam dunia pendidikan dan keagamaan. 2 tahun setelah itu atau pada tahun 1900 sebuah masjid pertama dibangun
di Navua
di atas lahan yang disediakan oleh Perusahaan Gula
Fiji kemudian menyusul pembangunan masjid kecil dan sekolah
di Nausori
di atas lahan yang disediakan oleh Perusahaan Refineri Gula Kolonial, dan sebuah masjid lainnya dibangun
di Labasa tahun 1902.
di tahun 1908, ada sekitar 4000 muslim
di Fiji dan sepertiga dari mereka saat itu masih berstatus sebagai para pekerja paksa.
Peran Muslim Fiji dalam dunia pendidikan, sosial dan politik
Muslim
di Fiji terlibat aktif
di dunia pendidikan dengan mendirikan sekolah-sekolah
Islam. Sekolah
Islam tertua
di Fiji dikenal dengan nama Suva Muslim Primary School (SD
Islam Suva) didiirikan tahun 1926 oleh Liga Muslim
Fiji yang kini telah memiliki dan mengelola 17 Sekolah Dasar¡
Islam dan 5 Sekolah Menengah Pertama
Islam diseluruh
Fiji ditambah dengan 1 institut dengan nama the Islamic Institute of the South Pacific.
Sekolah sekolah tersebut tidak hanya menerima murid dari kalangan muslim namun juga menerima murid-murid dari pemeluk agama lain yang berminat untuk sekolah disana. Disamping itu dengan ditopang sumber pendanaan yang kuat dari para pendiri dan dari Bank Pembangunan
Islam (IDB) sekolah sekolah tersebut juga memberikan bantuan beasiswa ataupun dana pinjaman pendidikan kepada para muridnya yang kurang mampu termasuk pula membantu pendidikan mereka hingga ke luar negeri.
Organisasi-organisasi muslim
di Fiji juga terlibat aktif dalam aktivitas sosial bagi bagi para anggotanya maupun secara umum baik berskala nasional maupun lokal, termasuk terlibat aktif dalam penanganan bencana alam yang sempat menghantam negara pulau tersebut. Organisasi
Islam di Fiji berperan secara aktif melakukan tindakan tanggap bencana termasuk membuka masjid-masjid yang selamat dari bencana sebagai tempat perlindungan sementara bagi para pengungsi.
Sejak tahun 1929 Liga Muslim
Fiji telah berusaha untuk mendapatkan pemisahan perwakilan khusus bagi muslim
di kursi dewan legislatif negara dan sejak tahun 1970 berupaya untuk menempatkan perwakilannya
di parlemen. Kecuali antara tahun 1932-1937, muslim
Fiji telah terwakili dengan parlemen
Fiji. Dari tahun 1937 – 1963 setidaknya satu perwakilan muslim selalu masuk nomisasi untuk duduk
di Dewan Legislatif dari lima perwakilan Indo-Fijian. sehingga dengan sendirinya muslim mewakili 20% dari anggota Indo-Fujian
di Dewan legislatif dengan kisaran 15% populasi muslim
di dalam kelompok masyarakat Indo-Fijian (warga
Fiji Keturunan India).
Muhammad Sidiq Koya menjadi muslim pertama yang terpilih untuk pertama kali duduk
di dewan perwakilan pada tahun 1963 sehingga untuk pertama kalinya juga muslim
Fiji menempatkan dua perwakilannya
di Dewan Legislatif dari enam kursi yang sediakan bagi masyarakat Indo-Fijian. Satu perwakilan muslim lainnya adalah C.A. Shah yang menduduki posisinya dari proses nominasi. Pada pemilu tahun 1966 dari 12 anggota legislatif mewakili Indo-Fijian merupakan muslim. mereka adalah Sidiq Koya, C.A. Shah, dan Mohammed Towahir Khan dari Partai Federasi (Federation Party) dan Abdul Lateef dari Partai Aliansi (Alliance Party).
Referensi