Jujuk Sagitaria yang bernama asli Juharininingsih lahir di Yogyakarta pada tanggal 7 Desember 1944. Ia adalah anak ketiga dari enam bersaudara yang lahir dari pasangan Supardi Pronoharjono (almarhum) dan Jasimah. Ayahnya merupakan mantan Juru Teknik Bengkel Pusat UGM. Ia merupakan pengarang Sastra Jawa yang terkenal pada masanya.
Riwayat Hidup
Jujuk Sagitaria menamatkan pendidikan formalnya di SD Tawangsari pada tahun 1957 dan SMP di St. Belarminus pada tanggal 1960. Pada saat duduk di bangku SMP,
Jujuk mulai menyukai dunia seni, termasuk dalam karang-mengarang. Lalu
Jujuk melanjutkan bakatnya dengan dibantu guru bahasa Indonesianya.
Jujuk mulai menulis berbagai puisi, salah satu judulnya adalah "Sebuah Berita" yang dibuat Gelora Berdikari Sala pada tahun 1969. Ia pernah akrab dengan Presiden Malioboro yaitu Umbu Landu Pranggi. Ia juga menulis cerpen dalam bahasa Jawa yang judulnya "Layang Uleman Loro" dan dimuat oleh Kembang Brayan pada tanggal 1969.
Jujuk menikah dengan Drs. Suyatno pada 1970 dan dikaruniai dua orang dan satu perempuan.
Karya Sastra
Cerpen: "Tumiyunge Ati Mulus" (kembang Brayan,1971), "Pasuryan Kembar" (Darma Nyata, 1975), "Prambanan Pungkasan" (Darma Kandha, 1970), "Kembang Flamboyant" (Djaka Lodang, 1974) "Adhiku Ipe" (Djaka Lodang, 1975), "Celengan Pecah" (Jarwan, Djaka Lodang, 1976) "Panas Mangsa Ketiga" (Djaka Lodang, 1977), "Pak Lik Jon" (Djaka Lodang, 1985).
Geguritan:
Karya yang banyak dimuat Djaka Lodang adalah "Prapatan cilik" (1975) "Patilasan", "Mbulan Ndadari", "Pojok Alun-Alun" (1984).
Karya yang dimuat Kartika Munggu antara lain "Purworejo" dan "Bougenville".
Karya yang dimuat Gelora Berdikari (puisi berbahasa Indonesia) antara lain "Seraut Wajah" (1970) dan "Perjalanan, Hujan Turun" 1969, "Gembiraloka", "Katakanlah Ida" (1970).
Karya yang dimuat mingguan Pelopor yaitu "Senja Kelabu" (1971).
Penghargaan dan Pengakuan Umum
Juara III dalam lomba Minat Baca yang diadakan oleh Perpustakaan Wilayah DIY pada tahun 1987.
Referensi