No More Posts Available.

No more pages to load.

  • Source: Kapal perusak Jepang Shimakaze (1942)
  • Shimakaze (島é¢Øcode: ja is deprecated , Angin Pulau) adalah salah satu kapal perusak super yang dibuat oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang saat Perang Dunia II. Kapal ini hanya dibuat satu buah saja dikarenakan desainnya yang kompleks dan mahal, serta keadaan Jepang yang kekurangan bahan baku untuk membuat kapal.


    Perlengkapan Kapal


    Shimakaze dilengkapi dengan 6 meriam 12.7 cm/50 Tipe 3 dwiguna, senjata anti pesawat 6 x 25mm Tipe 26 yang nantinya di tambah Senapan Mesin Berat anti pesawat 2 x 13,2mm, dan 18 Peledak kedalaman untuk menyerang Kapal selam. Kapal ini merupakan satu-satunya kapal perusak Jepang yang menggunakan 15 tabung torpedo yang mampu meluncurkan torpedo berukuran 610 mm tipe 3. Pada tahun 1944, Shimakaze melakukan pembaharuan persenjataan. Meriamnya yang semula berjumlah 6 dikurangi menjadi 4 meriam, senjata anti pesawatnya menjadi 16 x 25mm, dan peledak kedalamannya bertambah menjadi 36 buah. Kapal ini memakai mesin uap yang bertekanan dan suhu yang sangat tinggi yang mampu menghasilkan tenaga hingga 76.000 shp yang membuatnya dapat melaju hingga kecepatan 40 knot (74 km/h; 46 mph) yang membuatnya menjadi salah satu kapal tercepat di dunia.


    Pembuatan


    Dipesan pada tahun 1939 di bawah Program Penambahan Persenjataan Angkatan Laut Ke 4, Shimakaze dibangun di Galangan Angkatan Laut Maizuru pada bulan Agustus 1941 dan selesai pada 10 Mei 1943.
    Jepang berniat untuk membuat 16 kapal perusak serupa, dalam rencana jangka panjangā€” Penambahan Persenjataan Angkatan Laut Ke 5ā€”untuk melengkapi empat skuadron dengan total 32 kapal perusak, tetapi kurangnya kapasitas industri mencegah rencana ini terwujud.


    Dinas Tempur


    Shimakaze tidak terlibat dalam pertempuran kapal secara langsung dan mencatat beberapa kapal yang tenggelam. Pada 7 Juli sampai 1 Agustus 1943, Shimakaze berpartisipasi dalam proses evakuasi pasukan Jepang dari Pulau Kiska menjelang akhir dari kampanye Kepulauan Aleut. Pada bulan Juni 1944 Shimakaze mengikuti Pertempuran Laut Filipina. Pada bulan Oktober 1944, kapal ini juga mengikuti Pertempuran Teluk Leyte, kapal ini tidak terlalu berperan penting pada pertempuran ini tetapi kapal ini berperan sebagai kapal penyelamat bagi awak Kapal tempur Jepang Musashi yang tenggelam oleh sekitar 19 torpedo dan 17 bom yang dilancarkan oleh pesawat tempur Amerika. Pada bulan November 1944, Shimakaze menjadi kapal bendera dari Skuadron Perusak ke-2 dibawah komando Laksamana Mikio Hayakawa sampai akhirnya tenggelam oleh pesawat amerika dari Gugus Tugas 38 pada tanggal 11 November 1944 selama Pertempuran Teluk Ormoc.


    Penemuan bangkai


    Bangkai Shimakaze ditemukan oleh tim ekspedisi yang diketuai oleh Paul Allen dari RV Petrel di Teluk Ormoc pada 1 Desember 2017. Bangkainya sudah kompong, tetapi berkat tiga peluncur torpedo quintupel, identitasnya bisa dipastikan. Foto-foto bangkainya juga membuktikan bahwa salah satu turet senjatanya tidak dilepas pada refit saat awal tahun 1944.


    Kapal dalam kelas




    Referensi




    Bacaan lanjutan


    Whitley, M.J. (1988). Destroyers of World War 2. Cassell Publishing. ISBN 1-85409-521-8.
    Collection of writings by Sizuo Fukui Vol.5, Stories of Japanese Destroyers, Kōjinsha, 1993, ISBN 4-7698-0611-6
    The Maru Special, Japanese Naval Vessels No.41 Japanese Destroyers I, Ushio Shobō, Juli 1980, Book code 68343-42
    Ford, Roger; Gibbons, Tony; Hewson, Rob; Jackson, Bob; Ross, David (2001). The Encyclopedia of Ships. London: Amber Books, Ltd. hlm. 403ā€“404. ISBN 978-1-905704-43-9.


    Pranala luar



    Kapal Perusak Jepang
    Kapal perusak Jepang Shimakaze (1942) di MaritimeQuest
    Kapal perusak Jepang Shimakaze (1942) di CombinedFleet

Kata Kunci Pencarian: