Kanker prostat adalah penyakit
Kanker yang berkembang di
prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki. Hal ini terjadi ketika sel
prostat mengalami mutasi dan mulai berkembang di luar kendali. Sel ini dapat menyebar secara metastasis dari
prostat ke bagian tubuh lainnya, terutama tulang dan lymph node.
Kanker prostat dapat menimbulkan rasa sakit, kesulitan buang air kecil, disfungsi ereksi dan gejala lainnya.
Jumlah
Kanker prostat sangat bervariasi di dunia, namun jarang terjadi di Asia Timur dan Selatan; sering terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Menurut American Cancer Society,
Kanker prostat paling jarang di pria Asia dan paling sering terjadi di orang hitam, dan orang Eropa di tengahnya.
Pada penderita ditemukan rasio plasma vitamin B12 yang sangat rendah.
Faktor risiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat adalah usia, ras, riwayat keluarga (faktor keturunan), hormon, dan pola makan. Risiko menderita kanker prostat ditemukan meningkat pada pria kulit putih dengan usia > 50 tahun atau pria kulit hitam dengan usia > 40 tahun. Etnis kulit hitam memiliki risiko
Kanker prostat 1.6x lebih tinggi daripada pria kulit putih.
Pria yang memiliki keluarga laki-laki penderita
Kanker prostat (saudara, ayah, kakek) memiliki risiko yang lebih tinggi menderita penyakit tersebut dibandingkan dengan pria yang tidak punya riwayat keluarga. Faktor lainnya yang diduga dapat menyebabkan
Kanker prostat adalah perubahan hormon testosteron dan pola makan yang terlalu banyak mengkonsumsi lemak. Menurut penelitian lainnya, agen kimia seperti Cadmium juga ditemukan pada perkembangan
Kanker prostat.
Diagnosis
Alat diagnosis utama untuk menegakkan diagnosis
Kanker prostat adalah pemeriksaan melalui rektum dengan jari, pemeriksaan kadar PSA (prostate specific antigen) darah dan pemeriksaan ultrasonografi melalui rektum atau TRUS (transrectal ultrasound). Umumnya
Kanker prostat terletak pada zona perifer kelenjar
prostat dan dapat terdeteksi dengan pemeriksaan melalui rektum dengan jari. PSA adalah enzim protease yang mirip kalikrein yang hampir secara eksklusif hanya dihasilkan oleh kelenjar
prostat. Kadar PSA darah akan meningkat pada penderita
Kanker prostat, selain itu dapat pula meningkat pada penderita pembesaran
prostat jinak, radang
prostat atau pada beberapa kondisi bukan
Kanker lainnya. Pemeriksaan ultrasonografi
prostat pada penderita
Kanker prostat dilakukan untuk melihat adanya gambaran tumor ganas pada
prostat dan sebagai sarana untuk melakukan biopsi
prostat. Biopsi
prostat merupakan prosedur pengambilan sedikit jaringan kelenjar
prostat untuk mengetahui adanya sel
Kanker.
Tidak semua pembesaran
prostat adalah
Kanker prostat, karena dengan bertambahnya umur, maka
prostat akan membesar. Pada lelaki berusia mulai 55 tahun sebaiknya dilakukan pemeriksaan USG dari luar tubuh, bukan dengan USG melalui dubur. Jika hasilnya
prostat Membesar Sesuai Umur, maka hal tersebut adalah normal. Jika semakin membesar, maka mungkin mengalami Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) dimana cukup minum obat oral. Jika semakin membesar lagi, maka mungkin perlu dilakukan pemeriksaan PSA dan jika perlu pemeriksaan free-PSA/PSA untuk menentukan apakah kondisi tersebut adalah BPH atau
Kanker prostat. Dianjurkan untuk melakukan Pemeriksaan USG jangan hanya
prostat saja, tetapi Pemeriksaan USG Lower Abdomen yang meliputi juga kondisi Ginjal dan Kandung Kemih, karena jika ada batu dan belum menyumbat, maka bisanya tidak ada gejala apapun dan biayanya tidak berbeda jauh dengan Pemeriksaan USG
prostat saja. Bagi yang overweight apalagi Obes dan jarang berolahraga dianjurkan untuk melalukan Pemeriksaan USG Full Abdomen, karena mungkin saja terjadi Fatty Liver (Pelemakan Hati).
Klasifikasi
Klasifikasi menurut TNM tahun 2009
Pencegahan dan Pengobatan
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah
Kanker prostat adalah menjaga kesehatan, menjaga berat badan tubuh, retensi semen, banyak minum air, mengurangi depresi, olahraga teratur, dan mengurangi konsumsi alkohol, daging, serta lemak.
Dalam perawatan
Kanker prostat, ada beberapa pemilihan metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter. Di antaranya adalah kemoterapi, radiasi, terapi hormon, operasi, dan transurethral resection of the prostate (TURP, digunakan pada tahap awal penyakit untuk membuang jaringan yang menghalangi saluran kemih). Pemilihan jenis pengobatan berbeda-beda antara satu pasien dengan pasien lainnya karena sangat dipengaruhi oleh usia, kondisi kesehatan secara umum, perkembangan
Kanker, manfaat dan efek samping terapi. Terapi hormon digunakan untuk mencegah tubuh memproduksi hormon testosteron yang dapat merangsang perkembangan sel
Kanker. Sedangkan, kemoterapi umumnya digunakan pada kasus
Kanker prostat yang telah menyebar ke bagian tubuh lain sehingga harus dicegah perkembangannya dengan menggunakan bahan kimia.
Penapisan
prostat secara normal membesar seauai dengan usia. Jadi pembesaran yang terjadi bisa saja normal bisa saja kemungkinan tumor/
Kanker. Untuk mengetahui pembesaran
prostat normal atau tidak, maka perlu USG
prostat yang biayanya jauh lebih murah daripada penapis tumor. Jika masih di bawah 4 milimeter, jelas normal, antara 4 hingga 10 milimeter kemungkinan besar pembesaran sesuai dengan usia, lebih dari 10 milimeter mungkin tumor, tetapi bisa saja sangat jinak dan tidak perlu pembedahan, hanya perlu pengobatan agar tak menjadi bertambah besar dan mengganggu buang air kecil, pada kondisi ini mungkin perlu diadakan penapisan tumor (screening).
Penapisan
Kanker prostat adalah suatu usaha untuk menemukan
Kanker yang tidak dicurigai atau tanpa/belum adanya gejala, yang mana mungkin memerlukan tindak lanjut invasif hingga biopsi, dengan pengambilan contoh sel. Yang pertama kali harus dilakukan adalah tes darah PSA (prostate-specific antigen), jika positip, maka dilakukan tes Free PSA, ratio keduanya menentukan kondisi adanya
Kanker atau tidak, selanjutnya mungkin diperlukan pemeriksaan melalui dubur secara digital (digital rectal exam atau DRE). Beberapa penapisan masih kontroversial dan pada beberapa orang mungkin tidak perlu, konsekuensinya mungkin membahayakan pasien. Penapisan berkala menggunakan DRE atau PSA tidak ditunjang bukti bahwa ada keuntungan terhadap tingkat kematian.
United States Preventive Services Task Force (USPSTF) merekomendasikan tes PSA untuk mengetahui adanya
Kanker prostat pada orang yang terlihat sehat berapapun usianya. Mereka menyimpulkan hal ini bermanfaat dibandingkan bahayanya. Centers for Disease Control and Prevention mengamini kesimpulan tersebut. Walaupun demikian hal ini tidak perlu ditiru oleh orang Indonesia yang risiko terkena
Kanker prostatnya jauh lebih kecil dari mereka, tetapi sebaiknya pria Indonesia mulai usia 55 tahun melakukan USG
prostat. American Society of Clinical Oncology dan American College of Physicians merekomendasikan penapisan tidak dilakukan pada mereka yang harapan hidupnya tinggal 10 atau 15 tahun, karena
Kanker prostat perkembangannya termasuk lambat, sementara bagi mereka yang harapan hidupnya lebih besar perlu mempertimbangkan untung ruginya. Secara umum, mereka menyimpulkan berdasarkan penelitian akhir-akhir ini bahwa, "it is uncertain whether the benefits associated with PSA testing for prostate cancer screening are worth the harms associated with screening and subsequent unnecessary treatment." American Urological Association (AUA 2013) memberikan petunjuk untuk menimbang manfaat pencegahan kematian akibat
Kanker prostat sebesar 1 dari setiap 1000 laki-laki yang ditapis dalam periode 10 tahun dengan bahaya-bahaya yang diketahui berhubungan dengan tes diagnosis dan tata laksananya. AUA merekomendasikan pengambilan keputusan untuk penapisan pada mereka yang berusia 55 hingga 69 tahun didasarkan keputusan bersama antara dokter dan pasien, dan jika penapisan dilakukan, maka penapisan dilakukan tidak lebih sering daripada 2 tahun sekali.
Lihat pula
Vitamin D
Referensi
m
Pranala luar
Kanker prostat di Curlie (dari DMOZ)
(Indonesia) Biopsi
prostat Diarsipkan 2013-05-01 di Wayback Machine. - Prosedur biopsi
prostat.
Prostate Cancer Research Foundation of Canada Diarsipkan 2007-08-10 di Wayback Machine.
Malecare Prostate Cancer Support
Prostate Cancer Foundation
National Institute on Aging Information Center Diarsipkan 2001-08-01 di Wayback Machine.
National Prostate Cancer Coalition (NPCC)
Procure: Prostate cancer. The healing begins with awareness.
Prostate Cancer Treatment Information Diarsipkan 2007-09-29 di Wayback Machine.