Islam di Polandia adalah agama minoritas
di negara mayoritas Katolik tersebut. Sekitar 30.000 orang
di Polandia atau 0.08% dari total populasi adalah muslim. 3.000-6.000 orang dari mereka adalah orang Tatar kemudian orang Turki.
Sejarah
Islam dibawa oleh Tatar Lipka yang tiba
di Polandia pada abad ke-14 dan disusul oleh orang Turki. Pada abad ke-15 hingga abad ke-16, hubungan pemerintah bertekad untuk menjalin hubungan dengan suku-suku Muslim.
Pada masa-masa tersebut, bangsa Tatar juga membawa imam dari Semenanjung Krimea dan Turki. Pada abad ke-16, bangsa Tatar telah tersebar
di seluruh
Polandia. Sayangnya, hal tersebut tidak berlangsung lama. Pada akhir abad ke-16, persebaran mereka hanya tinggal debu.
Pada abad ke-16 hingga abad ke-17, mereka mencari perlindungan
di tanah Persemakmuran
Polandia-Lithuania. Setengah dari mereka yaitu adalah Tatar yang berasal dari suku Nogay dan orang Krimea. Hingga pada tahun 1980,
Islam di Polandia selalu bersosialisasi dengan orang Tatar.
Pada awal abad ke-20, Tatar Lipka menjadi bagian dari masyarakat
Polandia, bersama dengan kaum Gereja Katolik dalam migrasi secara besar-besaran ke benua baru. Mereka mendirikan sebuah masjid
di Brooklyn dan New York yang kini masih digunakan.
Pada 1919, saat perang
Polandia-Bolshevik pecah, 2 pejabat militer
Polandia keturunan Tatar, yakni Maciej Bajraszewski dan Dawid Janowicz-Czainski kemudian membentuk Resimen Kavaleri Tatar yang memperkuat pertahanan
Polandia. Pascaperang, unit ini kemudian bertransformasi menjadi skuadron dan meneruskan tradisi kejayaan militer Tatar pada abad 20, seperti ketika persemakmuran masih ada.
Penolakan Masjid
Saat ini, pembangunan masjid
di Polandia ditentang oleh kebanyakan warga
Polandia dikarenakan Arab Saudi yang menolak pembangunan gereja
di negaranya sendiri. Namun, sebuah masjid dapat ditemukan
di kota seperti Warsaw, Białystok, Gdańsk (dibangun oleh Tatar), Wrocław, Lublin dan Poznań. Selain itu, ada juga tempat ibadah
di Bydgoszcz, Łódź, Olsztyn, Katowice dan Opole.
Referensi