- Source: Jebakan kemiskinan
Jebakan kemiskinan (bahasa Inggris: poverty trap atau cycle of poverty) adalah fenomena ekonomi di mana individu, keluarga, atau komunitas mengalami kemiskinan secara berulang dan turun-temurun karena keterbatasan akses terhadap sumber daya ekonomi, pendidikan, dan peluang kerja. Konsep ini mengacu pada mekanisme yang memerangkap individu atau komunitas dalam situasi kekurangan secara sistemik. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Gunnar Myrdal, seorang ekonom asal Swedia, yang menjelaskan bahwa kemiskinan tidak hanya disebabkan oleh faktor internal seperti produktivitas, tetapi juga oleh pengaruh eksternal seperti kebijakan pemerintah, kondisi pasar, dan norma sosial.
Penyebab
Kurangnya Akses Pendidikan: Pendidikan yang rendah mengurangi peluang mendapatkan pekerjaan yang layak, yang kemudian memperburuk kemampuan ekonomi keluarga untuk menyekolahkan anak-anak mereka.
Minimnya Peluang Kerja: Kekurangan lapangan kerja yang memadai atau upah rendah membuat masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar.
Ketimpangan Sosial dan Ekonomi: Ketimpangan yang terus-menerus terjadi memperlebar jurang antara kaya dan miskin, sehingga kelompok ekonomi lemah semakin sulit berkembang.
Akses Kesehatan yang Terbatas: Kesehatan yang buruk akibat minimnya akses ke layanan kesehatan meningkatkan beban ekonomi keluarga miskin.
Ketergantungan pada Pekerjaan Informal: Mayoritas masyarakat miskin bekerja di sektor informal yang tidak memiliki jaminan sosial atau penghasilan yang stabil.
Dampak
Penurunan Kualitas Hidup: Jebakan kemiskinan memengaruhi kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Ketidakstabilan Ekonomi: Wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi lebih rentan terhadap ketidakstabilan ekonomi.
Isolasi Sosial: Kemiskinan menciptakan stigma yang membuat individu atau komunitas kehilangan kepercayaan diri dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan.