- Source: Joaquim Pimenta de Castro
Joaquim Pereira Pimenta de Castro (5 November 1846 – 14 May 1918; pengucapan bahasa Portugis: [ʒuɐˈkĩ piˈmẽtɐ ðɨ ˈkaʃtɾu]) adalah seorang perwira militer dan politikus asal Portugal yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Portugal pada tahun 1915.
Karir Awal
Joaquim Pimenta de Castro dilahirkan di Pias, Monção. Ia memulai karir militernya pada tahun 1867, kemudian lulus dalam bidang Matematika dari Universitas Coimbra.
Pada tahun 1874 Joaquim de Castro mendapat promosi kepangkatan sebagai kapten, karirnya terus berlanjut hingga ia mencapai pangkat brigadir jenderal. Pada tahun 1908 ia diangkat menjadi komandan wilayah militer ketiga, Porto. Ia juga merupakan penasihat Raja Manuel II dan memegang posisi administratif lainnya di tingkat regional.
Pada 5 Oktober 1910, terjadi kudeta yang menggulingkan kekuasaan Raja Manuel II dan mengubah negara Portugal dari kerajaan menjadi negara republik. Meskipun begitu Joaquim de Castri dan rekan-rekan sejawatnya di militer tetap bersikap netral dan independen. Joaquim Pimenta de Castro kemudian ditunjuk menjadi Menteri Perang dalam pemerintahan konstitusional pertama João Chagas, antara tanggal 3 September dan 7 November 1911. Ia kemudian mengundurkan diri dari jabatannya, karena penggerebekan salah satu monarki oleh Henrique de Paiva Couceiro.
Perdana Menteri
Pada bulan Januari 1915 terjadi kudeta militer yang dikenal sebagai "gerakan pedang" terhadap pemerintahan Partai Demokrat yang dipimpin oleh Azevedo Coutinho, yang menciptakan iklim ketidakstabilan politik dan terjadinya situasi nasional yang bergejolak, yang terjadi setelahnya. Penyebab utama pemberontakan ini adalah partisipasi Portugal dalam Perang Dunia I, perselisihan partisan, serta tuduhan publik bahwa kaum monarkis (pendukung monarki Portugal) masih mendominasi posisi komando utama tentara Portugis.
Oleh karena itu, dalam surat tertanggal 23 Januari 1915, Presiden Manuel de Arriaga, mengundang Joaquim Pimenta de Castro untuk membentuk dan mengarahkan pemerintahan persatuan nasional, yang bertujuan untuk menenangkan dan menciptakan kondisi kemajuan dan stabilitas di negara tersebut. Ia pun memintanya untuk mengambil alih jabatan Menteri Dalam Negeri. Pada tanggal 28 Januari 1915, pemerintahan Pimenta de Castro dibentuk, selain menjadi Perdana Menteri, ia juga mengambil alih Kementerian Perang. Namun pemerintahannya segera mendapat tentangan keras dari berbagai spektrum politik, kecuali Partai Evolusi pimpinan António José de Almeida dan kelompok Machado Santos.
Joaquim Pimenta de Castro kemudian memulai pemerintahan dengan gaya diktator dan otoriter. Partai Demokrat (yang merupakan mayoritas di parlemen) adalah salah satu target utama kebijakan represi de Castro, yang mengungkapkan penghinaan mendalam Pimenta de Castro terhadap tatanan demokrasi di republik pertama. Dia kemudian memerintahkan penutupan parlemen oleh kepolisian. Partai Demokrat dan kelompok parlemen lainnya kemudian mengadakan pertemuan di Istana Mitra dan menyatakan tindakan ilegal pemerintahan Pimenta de Castro, serta kepresidenan Manuel de Arriaga. Sebagai akibat dari peristiwa ini, Pimenta de Castro menindas badan-badan administratif negara dan memberikan pengampunan secara total dan mutlak kepada para pendukung monarki yang ditangkap karena tindakan teroris terhadap Republik. Namun, banyak pendukungnya dari Partai Republik (di antara sedikit yang masih mendukungnya, terutama di sektor paling konservatif di rezim tersebut) dengan cepat menarik dukungan mereka. Sebagai hasil dari amnesti bagi kaum monarki, beberapa sel monarki dan anti-republik dibuka kembali, yang menyebabkan antipati yang kuat terhadap rezim diktator Pimenta de Castro.
Ditengah suasana politik yang begitu tegang, terjadi pemberontakan di Lisboa yang dipimpin oleh Álvaro Xavier de Castro pada tanggal 14 Mei 1915, dan Lisboa dibombardir oleh kapal-kapal yang berada di Sungai Tagus. Karena khawatir akan terjadinya pertumpahan darah dan didukung dengan memburuknya situasi, Presiden Manuel de Arriaga akhirnya terpaksa menghentikan pemerintahan Pimenta de Castro dan menunjuk João Chagas sebagai penggantinya.
Kehidupan Akhir dan Wafat
Joaquim Pimenta de Castro ditangkap bersama Menteri Angkatan Lautnya, Xavier de Brito, dan Machado Santos. Ketiganya dideportasi ke Angra do Heroismo di Azores. Meskipun ada upaya untuk merehabilitasi karir politiknya, dengan mengusulkan dia sebagai wakil daerah pemilihan Ponta Delgada namun tujuan tersebut tidak pernah tercapai.
Dia kemudian pensiun dari kehidupan politik dan mendedikasikan dirinya untuk menerbitkan sebuah buku untuk tujuan pembelaan pribadinya dan pembenaran atas tindakan pemerintahannya sendiri, berjudul A Afrontosa Dictadura ("Kediktatoran Ofensif").
Ia memperoleh banyak penghargaan nasional dan internasional dan juga merupakan bagian dari Dewan Tertinggi Pertahanan Nasional, sebagai perwira Angkatan Darat.
Joaquim Pimenta de Castro meninggal di Lisbon, pada 14 Mei 1918.
Daftar Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Joaquim Pimenta de Castro
- José de Castro
- Chocolate com Pimenta
- Manuel de Arriaga
- João Pinheiro Chagas
- Victor Hugo de Azevedo Coutinho
- Daftar Perdana Menteri Portugal
- Teófilo Braga
- Império
- João Gilberto
- Joaquim Pimenta de Castro
- Joaquim
- Manuel de Arriaga
- Pimenta (surname)
- List of state leaders in the 20th century (1901–1950)
- Álvaro de Castro
- José de Castro
- December 1917 coup d'état
- Machado de Assis
- Right-wing dictatorship