Kawanishi E7K adalah pesawat pengintai tiga kursi Jepang tahun 1930-an. Pesawat ini diberi nama pelaporan Alf oleh Sekutu dalam Perang Dunia II.
Rancangan
Pada tahun 1932 Angkatan Laut Kekaisaran Jepang meminta Perusahaan Pesawat
Kawanishi untuk memproduksi pengganti perusahaan
Kawanishi E5K. Desain yang dihasilkan, dinamai
Kawanishi E7K1, adalah biplan dengan bentang sayap yang sama yang ditenagai oleh 462 kW (620 hp) Hiro Type 91 W-12 mesin inline berpendingin cair. Pesawat pertama terbang pada 6 Februari 1933 dan diserahkan ke angkatan laut untuk uji coba tiga bulan kemudian. E7K1 diterbangkan dalam persaingan dengan Aichi AB-6 yang dirancang untuk memenuhi persyaratan 7-Shi yang sama. E7K1 dipesan untuk diproduksi sebagai Pesawat Pengintai Angkatan Laut Tipe 94 (九四式水上偵察機) dan mulai beroperasi pada awal 1935. Pesawat ini menjadi pesawat terbang yang populer, tetapi terhalang oleh ketidakandalan mesin Hiro. E7K1 produksi lanjutan dilengkapi dengan versi Hiro 91 yang lebih kuat, tetapi hal ini tidak meningkatkan keandalan. Pada tahun 1938
Kawanishi mengembangkan E7K2 yang disempurnakan dengan mesin radial Mitsubishi Zuisei 11, yang pertama kali terbang pada bulan Agustus 1938 dan diperintahkan oleh Angkatan Laut sebagai Pesawat Pengintai Angkatan Laut Tipe 94 Model 1. E7K1 sebelumnya diganti namanya menjadi Pesawat Pengintai Angkatan Laut Tipe 94 Model 1.
Penggunaan
Pesawat ini digunakan secara luas oleh Angkatan Laut Jepang dari tahun 1938 hingga awal Perang Pasifik, ketika E7K1 dialihkan menuju tugas lini kedua. E7K2 berlanjut dalam layanan garis depan sampai tahun 1943 dan kedua versi digunakan dalam operasi Kamikaze pada tahap akhir perang.
Varian
E7K1
Versi produksi dengan mesin Hiro Type 91 520 hp W-12 berpendingin air, 183 diproduksi (termasuk 57 diproduksi oleh Nippon Hikoki KK)
E7K2
Versi rekayasa ulang dengan mesin radial Mitsubishi Zuisei 11, sekitar 350 diproduksi (termasuk 60 diproduksi oleh Nippon Hikoki KK)
Spesifikasi
Data from Japanese Aircraft of the Pacific War,General characteristics
Crew: 3
Length: 1.041 m (3.415 ft 4 in)
Wingspan: 14 m (45 ft 11 in)
Height: 485 m (1.591 ft 2 in)
Wing area: 436 m2 (4.690 sq ft)
Empty weight: 2.100 kg (4.630 pon)
Gross weight: 3.300 kg (7.275 pon)
Powerplant: 1 × Mitsubishi MK2 Zuisei 11 14-cylinder air-cooled radial piston engine, 650 kW (870 hp) for take-off
630 kW (850 hp) at 2.300 m (7.546 ft)
Propellers: 2-bladed metal propeller
Performance
Maximum speed: 276 km/h (171 mph; 149 kn) at 2.000 m (6.562 ft)
Cruising speed: 185 km/h (115 mph; 100 kn) at 1.000 m (3.281 ft)
Endurance: 11 hours 19 minutes
Time to altitude: 3.000 m (9.843 ft) in 9 minutes 6 seconds
Wing loading: 757 kg/m2 (155 pon/sq ft)
Power/mass: 196 kW/kg (0.119 hp/lb)Armament
Guns: 1× fixed Type 97 aircraft machine gun (Vickers) and 2× trainable 77 mm (3,031 in) Type 92 machine guns (Lewis gun), one dorsal, one ventral
Bombs: 120 kg (264,6 pon) of bombs
Referensi
= Bibliografi
=