Japchae adalah makanan Korea berupa sohun (dang myeon) yang dicampur dengan berbagai jenis sayuran dan daging sapi. Makanan ini termasuk salah satu banchan, dan dimakan sebagai lauk, terutama dalam pesta dan kesempatan khusus. Sayuran yang digunakan biasanya sayuran yang sedang musim.
Japchae ditulis dengan dua aksara hanja, jap (hangul:잡, hanja:雜, dicampur dan diaduk) dan chae (hangul:채, hanja:菜, sayuran).
Bahan-bahan seperti daging sapi dan sayuran (wortel, paprika, jamur shiitake, bawang bombay, dan spinacia) dipotong kecil-kecil memanjang. Masing-masing bahan ditumis secara terpisah untuk mempertahankan aroma dan rasa. Bumbu berupa bawang putih, kecap asin, dan gula pasir ditumis dengan minyak wijen bersama daging sapi. Di dalam wadah atau wajan, semua bahan dicampurkan ke dalam sohun yang sudah direbus, dan diaduk-aduk bersama minyak wijen, irisan cabai, dan wijen. Nasi dengan
Japchae di atasnya disebut
Japchae-bap (잡채밥), dan dimakan sebagai hidangan utama.
Sejarah
Makanan ini pertama kali dibuat pada abad ke-17 ketika Semenanjung Korea diperintah Dinasti Joseon. Ketika Raja Gwanghaegun melangsungkan pesta besar di istana, salah seorang bangsawan tuan tanah menghidangkan
Japchae. Raja Gwanghaegun begitu menyukai rasa
Japchae hingga bangsawan tersebut diangkatnya menjadi byeongjo panseo (hangul:병조판서, hanja:兵曹判書, setara dengan menteri keuangan). Pada waktu itu,
Japchae hanya berupa sayur-sayuran dan jamur, seperti irisan mentimun, lobak, dan jamur shiitake. Sementara itu, sohun (dang myeon) ditambahkan ke dalam
Japchae pada abad ke-20. Berbeda dengan sohun Indonesia yang dibuat dari pati sagu atau pati aren dan midro, dang myeon dibuat dari tepung ubi jalar.
Referensi
Chang, Sun-young. A Korean Mother's Cooking Notes. ISBN 89-7300-299-6.
황환영. "잔치음식의 대표, 이것 없으면 섭섭" (dalam bahasa bahasa Korea). The Korean Times Daily. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-12. Diakses tanggal 23 November. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Pranala luar
(Indonesia) Resep
Japchae, Femina-online.com