Kasepuhan Banten Kidul adalah kumpulan kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda yang tinggal di sekitar Gunung Halimun, terutama di wilayah Kabupaten Sukabumi sebelah barat hingga ke Kabupaten Lebak, dan ke utara hingga ke daerah selatan Kabupaten Bogor. Kata "
Kasepuhan" (Sd. sepuh, tua) menunjuk pada adat istiadat lama yang masih dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya.
Masyarakat
Kasepuhan Banten Kidul melingkupi beberapa desa tradisional dan setengah tradisional, yang masih mengakui kepemimpinan adat setempat. Terdapat beberapa
Kasepuhan di antaranya adalah
Kasepuhan Ciptagelar,
Kasepuhan Cisungsang,
Kasepuhan Cisitu,
Kasepuhan Cicarucub,
Kasepuhan Citorek, serta
Kasepuhan Cibedug.
Kasepuhan Ciptagelar sendiri melingkup dua
Kasepuhan yang lain, yakni
Kasepuhan Ciptamulya dan
Kasepuhan Sirnaresmi.
Pemimpin adat di masing-masing
Kasepuhan itu digelari Abah, yang dalam aktivitas pemerintahan adat sehari-hari dibantu oleh para pejabat adat yang disebut baris kolot (Sd. kolot, orang tua; kokolot, tetua).
Kasepuhan Ciptagelar kini dipimpin oleh Abah Ugi, yang mewarisinya dari ayahnya, Abah Anom, yang meninggal dunia pada tahun 2007. Wilayah pengaruh
Kasepuhan ini di antaranya meliputi desa-desa Sirnaresmi dan Sirnarasa di Sukabumi. Sementara
Kasepuhan Cisungsang berlokasi di Desa Cisungsang wilayah Lebak dipimpin oleh Abah Usep.
Salah satu ritual adat tahunan
Kasepuhan yang selalu menarik minat masyarakat adalah upacara Seren Taun; yang sesungguhnya adalah pernyataan syukur warga
Kasepuhan atas keberhasilan panen padi.
Bacaan lanjutan
Susanto, S.J, Budi (2007). Sisi senyap politik bising. Yogyakarta: Kanisius. ISBN 978-979-21-1658-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-26.
Pranala luar
ANTARA News: Masyarakat Adat
Kasepuhan Banten Kidul Minta Perlindungan
Radio Nederland: Radio, Masyarakat Adat dan Dunia Luar
Harian Suara Pembaruan: Berkunjung ke Kampung Adat di Tengah Hutan
Catatan kaki